28

326 92 73
                                    

Wassup! Update lagiii, jangan lupa vote dan komennyaaaaaa!!!!!!

---oOo---

"HARUTO! HARUTO!! BANGUN TO! PLIS BERTAHAN SEBENTAR AJA!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HARUTO! HARUTO!! BANGUN TO! PLIS BERTAHAN SEBENTAR AJA!!"

Hyunsuk, Junkyu, dan Yoonbin mendekat kepada tubuh Haruto yang sudah tidak bernyawa itu.

Kaki Doyoung bergetar, ia perlahan berjalan mundur ingin kabur. Tangannya mulai menyentuh pintu dan segera lari.

"HAH HAH HAH!! APA YANG UDAH GUE LAKUKAN?!!!" teriaknya. Lalu muncul sesosok putih di depannya. Sontak Doyoung berhenti dan terjatuh ke belakang.

Sosok itu sangat putih dan menyilaukan. Ia berjalan mendekati Doyoung. Doyoung sangat ketakutan. Sampai akhirnya kilauan itu berubah menjadi perempuan yang cantik.

"Kenapa lo lakukan itu, Doy?" tanyanya.

Doyoung gemetaran, takut.

"Padahal lo itu orang baik. Lo orang yang ramah, sopan, tidak menyimpan dendam. Tapi kenapa lo bunuh temen lo sendiri?"

"G-g-gue.. g-gak s-sengaja.. g-gue.. j-juga g-gak s-sengaja m-mem b-bunuh l-lo.. m-maaf y-yujin.." Doyoung gelagapan. Ia merasa bersalah atas semua ini, saat ia melihat wajah Haruto di saat Haruto tertembak, ia menyadari semua kesalahannya itu. Tetapi terlambat, Haruto sudah meninggal.

Dan kesalahan terbesar Doyoung adalah membunuh sahabat perempuannya sendiri, Ahn Yujin.

Flashback on.

Yujin membawa sekotak kue pukis yang sebenarnya ia ingin memberikannya kepada Doyoung. Yujin tersenyum senang karena ia merasa ia adalah wanita paling beruntung di dunia karena ia berhasil mendekati Doyoung dan menjadi sahabat Doyoung.

"Doyoung pasti senang!" gumamnya.

Yujin sudah sampai ke rumah Doyoung dan langsung membuka gerbang rumah Doyoung.

"Doyoung~! Are you at home~?" panggil Yujin.

Tidak ada yang menyahut. Yujin bingung, biasanya rumah Doyoung ada orang. Jika tidak ada orang tua Doyoung, Doyoung pasti ada.

Telinga Yujin menangkap suara dari belakang rumah, dengan penasaran Yujin berjalan ke sana.

Terkejut dengan dihadapannya, ia melihat Doyoung sedang mengasah pisau. Sungguh banyak pisau disana, ada yang tumpul dan ada yang lancip. Lalu banyak burung yang sudah bersimbah darah.

"Keknya yang lancip aja deh, kalo yang tumpul susah nusuknya.." gumam Doyoung.

Yujin segera memunculkan dirinya dan Doyoung melihatnya.

"Doyoung, lo ngapain?" tanya Yujin tanpa rasa takut.

Mata Doyoung melirik ke sana kemari tidak karuan. "Gue.. lagi.. mau masak burung.."

SUNDAY | TREASURE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang