4. lanjut jadi manajer dadakan

38 12 5
                                    

"Nanti checksound sekali, kalau ada yang kurang sreg bisa langsung bilang gue. Abis itu rehearsal sekaliㅡ"

Hanbin mendengarkan ucapan cowok di hadapannya dengan kedua mata tajamnya yang masih memperhatikan sekitar. Sementara Boris mendengarkan sambil ngunyah burger dan memberikan jempol sebagai tanda bahwa dia paham atas penjelasan barusan.

"Bin ?"

"Oh iya oke oke.."

"Kalau gitu bisa langsung naik ke atas buat check sound."

Hanbin mengangguk. Lagi-lagi melirik ke sekitar sebelum akhirnya terciduk Boris dengan senyum jahilnya.

"Apaan ?" tanya Hanbin.

"Lha gue yang harusnya nanya." ucap Boris. "Lo ngapa dah ? Nggak fokus lo dari tadi. Bangun tidur nggak baca doa pasti."

Hanbin hampir aja mengumpat.

"Apa otak lo beneran sengklek ? Tadi gue nyuruh Hayi teplok jidat lo biar bangun.."

Teringat kejadian tadi membuat Hanbin mendengus, "Bor, serius."

"Apaan lagi anjir. Kalo mau nanya buruan. Ini udah mau checkㅡ"

"Hayi siapa dah ?"

Boris mengernyit, "Lah elo nggak kenalan tadi ?"

"Kenalan cumaㅡ" ucapan Hanbin menggantung. Karena diapun sebenernya juga nggak yakin kenapa masih merasa kepo atas cewek bernama Hayi yang baru dikenalnya itu. Walaupun feelingnya mengatakan sebaliknya.

"Yaudah gas sana kalo emang demen, napa malah nanya gue. Gue udah pensiun jadi cupid." ucap Boris lalu pergi melewati Hanbin.

Meninggalkan Hanbin yang masih berkutat pada rasa penasarannya. Sampai begitu naik ke stageㅡHanbin menemukan eksistensi Hayi di sekitar pagar pembatas penonton. Pantesan dari tadi dicariin di backstage nggak ada, batin Hanbin.

Itu cewek nggak sendirian. Ada beberapa panitia acara lainnya. Tapi yang kelihatan jelas emang Hayi lagi ngobrol santai banget sama cowok bertubuh jangkung bermata beloㅡyang juga cukup dikenal Hanbin. Chanyeol, anak Teknik Industri beberapa tahun diatasnya. Nggak kenal banget sih, cuma pernah dikenalin pas nggak sengaja nongkrong di tempat yang sama.

Hayi kelihatan santai banget, beda jauh pas tadi bangunin dia. Hmm.

"Noh, katanya mau nge-gas." bisik Boris sambil cekikikan. Bikin Hanbin dengus sebelum akhirnya ngasih sinyal ke bagian sound untuk mulai checksound.

.

.

.

.

"Yiiii.."

"Apaan lagi ?"

Jennie setengah merangkul lengan Hayi sambil senyum lebar, "Ehehe tau aja sih kalo gue mau minta tolong."

Hayi menyipitkan kedua matanya, "Iya apaan ?"

"Gue kan abis ini harus stand by di deket stage...nah jadi nggak ada yang pegang DoubleB di backstageㅡ"

Hayi melotot begitu mendengar nama DoubleB.

Jennie tersenyum lebar, "Pliis. Elo cuma jagain Hanbin doang kok. Boris udah ada pawangnya."

Hayi mendengus, "Harus banget dijagain ?"

"Cuma buat ngingetin urutan kapan tampil sama pasang ear-in sih, Yii. Terus kalo misalkan butuh minum, atauㅡ"

"Emangnya mereka gada manager apa ?" potong Hayi.

"Managernya lagi cuti, ikutan Master Chef." jawab Jennie. "Si Yoyo pacarnya Hanna. Lo tahu kan."

Short Distance Relationship ; bihiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang