Chapter 7

176 36 0
                                    

Hari kedua, ketiga hingga hari  ketujuh. Monica ikut mendampingi Asia pergi ke rumah pengobatan. Tak terkecuali, Sir Johan.

"Terima kasih, Nona kecil." Pasien yang sebelumnya dirawat, kini telah sehat. Bahkan gusinya tidak lagi berdarah. Kesehatan dan energinya pun telah membaik.

"Terima kasih kembali."

Sepertinya, dipanggil Nona kecil membuat Asia menjadi senang. Dia pun melirik Armin dengan tersenyum miring. Memang, selama pemantauan. Armin menyadari ada perubahan yang berarti. Dia sudah pergi ke dapur istana untuk bertanya, apa yang telah mereka buat untuk Asia.

Tetapi, karena takut dengan ancaman Asia. Tidak seorang pun berani bertaruh, toh alasan Asia juga baik. Jadi, mereka mendukung keputusan tersebut.

"Sia, bagaimana kau melakukannya? Aku, aku. Ini hebat!" Monica terpukau. Rasa sayang Sir Johan pada Asia semakin besar. Ia menahan diri untuk tidak memeluknya.

"Katakan padaku! Sihir apa yang kau gunakan." Armin benar-benar kehilangan kesabaran. Dia telah penasaran dengan teknik penyembuhan Asia.

Orang-orang di rumah pengobatan ikut berkumpul di luar pintu dengan sembunyi-sembunyi.

"Menyembuhkannya dengan membuat jus jeruk," jawab Asia kalem. "Pada umumnya, orang terkena skorbut karena kekurangan vitamin c dan buah-buahan segar selama pelayaran. Jeruk yang kayak akan vitamin C dapat membuat penderita skorbut pulih kembali. Aku telah meminta Koki untuk menghancurkan bulir jeruk dan diolah menjadi minuman. Jadi, bagaimana? Apa aku lulus?"

Armin kehilangan kata-kata. Monica walau tidak terlalu mengerti tentang itu. Tampak terkesima dengan pengetahuan Asia. Dia bahkan tersenyum licik pada Armin yang bahkan tidak tahu tentang informasi seperti itu.

"Dari mana kau mempelajarinya?" Armin masih tidak puas.

"Dari buku," jawab Asia polos.

"Buku apa? Aku sudah banyak membaca buku dan tidak ada satupun yang menuliskan cara menyembuhkan skorbut dengan vitamin C. Katakan padaku, dari mana kau mengetahuinya?"

Asia salah tingkah. Bagaimana caranya menjelaskan tentang pengetahuan dari dunia aslinya. Mata Monica dan Sir Johan turut penasaran. Dia jadi sulit berkonsentrasi mencari alasan.

"Itu teoriku sendiri," jawab Asia pada akhirnya. "Bagaimana mungkin aku mengatakan hasil penelitianku pada orang lain? Itu privasi. Kalau mau, kau harus menunggu aku menuliskannya sebagai buku resmi."

"Adikku!" Monica mendadak memeluk Asia dengan bahagia. Dia bahkan mengecup pipi Asia berkali-kali. Walau risih, ia tidak mempedulikannya. Sir Johan yang ingin melakukan hal sama. Langsung dipelototin oleh Monica.

Armin mengepalkan tangan dengan gusar. Hari itu, Asia berhasil mendapatkan surat izin dan lencana anggota penyembuh dari Kekaisaran. Kabar tentang Asia yang berhasil menemukan pengobatan skorbut tersebar di seluruh kota bahkan sampai istana. Kepopuleran gadis itu menjadi bersinar.

Sejujurnya, Asia tidak berkeinginan menjadi pusat perhatian. Setiap pengawal dan pelayan yang ia temui di istana. Selalu berusaha meminta saran ini dan itu.

Karena hari ini Monica tidak bisa mengantarkan Asia pada seorang Master. Gadis berambut lilac itu terpaksa pergi menemuinya seorang diri. Ada tamu dari kekaisaran lain yang datang berkunjung ke Yuvrae. Tentu saja, penjagaan ketat diberlakukan.

Di sini, ya?

Asia tidak yakin. Tempat pertemuan adalah di dalam pub. Penjaga di sana tidak mungkin mengizinkan seorang anak kecil masuk ke dalamnya begitu saja. Selagi Asia termenung, ia mendadak merasakan aura hitam yang sangat menakutkan di sekitarnya.

Asiana (End)Where stories live. Discover now