26

320 103 104
                                    

Vote dan komennyaaa jangan lupaaa~
Btw eps ini penuh dengan ketegangan, jangan lupa bernafas 🤧

---oOo---

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUKK!!

"BANG HYUNSUK!!!"

Hyunsuk tergeletak di lantai akibat dorongan dari luar pintu. Junkyu dan Yoonbin cepat-cepat membantu Hyunsuk berdiri.

"Kalian gak apa-apa kan?" tanya seseorang yang baru saja menabrak pintu tadi.

Junkyu melirik tajam ke orang itu. "Kim Doyoung! Kenapa lo kesini? Bukannya gue udah suruh lo di rumah sakit aja?"

Ya, itu Doyoung!

"Gue gabut bang, terus bang ye nyuruh gue nyusul sini aja gegara gue merengek terus.." jawab Doyoung santai.

Junkyu menggigit bibirnya kesal, sigap Hyunsuk menyuruh Junkyu tenang.

"Lo kesini sendiri?" tanya Hyunsuk. Doyoung mengangguk.

"Harusnya lo gak usah kesini, Doy. Bahaya," peringat Hyunsuk.

"Kalian tahu bahaya juga mau kesini.." gumam Doyoung dengan suara pelan.

Junkyu mendecak, ia mencari sesuatu dan menyembunyikannya.

"Ngomong apa sih nih bocah?" kesal Yoonbin.

"Lo udah ketemu Haruto belum, Dob?" tanya Hyunsuk. Tetapi tiba-tiba ia teringat sesuatu.

Banyak sekali kejanggalan di dalam apartemen ini, tiba-tiba pintu terkunci sendiri, pencahayaan yang berbeda-beda di setiap tempat, beberapa barang yang tampak baru, dan kamera-kamera di ruangan itu.. pasti menggunakan listrik. Bukankah apartemen terbengkalai tidak ada listrik? Dan kedatangan Doyoung tiba-tiba seperti ini membuat bulu kuduknya berdiri entah mengapa.

"Bang Jae gak kenapa-kenapa kan?" tanya Doyoung mengabaikan pertanyaan Hyunsuk.

Jaehyuk mengangguk. Junkyu tidak tahan dengan semua ini, ia langsung mencekik leher Doyoung.

"GAK USAH BANYAK BASA BASI! LO MAU JEBAK KITA KAN! GAK USAH SOK BAIK LO, ANJING!" Tanpa ampun, Junkyu mencekik Doyoung sampai Doyoung terjatuh.

Hyunsuk melerai keduanya, tetapi Junkyu tidak ingin melepaskan Doyoung. Bukannya takut, Doyoung malah tersenyum kecil.

"Sejak kapan gue bilang gue baik?" Matanya tidak terlihat seperti orang takut, bahkan terlihat menantang. Itu yang membuat Junkyu semakin geram.

"CUKUP KALIAN!!!" teriak Hyunsuk.

Junkyu berhenti. Tetapi Doyoung mengambil pisau yang sempat Junkyu sembunyikan dan langsung menyilet tangan Junkyu sampai mengeluarkan darah.

Junkyu memegang tangannya kesakitan. Yoonbin membantu dengan membungkus tangan Junkyu menggunakan kain.

"DOB!! APA YANG LO LAKUKANN!! ITU BAHAYA!!" marah Hyunsuk kepada Doyoung.

"Gue cuma melakukan perlawanan kok bang. Gak lebih!"

"TAPI GAK KAYAK GITU DOB!!"

Doyoung mengeluarkan pistol yang ia sembunyikan di belakang celananya dan menodongkannya kepada Hyunsuk.

"MAKSUD LO APAAN KE BANG HYUNSUK? LO MAU BUNUH DIA?" Yoonbin yang tidak tahan dengan kelakukan Doyoung pun ikut marah.

"Ini pistol mainan, abangku.. Ha Yoonbin." Doyoung tersenyum miring.

"KALO MAINAN, KASIH SINI! NGAPAIN LO MAIN NODONG-NODONG GITU KE ORANG!"

Doyoung mendecih kesal. "Gamau."

"BAGI CEPET!" seru Yoonbin.

"AH GAMAU BANG!" BRAK!

Doyoung mendorong Yoonbin sampai kepala Yoonbin terbentur kursi dan mengeluarkan darah segar dari kepala Yoonbin.

"Ben!!" Hyunsuk berlari menghampiri Yoonbin. Menyisakan Doyoung dan Jaehyuk yang masih berdiri berhadapan.

"Oh. Halo bang Jae, kabarnya sehat-sehat ya kan bang?"

Badan Jaehyuk bergetar hebat, padahal Doyoung tidak berbuat apa-apa kepadanya.

"Kok tremor bang? Lagi gak sehat?"

Jaehyuk menggeleng. Mulutnya tidak ingin terbuka untuk menjawab Doyoung.

"Oh terus kenapa bang Jae gemetar gitu? Ada hantu kah?"

Jaehyuk menggeleng lagi.

Doyoung pura-pura pusing dengan menepuk jidatnya. "Ayo kita kilas balik bang. Gue punya cerita.. mau dengar?"

Hening.

"Yaudah berarti kalian semua mau dengar cerita gue. Jadi begini. Ada seorang anak laki-laki yang tidak disayang oleh kedua orang tuanya karena orang tua anak itu sibuk bekerja, dan dia diasuh oleh kakak perempuannya. Kakaknya baik sekali, dia primadona sekolah saat dia SMA. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang suka dia, padahal tau jika kakak anak itu suka orang lain. Sedih banget sih. Entah kenapa mereka bisa bersatu, adiknya terima-terima aja toh itu hak kakaknya. Tetapi insiden malam itu membuat adiknya punya dendam sampai sekarang. Tau tidak kenapa?"

Tidak ada yang menjawab. Jaehyuk makin bergetar hebat, Doyoung tersenyum miring.

"Kakak anak itu diBUNUH oleh PACARnya sendiri dengan alasan kakak anak itu punya selingkuhan, dan pacarnya itu gak terima. Parahnya lagi, adiknya setelah pulang dari sekolah melihat kakaknya dibunuh dengan keji. TAMAT."

"Hoamm.." Doyoung menepuk-nepuk mulutnya berpura-pura ngantuk. "Padahal gue yang cerita, kenapa gue yang ngantuk ya?"

"T-t-t-tapi.. m-m-mereka s-semua g-gak s-salah, d-do-dobb.. y-yang s-salah.. b-bang j-jae.."

Hyunsuk, Yoonbin, dan Junkyu terbelalak kaget. Mereka tidak tahu masalah yang terjadi pada kedua orang itu.

"Ya! Gue tau! Tapi yang mulai bang Ji! Ngapain malam-malam dateng ke kamar gue, padahal gue lagi ngerencanain mau bunuh bang Jae?! Dan bang Yos? Dia gak salah sih.. gue cuma lagi gabut aja.."

Jaehyuk tiba-tiba mendekat kepada Doyoung. "K-kalo lo mau b-bunuh a-abang sekarang gapapa. Cepat! Tapi jangan lo bunuh teman-teman lo sendiri.."

"Baik. Kalo itu memang kemauan abang dan pistol ini asli bukan mainan."

"STOP DOB!!" teriak Hyunsuk, tetapi Doyoung tidak peduli.

KREK! DORR!!

KREK! DORR!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

To be continued...

Oh iya saya mau bilang satu hal lagi, semua ide di cerita ini 100% murni dari imajinasi saya, saya udah mempersiapkan alur dari tanggal publish yaitu 6 Agustus 2021, jadi ide udah dari lamaa.. jadi tidak ada berapa persen terinspirasi oleh apa gitu karena semuanya dari otak saya.. oke? Terimakasih^^

SUNDAY | TREASURE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang