01

132K 5.9K 1K
                                    



Udah follow belum?

Oke, pejuang halal mana suaranya?

Mudah-mudahan tahun 2023, pada ketemu jodohnya yee? Termasuk yang bikin coretan 😁

Aamiin 🤲

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

🗣️ Call Me, Opak or Pren ya👍

Absen dulu di sini Pren👇
Masuk ke lapak ini lewat jalur apa?

Ajakin juga pasukannya ya, biar ikutan mampir ke lapak gue 💓

Selamat membaca 📚

Belum sempat direvisi, maaf kalau masih banyak typo 🙏

•••

"Selesai wisuda, gue janji bakalan nikahin lo, Fis."

"Semua biaya gedung, biaya pesta pernikahan. Lo nggak usah khawatir, biar Mamih gue yang siapin."

"Lo cukup duduk manis. Semua kebutuhan lo, pasti bakalan gue penuhin."

Reno tak henti-hentinya memberikan janji manis di hadapan kekasihnya hingga membuat Nafisah terlihat sedikit salah tingkah.

Bagaimana tidak? Betapa bahagianya Nafisah saat mendapatkan kepastian dari seseorang yang sangat ia cintai.

Setidaknya, ia tahu bahwa Reno sungguh-sungguh memperjuangkannya dan mengajaknya ke hubungan yang lebih serius.

Bukan hanya sebatas bujuk rayu semata.

"Serius?" tanya Nafisah sedikit berkaca-kaca. "Tapi gue pinginnya lulus kuliah dulu, baru nikah sama lo Ren," jawab Nafisah. Seorang mahasiswi yang baru menginjak semester tiga itu.

Reno menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Gue cuma takut kehilangan lo dan lo berpaling dari gue Fis."

"Nggak mungkin," ucap Nafisah terdengar begitu yakin.
"Harusnya, gue yang takut lo bakalan ninggalin gue," ucap Nafisah sedikit khawatir mengingat betapa banyak yang menginginkan Reno untuk berada di sampingnya.

Mahasiswa semester Akhir itu memang selalu menjadi pusat perhatian karena paras tampannya.

"Nggak mungkin sayang," ucap Reno menatap teduh kedua bola mata Nafisah.

"Kalau gue udah jatuh cinta, gue nggak pernah main-main Fis," ucap Reno dengan penuh kesungguhan.

Ting ...

Sebuah notifikasi masuk.

Sejenak, Reno mulai mengalihkan perhatiannya dari Nafisah dan segera meraih benda pipih itu di saku celananya.

"Sebentar ya," ucap Reno mencoba mengecek siapa yang tengah mengirimkannya pesan untuknya.

Nafisah melepaskan genggaman tangannya. Kemudian meletakkan tangannya di atas dagu.

Melihat keindahan pemandangan kafe yang begitu klasik dan terkesan romantis, sama seperti suasana hatinya yang kini tengah berbunga-bunga karena kekasihnya benar-benar serius dan mengajaknya ke jenjang yang lebih serius.

Melihat Nafisah yang seperti tengah melamun dan berlayar dengan pikirannya. Reno semakin leluasa membalas pesan yang masuk beberapa detik yang lalu.

Gebetan ke 7
Sayang, aku udah nunggu 1 jam lo,
kita jadi ketemuan nggak sih?

Reno
Bentar lagi ya
15 menit lagi, gue otw ke sana!

Gebetan ke 7
Oke, ditunggu!
Jangan lupa cincin dan kalung untuk pernikahan kita nanti ya!
(Read)

Setelah membaca pesan terakhir dari seseorang yang berstatus sebagai gebetan ke tujuhnya, Reno kembali memasukkan benda pipih itu ke dalam saku celananya.

Nafisah mengangkat sebelah alisnya curiga, melihat gerak-gerik Reno yang Sedikit mencurigakan.
"Siapa?" tanya Nafisah penasaran.

Reno membulatkan matanya. Mencoba berpikir sejenak mencari alasan agar Nafisah tidak curiga kepadanya.
"M-Mamih, iya mamih," ucapnya berbohong.
"Katanya, minta ditemenin belanja. Ya udah, gue pulang dulu ya."

"Gue ikut," ucap Nafisah penuh semangat. "Biar makin akrab aja sama calon mertua," ucap Nafisah dan segera berdiri dari tempat duduknya. Bermaksud mengikuti Reno dan pergi dengannya.

"Nggak usah," tolak Reno saat mendengar Nafisah ingin mengikutinya.

"Kenapa?" tanya Nafisah terlihat sedikit bingung karena selama ini ia tidak pernah diizinkan bertemu dengan bundanya.

Reno terdiam sejenak. Mencari cara agar Nafisah tidak semakin curiga kepadanya.
"Mamih nggak suka liat gue nyusahin cewe," kilah Reno dengan sejuta alasan.

"Apalagi nyusahin calon istri gue. Lo cukup duduk manis di rumah aja. Nanti malam, gue telpon ya cantik."

Nafisah menganggukkan kepalanya patuh.

Bagi Nafisah, Reno memang selalu mengistimewakan dirinya di manapun ia berada. Bersikap romantis dan selalu menjadikan ia satu-satunya ratu di dalam hatinya.
"Ya udah. Tapi, janji ya, nanti malam telpon gue."

"Iya cantik," jawab Reno cepat membuat hati Nafisah berbung-bunga.
"Gue duluan ya. Oh, iya. Ini semua lo yang bayar dulu ya. ATM gue ketinggalan di mobil," ucapnya lalu segera pergi meninggalkan Nafisah.

Nafisah mengacungkan jempolnya.
"Oke," ucap Nafisah tersenyum merekah terlihat sangat bahagia hari ini.

Nafisah tersenyum senang. Akhirnya setelah menjalin hubungan dengan Reno selama kurang lebih 1 tahun. Ia akhirnya mendapatkan kepastian juga darinya.

Meski baginya terlalu cepat untuk memutuskan untuk menikah di usai yang masih di bilang masih muda, di saat ia masih duduk dibangku kuliah dan baru menginjak semester tiga. Baginya tidak masalah.

Demi seorang Reno dan demi memperjuangkan cintanya agar segera halal, ia akan mendukung niat baiknya dengan sepenuh hati.

Drtt ...

Suara ponsel Nafisah tiba-tiba berdering.

Penguasa Rumah
Pulang, ada yang mau Papah bicarakan!!

Setelah membaca pesan dari Papahnya, Nafisah pun segera pulang. Ia takut kalau tidak segera mengikuti kemauan sang penguasa. Semua fasilitas ATM, mobil dan jajan bulanannya bakalan dipotong 50 persen dari biasanya.

•••

Tandai kalau banyak typo ya Pren 👍

👇Instagram or TikTok
@setiawantuz

Dear Habibi [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt