Menceritakan Yasmine seorang janda satu anak yang bercerai dengan mantan suaminya yang notaben nya adalah sahabat kecilnya sendiri.
Sudah tiga tahun berlalu, hingga kini alasan mengapa wanita itu menggugat cerai suami nya masih misterius. Meski beg...
"Bu ini surat dari pengadilan" Panggil salah satu asisten nya yang sudah tujuh tahun menemaninya.
Yasmine mengambil surat dari pengadilan, menyatakan bahwa berkas perceraian nya sudah memasuki tahap selanjutnya yakni babak sidang itu artinya gerbang perpisahan sudah didepan matanya.
Dengan mata yang berkaca-kaca ia lihat sekali lagi goresan tinta yang menuliskan namanya dan nama calon mantan suaminya.
Dulu nama ini bersanding di kertas undangan dan akta pernikahan. Sebentar lagi nama ini pula yang akan tertulis sebagai mantan suami istri.
Meski berat, ia harus mengambil keputusan ini. Ia tidak ingin memberatkan calon mantan suaminya.
Ia tidak ingin egois, lebih baik ia yang mengalah dari pada ia melihat Naren--mantan suami nya yang terlihat pura-pura bahagia saat bersanding dengan dirinya.
Untuk urusan anak, toh mereka sudah sepakat untuk tinggal di unit yang sama dalam satu gedung apartemen hanya berbeda lantai saja.
"Bu?" Tanya Shilla asisten nya yang melihat Yasmine masih bergeming.
"Aa--ahh.. I-iya makasih ya Shil.. oh iya kayaknya aku gak bisa ngajar dulu hari ini. Kamu gantiin saya bisa?" Shilla pun mengangguk seraya tersenyum "Bisa bu, ibu istirahat aja. Pasti capek habis perjalanan jauh"
Yasmine tersenyum dengan mata bulatnya yang cantik "Makasih ya Shil aku mau jemput Jendra dulu di daycare nya."
"Loh bu Jendra di titipin di daycare selama ibu ke Sumatra?" Tanya Shilla yang terkejut bukan main.
"Hahaha ngga, tadi ayahnya Jendra chat saya. Kalau hari ini Jendra di titipin di daycare. Kemarin-kemarin Jendra sama ayah nya kok. No need to worry Shill"
"Ah begitu... baik bu saya pergi dulu"
"Hati-hati ya Shill"
Sekali lagi Yasmine melihat surat panggilan untuk sidang perdana perceraian nya. Namun kali ini air mata nya tidak bisa di cegah dan mengalir sangat deras.
Kemudian ia masukan surat itu ke tas nya. Ia meyakinkan ini adalah demi kebaikan bersama. Demi kebahagiaan Naren. Demi kebahagiaan dirinya.
"Maafin bunda sayang kamu masih dua tahun. Tapi kamu harus ngalamin hal yang kaya gini"
🌸🌸🌸🌸🌸
Cast
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Narendra Jevian Arsenio (29)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
