Bluerose Part 3

1 0 0
                                    

"Rina," panggil Argent sambil menoleh ke sekitar. Saat ini, Argent dan Rina sudah keluar dari toko milik Dini dan selesai membeli pakaian untuk Argent.

"Hm, ada apa?" Rina balik bertanya tanpa menyadari tatapan penasaran dari orang-orang di tengah komplek pertokoan.

"Anu, apa tidak apa-apa menarik perhatian seperti ini?"

Rina yang mulai memahami maksud Argent kembali memperhatikan sekitar mereka. "Ah, tidak apa-apa. Ada aturan dari mana kalau Drone tak boleh pakai pakaian cantik?"

Pandangan orang-orang tertuju pada baju dress berwarna putih diselingi biru yang dikenakan Argent. Bagi kebanyakan orang yang terbiasa melihat para Drone mengenakan seragam yang sama, melihat seorang Drone muda yang tersipu karena mengenakan pakaian seperti anak-anak normal tentu saja menarik perhatian.

"Tapi..." protes Argent.

"Baiklah kalau begitu," Rina tersenyum nakal, lalu menggenggam tangan kiri Argent. "Ayo lari sampai ke rumah."

"Eh?" sebelum Argent sempat bereaksi, Rina langsung mulai berlari sambal tetap memegang tangan Argent. Selama perjalanan pulang, pikiran Argent tak lagi dibebani oleh pandangan orang-orang yang penasaran padanya, tetapi terfokus pada wanita muda di depannya tersebut.

Wanita yang tertawa lepas, dan penuh kegembiraan layaknya anak-anak.

**

Sudah hampir seminggu Argent tinggal bersama Andi dan Rina. Andi dan Rina adalah guru di sebuah sekolah, sehingga tugas pengawasan Argent pada mereka hanya berlangsung saat Andi dan Rina ada di rumah, yakni pagi sebelum jam kerja dan malam hari.

Tugas pengawasan perilaku Andi dan Rina di tempat kerja mereka diserahkan sepenuhnya pada beberapa Drone yang ditugaskan di setiap tempat pelayanan umum.


Berdiri berjam-jam sambil mengamati charge mereka adalah salah satu latihan yang diberikan pada calon Drone di tempat pengkondisian. Karena itu, Argent sudah terbiasa berdiri layaknya patung, semua demi menjalankan tugasnya.

Tetapi, yang menjadi penghalang keteguhan postur berdiri Argent dalam seminggu ini bukanlah kelelahan, melainkan Rina dan Andi yang terus menerus mengajak Argent duduk bersama mereka di ruang keluarga, atau menanyakan Argent soal berita atau acara di televisi.

Suatu hari, Andi dipanggil mendadak oleh sekolah saat malam, menjadikan Rina duduk sendirian di ruang keluarga menghadap televisi.

Rina yang kebosanan kembali mengisyaratkan pada Argent untuk duduk di sebelahnya, yang direspons dengan gelengan kepala seperti biasa.

"Ayolah Argent," bujuk Rina. "Malam ini Andi sibuk, temani aku di sini." "Rina, berapa kali harus kubilang kalau tugas Drone...."

Bluerose (Mawar Biru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang