chapter 17

39.2K 4.1K 678
                                    

"Kau mau kemana, sayang?" tanya Dion saat melihat Jordan yang terlihat seperti sedang buru-buru.

"Sayang, berapa kali aku bilang? Jangan memanggilnya dengan panggilan seperti itu, karena hanya aku yang berhak." ucap Jackson sambil menarik Dion agar tidak terlalu dekat dengan Jordan.

"Cih, daddy selalu saja seperti itu. Sudah bau tanah juga."

"Jadi kau mau kemana?"

"Ah sial. Aku lupa, dad mom aku harus segera pergi menyelamatkan Aska."

"Kenapa? Apa yang terjadi padanya?" tanya Leon panik yang kini berada di ruang televisi bersama Ken yang tengah tidur di pahanya sambil memeluk pinggangnya.

Entah kenapa semenjak beberapa hari terakhir ini keluarga Ken tidak kunjung pergi dari mansion Jackson.

Padahal sang pemilik mansion sudah berkali-kali mengusirnya.

Leon juga heran dengan suaminya itu, kenapa sulit sekali agar bisa diajak pulang?

Dan jika suaminya itu memang ingin menetap di daerah sini, kenapa tidak sekalian saja agar mansion miliknya di pindah ke sebelah mansion calon besannya itu?

"Aska sedang dalam bahaya. Om Ken, tolong bantu aku untuk menyelamatkan Aska. Dia telah diculik."

"Oh."

Wtf...

'Oh'???

Hanya itu responnya?

Astaga.

Jordan jadi heran, sebenarnya kekasihnya itu anak tetangga atau bagaimana?

"Hanya itu respon Om?"

"Benar, karena itu memang harapanku."

Plakk

"Astaga. Jika akhirnya begini, kenapa kau dulu membuat anak denganku?!" sarkas Leon sambil memukul kepala Ken berkali-kali yang berada tepat di pahanya.

"Because i love you, babe."

"Brengsek. Sudahlah aku sendiri saja."

Dan Jordan pun berlari pergi meninggalkan semua orang.

Percuma memberi tahu mereka, itu malah akan membuang-buang waktu.

Karena baginya, saat ini nyawa kekasihnya itu lah yang terpenting.

Bahkan jika nyawanya harus melayang karena menyelamatkan Aska pun Jordan rela.

Dan kini Jordan pun menuju ke parkiran mansionnya.

Mengambil motor sport nya.

Dan pergi meninggalkan area mansion itu sambil berkata,

"Rela mati demi ayang."

___________

Beralih ke tempat dimana Aska berada.

Kini nampaklah Aska yang masih berusaha melawan Diana.

Dan Diana juga sama, dia tidak mau mengalah demi anak sialan itu.

Bagaimana pun caranya, dia harus melenyapkan anak sialan itu hari ini juga.

Dan memanipulasi kematiannya, seolah-olah telah dibunuh oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Sebegitu terobsesinya kau kepada cucuku hingga mau menentangku hanya demi bisa menjadi istrinya?" ucap Diana sambil menyembunyikan pisau yang dia bawa ke belakang tubuhnya.

DON'T YOU DARE GO, BABY {COMPLETED}Where stories live. Discover now