"Kalaupun yang aku ucapkan itu adalah benar juga tidak apa-apa."

"Auu itu sakit bodoh. Jangan memukulku!"

"Hentikan bodoh! Kau memukul kepalaku. Jika aku geger otak bagaimana?"

Metheo tidak mempedulikan ucapan Sagara itu, dia tetap memukuli Sagara. Tidak peduli apakah itu kena lengan, wajah atau kepala Sagara. Sehingga membuat Sagara kesal. Dengan cepat Sagara menarik tangan Metheo dan merebahkannya diatas sofa dalam keadaan Sagara mengukung tubuh Metheo.

Sagara menatap Metheo yang memberontak minta dilepaskan dibawah kungkungan nya.

"Kenapa kau bisa terlihat lebih cantik daripada seorang wanita Meth?" Ujar suara Sagara. Suara itu terdengar tidaklah aman.

"Shit! Lepaskan aku Sagara!"
Sagara menahan leher Metheo dengan lengannya lalu menaikkan baju yang dipakai oleh Metheo hingga dada. Terpampanglah jejak kissmark yang sangat jelas pada perut hingga dada Metheo, dan jangan lupakan put!ng Metheo juga memerah dan membengkak. Membuat Sagara semakin yakin bahwa sahabatnya itu melakukan seks dengan pria.

"Shit! Apa yang kau lakukan sialan?!"
Sagara tidak mempedulikan pemberontakan Metheo. Saat ini dia sangat penasaran apakah bagian pinggang kebawah Metheo juga dipenuhi oleh kissmark. Tangannya saat ini sudah memegang karet celana yang digunakan oleh Metheo dan tinggal sedikit tarikan lagi, tapi terhenti karena mendengar dehaman seseorang dari arah tangga.

Sagara dan Metheo sama-sama melihat kearah tangga dan terkejut dengan kehadiran seorang pria yang tidak mereka kenal yang sedang berdiri pada sisi tangga dan menatap mereka dengan tatapan tajam.

Sagara dan Metheo sama-sama melihat kearah tangga dan terkejut dengan kehadiran seorang pria yang tidak mereka kenal yang sedang berdiri pada sisi tangga dan menatap mereka dengan tatapan tajam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Dia siapa?" Tanya Sagara yang masih di atas Metheo.

Metheo juga ingin bertanya tapi mulutnya tiba-tiba tidak bisa digerakkan, sehingga pria tampan namun misterius itu berjalan mendekati mereka.

"Aku pacar Metheo."

"Tolong lepaskan tanganmu dari Metheo, tidak seharusnya sahabat melakukan itu."

Baik Sagara maupun Metheo terkejut dengan ucapan pria tersebut. Lalu Sagara langsung melepaskan tubuh Metheo dan Metheo pun langsung duduk sambil menatap pria misterius itu.

Sungguh Metheo tidak asing dengan wajah pria itu, tapi dimana dia melihatnya?

Pria itu tiba-tiba duduk disebelah Metheo dan melumat bibir Metheo. Awalnya lumatannya lembut tapi berubah menjadi rakus. Metheo membulatkan matanya sempurna ketika bibir dingin pria itu menempel pada bibirnya, dia sangat tau dengan bibir itu. Itu adalah bibir yang beberapa hari ini selalu ia rasakan.

"Yap. Ini aku." Bisik pria itu membaca pikiran Metheo.

Metheo yang mendengar itu kembali terbelalak tapi ia tidak pernah mengalihkan matanya dari pria tersebut. Bagaimana bisa, hantu yang ia kira sangat menggerikan adalah hantu yang sangat tampan. Bahkan ketampanan hantu itu melebihi aktor atau maupun idol yang sangat digilai oleh para wanita. Jika saja hantu itu seorang manusia, mungkin dia sangat terkenal saat ini.

"Perkenalkan aku Michael, kekasihnya Metheo. Maaf hanya itu perkenalan yang bisa aku jabarkan, karena aku sedikit tertutup dengan identitas dan hanya Metheo lah yang tau." Ujar pria bernama Michael itu kepada Sagara.

"Oo i-iya. Aku Sagara, sahabat Metheo." Ujar Sagara gelagapan.

"Sebenarnya aku datang dari tempat yang lumayan jauh dan hari ini terakhir aku disini. Aku ingin menghabiskan hari ini berdua dengan Metheo."

Mendengar hal itu Sagara langsung paham dengan maksud pria itu dan ia langsung berdiri dari duduk. "O.oke. Aku paham. Aku pulang dulu. Selamat menikmati waktu kalian."

"Kau tidak perlu menyembunyikan orientasi seksual mu kepada kami. Kami akan mengerti." Lanjut Sagara mengalihkan perhatiannya kepada Metheo. Kemudian dia keluar dari rumah tersebut.

'Shit. Aura dominannya sangat kuat.'
Michael tersenyum mendengar isi pikiran Sagara. Kemudian dia mengalihkan pandangannya kepada Metheo yang masih menatapnya.

"Kenapa hm? Kenapa kau menatapku seperti itu? Apakah ketampanan ku mengalahkan mu?"

"Apakah kau benar hantu itu?" Tanya Metheo, tiba-tiba pria yang ditanya itu menghilang dan ia merasakan sapuan lembut dan dingin pada lehernya.

"Michael. Jangan main-main!"

"Kenapa? Bukannya kau menyukainya?" Tanya Michael yang sudah kembali dengan wujud aslinya.

"Kenapa kau menyembunyikan wujud aslimu dariku?" Metheo menatap mata Michael.

"Karena aku tidak mau kau insecure karenaku."

"Ckk, sialan. Kau percaya diri sekali." Ujar Metheo mengalihkan pandangannya dari Michael. Entah kenapa sekarang jantungnya berdegup sangat cepat. Sudah dua kali ia merasakan degupan seperti itu terhadap makhluk didepannya.

"Apakah kau benar tidak ingin melihat wujud asliku?"
Michael membawa tubuh Metheo keatas pangkuannya lalu meraih dagu Metheo supaya melihat kearahnya. Dan sekarang mata mereka saling bertemu, membuat pipi Metheo merona.

'Shit! Jantungku tidak aman.'
Michael tersenyum, lalu mendekatkan bibirnya ditelinga Metheo. "Aku bisa membaca pikiranmu."

Metheo yang mendengar itu membelalakkan matanya. "Yakk. Jangan lakukan itu, itu adalah privasiku."

"Tidak bisa. Aku senang mendengar apa kata hatimu dan membaca pikiranmu."

"Michael! Jangan membuatku malu." Ujar Metheo dengan pipi yang semakin merona bahkan telinganya ikutan memerah.

"Jangan merona seperti itu, kamu membuatku ingin memasukimu lagi."
Mendengar hal itu membuat Metheo menjadi kesal (malu), lalu ia turun dari pangkuan Michael dan akan pergi tapi tangannya ditahan oleh Michael.

"Kau mau pergi kemana, apakah kamu sungguh tidak ingin melihat wujud asliku? Kalau begitu mulai sekarang aku tidak akan pernah menampakkan wujud asliku lagi kepadamu, supaya aku masih bisa dekat denganmu."

Metheo kembali membalikkan tubuhnya dan melihat Michael sebentar, lalu dia kembali duduk dipangkuan Michael dan membenamkan wajahnya pada ceruk leher Michael dengan tangan yang melingkar dileher Michael.

"Jangan berbicara seperti itu lagi. Aku belum terbiasa melihat wujud aslimu, aku malu setelah apa yang kita lakukan." Ucap Metheo dengan suara yang teredam karena ia membenamkan wajahnya pada ceruk leher Michael. Tapi walaupun demikian Michael dapat mendengar dengan jelas ucapan Metheo.

"Kenapa harus malu?"

"Aku malu aku memintamu untuk melakukan s*ks denganku. Aku juga sangat malu karena sudah mengingat kejadian semalam." Wajah Metheo sekarang sudah semakin memerah, tapi untung saja Michael tidak melihatnya.

"Kau sudah mengingat kejadian semalam?"

"Iya. Ketika kau mengatakan kau adalah hantu itu, tiba-tiba aku langsung mengingat semuanya."

"Aaaaa aku bersikap seperti orang gila semalam."

Michael sedikit mengangkat kepala Metheo dan menatap mata Metheo. "Kau terlihat sangat menggemaskan jika merona seperti ini."

"Ck. Sialan.!"

Metheo dengan capat turun dari pangkuan Michael dan dengan wajah kesalnya ia menuju kamarnya. Tapi siapa sangka, ketika dia baru membuka pintu kamar ternyata Michael sudah duduk manis diatas tempat tidur.

"Oo iya aku lupa kalau kau adalah setan." Ujar Metheo kembali menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju tempat tidurnya dimana Michael sedang berada disitu.

TBC

MY GHOST ✔️  [Full 21++] PdfDonde viven las historias. Descúbrelo ahora