✿⋌Lima⋋✿

50 5 0
                                    

Huhuhu maaf baru bisa update, tugas numpuk wkwk dan buat kalian yg stay disini makasih banyak ya💙

Happy reading~~

•••

Setelah selesai membersihkan rumah, Hendra pun pergi ke dapur untuk memasak makan malam tentu nya.
Di rumah hanya ada dirinya, sang ayah masih berada di kantor nya, mama tiri nya sedang arisan di rumah teman nya, dan Jeffry dia sedang bersama teman-teman nya dan akan pulang larut malam.

Hendra melihat isi kulkas dan berfikir apa yang akan dia masak untuk makan malam, setelah memutuskan apa yang akan dia masak, Hendra pun memulai acara masak-memasak nya.

Hendra sangat mahir dalam memasak sama seperti almarhumah bunda nya,  dia juga suka dengan hewan juga tumbuhan.

Tak butuh waktu lama makanan yang dimasak Hendra sudah matang, dia segera meletakkan nya di meja makan lalu dia pergi ke kamar nya untuk membersihkan diri nya.

Tak lama setelah itu pintu rumah terbuka, menampilkan mama tiri dengan tas belanjaan di tangan nya.
Ya wanita ini suka sekali berfoya-foya dengan uang suami nya itu, shopping setiap saat, dan akan membeli apapun yang ia mau.

"Kemana anak tidak berguna itu?" Tanya nya.

"ah sudah lah akan ku letak kan dulu barang-barang ku ini"

Mama pun pergi menuju kamar nya untuk meletakkan barang belanjaan milik nya.

Bersamaan dengan itu Hendra keluar dari kamar nya, dia melihat mama tiri nya di tangga rumah, dan mama tiri nya menatap nya sinis.

"Kenapa kau melihat ku seperti itu?" Mama

"A-ah tidak ma" Hendra

"Ckk sudah lah sekarang kau siap kan air untuk aku mandi, cepat lah" perintah sang mama.

Hendra hanya mengangguk dan segera ia menyiapkan air untuk mandi mama tiri nya itu.
Tidak perlu waktu lama menyiapkan air mandi untuk mama tiri nya.

"Ma... Air nya sudah siap" Hendra

"Bagus lah, sekarang menyingkir lah dari hadapan ku, aku muak melihat wajah mu" mama

Hendra tersenyum kecut sebelum akhirnya dia pergi dari kamar mama tiri nya.























*Di tempat Jeffry

"Yaelah udahan Napa sih da, baca Mulu Lo gk capek apa tuh mata" kata Jordan kepada Yudha

"Kagak, udah diem aja Lo" kata Yudha

"Tumben rajin Lo baca buku?, biasanya juga nge-game Mulu" tanya januar

"Ya emang salah? Udah ah gue mau lanjut baca Jan ribut aja Lo pada" Yudha

"Serah dah" jawab Januar

"Eh Jeff tugas yg di suruh pak Argan udah selesai belum Lo?" Tanya Jordan

"Belum, biarin aja" jawab Jeffry santai

"Lah gimana sih kan besok di kumpulin dodol" kata Januar

"Elah gampang besok gk usah masuk kelas nya pak Argan, males gue ngerjain tugas" Jeffry

"Lo tuh udah sering gk masuk kelas nya pak Argan loh Jeff ntar Lo kagak lulus gimana? Sia-sia Lo kuliah selama ini anjir, ortu Lo gimana ntar kalau sampe elo gk lulus" Januar

"Ckk udah gue bilang biarin aja gue lagi males" Jeffry

"Dahlah gue mo balik panas kuping gue dengerin Lo ceramah" ucap Jeffry

"Dahlah gue balik aja, duluan guys" kata Jeffry sambil menyalakan motor nya.

Teman-teman nya yg lain hanya bisa menggelengkan kepala saja, mereka sudah lelah dengan sifat Jeffry yg keras kepala.



























*Di rumah

Jeffry memarkir kan motor nya di garasi dan segera masuk kedalam rumah, didalam rumah sudah ada mama dan juga ayah Hendra yg duduk di meja makan.

Jeffry menghampiri mereka, oh iya jika kalian bertanya dimana Hendra.
Jawaban nya Hendra ada di kamar nya, kenapa dia tidak bergabung dengan keluarga nya? Karena keluarga nya tidak suka jika Hendra bergabung dimeja makan.

Jadi Hendra selalu makan setelah keluarga nya selesai makan malam.

"Jeffry pulang" kata Jeffry

"Haii sayang, sini kita makan malam bareng" kata mama nya

"Iya ma.."




































*Di kamar Hendra

Dia sedang melihat album foto keluarga nya, di lihat nya keluarga yang harmonis, senyum manis sang bunda, wajah cantik nya, sang ayah yang tampan, dan seorang anak kecil yang lucu di foto itu.

Hendra tersenyum tipis melihat foto-foto itu, keluarga yang dulu nya baik-baik saja, keluarga yang dulu nya bahagia dan harmonis kini telah hilang. Hanya ada sang ayah dengan sifat iblis nya, mama tiri yang tak kalah kejam, dan saudara tiri nya.

Hati nya sakit, sakit sekali.
Harus mendapatkan semua ini, tapi dia harus tetep semangat, semangat untuk hidup, untuk melewati semua ini, dia yakin suatu hati nanti dia akan bahagia dengan keluarga nya yang sekarang.

Tanpa di sadari air mata Hendra menetes begitu saja, dengan cepat dia menghapus air mata itu dan meletakkan album foto ke dalam laci.

"Lebih baik sekarang aku sholat, siapa tau aku merasa lebih baik" ucap Hendra.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hehehe segini dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehehe segini dulu ya.

Vote sama komen yaa..

Oh iya jangan lupa streaming JIKJIN ya guysss, kita buat treasure first win!!! Semangat streaming nya!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rembulan || Choi hyunsuk✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang