Chapter 1 - Masa SMA part 1

34 4 2
                                    


Happy reading all ❤️

*
*
*

12 tahun lalu..

“Ini bukumu, terima kasih pangeranku” Ujar James sambil memeluk Rama erat.

Rama langsung menyingkirkan tangan James yang melingkari tubuhnya dengan ekspresi jijik.

“Belajarlah menyelesaikan tugas tepat waktu, aku tak akan bisa membantumu saat ujian kelulusan nanti” Rama memukul kepala James dengan buku tulisnya yang baru saja dikembalikan tadi.

“Kau harus membantuku belajar kalau begitu” Kata James sambil memamerkan deretan giginya yang rapih, dan itu tambah membuat Rama sebal. Rama berniat memukul kepala James sekali lagi namun James berusaha mengalihkan perhatian Rama.

“Lihat si kupu-kupu malam, sepertinya dia menyukai musim gugur” James menunjuk seseorang dengan dagunya, dan mata Rama langsung tertuju ke arah wanita dengan rambut hitam super panjang dan tebal yang digerainya. Terlihat jika wanita itu sedang berdiri sambil menikmati angin musim gugur yang lebih dingin dari biasanya sambil memejamkan matanya.

Ya, musim gugur sudah datang, dan mereka harus mempersiapkan diri sebelum musim dingin tiba. Seragam sekolah pun sudah sepenuhnya berganti menjadi lengan panjang.

“Anginnya sangat dingin, katakan pada penyihir itu agar menutup jendelanya” salah satu teman sekelas kami berbicara pelan kepada James sambil menaruh kedua tangannya di saku blazernya yang tebal.

‘Penyihir’, ‘kupu-kupu malam’, ‘pacar simpanan’, ‘gold digger’, dan entah apalagi julukan yang ditujukan untuk wanita itu.

Wanita yang bernama Arraya itu.
“Mengapa tidak kau saja yang mengatakannya” Tolak James mentah-mentah.

“Aku tidak mau berurusan dengan wanita itu, bagaimana jika dia tersingging lalu menyuruh para mafia langganannya untuk membunuhku”
Rama terbelak, Mendengar kata mafia di sekolah dan siang hari seperti ini membuatnya bergidik tak nyaman.

“Mafia?” Tanya Rama bingung.

“Tugas OSIS pasti sangat memeberatkanmu sehingga kau tidak tahu apa yang terjadi di sekolah akhir-akhir ini” Wanita pendek yang menyebut Arraya sebagai ‘penyihir’ itu berkata sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

“Apa ada sesuatu yang tak ku tahu selama aku sibuk?”

“Para Mafia sering datang ke Club milik Ibunya” Kali ini giliran James yang menyahut.

“Ibunya Arraya?” Tanya Rama masih belum yakin.

“Kau masih ingat Bobby mantan kapten Baseball sekolah kita?” Tanya James.

“Bukankah dia sudah keluar dari sekolah?” Rama mengerutkan alis karena masih bingung kemana arah pembicaraan mengenai Arraya ini.

“Kabarnya dia diam-diam pergi ke club malam milik ibu Arraya dan menemukan Arraya sedang beradegan ‘hot’ dengan ketua Mafia di kota ini. Bobby berniat mengambil video mereka untuk dijadikan bahan cerita kepada teman-temannya, dan bodohnya dia lupa mematikan flasnya, lalu...”

KREK!! KREK!!

Suara derit jendela yang ditutup dengan kasar itu secara otomatis menghentikan cerita James. Apalagi ketika Arraya berjalan ke arah Rama dan James, beberapa murid yang tadinya juga ikut menggerombol karena tertarik mendengarkan cerita James mulai berhamburan tak terarah, sepertinya mereka enggan berkontak mata langsung dengan Arraya.

Bahkan James saat ini terlihat salah tingkah dan mulai berkeringat, sementara itu Rama yang tak kenal takut akan apa pun anehnya juga merasa terintimidasi saat Arraya datang mendekat.

“Aku tidak bisa mengikuti pelajaran Ms. Samantha nanti. Tolong berikan tugasku padanya”

‘Hanya itu?’ Batin Rama heran.
Rama mengira Arraya akan menonjok mulut James karena telah bergosip tentangnya, tapi ternyata dia hanya meminta tolong pada Rama untuk mengumpulkan tugasnya. Mungkin karena Rama adalah ketua kelas.

Setelah memberikan tugasnya Arraya langsung mengambil tasnya dan pergi dari kelas. Semua anak memperhatikan Arraya yang keluar dari kelas dan mereka mulai mengerubungi James lagi, mereka penasaran akan kelanjutan dari cerita James tersebut. Dan sepertinya mereka tidak penasaran sama sekali perihal alasan Arraya tidak mengikuti jam pelajaran terakhir.

“Berhentilah mengerubungi James, dia baru sembuh dari cacar air” Kata Rama berusaha membubarkan kerumunan.

Dan Boom!! Dalam sejekejap mereka langsung memutuskan untuk menjauhi James.

“What?! No!” James berusaha menjelaskan ke orang-orang bahwa dia tak berangkat sekolah selama semingu karena harus operasi usus buntu, dan bekas jerawat yang ada di wajahnya adalah hasil dari alergi kacang. Meskipun James bersumpah jika yang Rama katakan adalah kebohongan belaka, namun sepertinya teman sekelas mereka terlanjur memepercayai kata-kata Rama dari pada dirinya.

Bel berbunyi menandakan kelas kembali di mulai. Jika Rama bukan orang yang sering memberikan contekan saat ulangan mungkin James sudah akan membuat perhitungan dengan Rama, dan sepertinya Rama harus mentraktir James agar dia berhenti memanyunkan bibirnya.

TBC

*
*
*

Vote sama comment yuk sebelum lanjut scrollnya ❤️❤️❤️

My Hidden GemTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon