Sayap ayam

39 17 11
                                    

Leon langsung keluar dari kamar setelah selesai mandi. Ia melempar handuk ke pangkuan Freya ketika melihat temannya itu duduk menunggu dirinya, membuat gadis itu terkejut dan berjingkat. Leon lantas duduk di samping gadis itu.

"Keringkan Frey!" perintah Leon yang sudah duduk memunggungi Freya.

"Ogah, keringin sendiri!" Freya menutup kepala Leon dengan handuk yang tadi dilempar ke arahnya.

Leon menarik handuk itu, kemudian membaringkan tubuhnya dengan kepala berada di pangkuan Freya, membuat gadis itu lagi-lagi terkejut.

"Keringkan pokoknya!" perintah Leon memejamkan mata dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.

"Leon, kamu ini bener-bener! Memangnya aku baby sitter-mu, hah!" geram Freya melotot pada Leon.

"Iya, bukannya kamu yang bilang kalau aku tanpamu tidak bisa apa-apa. Makanya kalau bukan kamu, siapa yang akan mengeringkan rambutku," ujar Leon tanpa dosa, tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Freya merasa gemas dengan sikap pemuda itu, akhirnya mengambil handuk  dan mengusap rambut Leon yang setengah basah.

"Bukannya di kamar mandi ada pengering rambut, kenapa harus pakai handuk?" tanya Freya dengan tangan yang masih mengusap rambut Leon.

"Tidak bagus, nanti rambut nggak sehat karena keseringan kena panas," jawab Leon dengan mata terpejam.

"Ck, alasan!"

Freya mengangkat kepala Leon, meminta pemuda itu bangun karena kesulitan mengusap rambut bagian belakang. Setelah dirasa sudah kering, mereka pun lanjut sarapan. Freya harus segera kembali ke apartemen miliknya sendiri, karena sudah sangat mengantuk dan butuh istirahat.

Leon melirik pada piring Freya, melihat sayap ayam kesukaan gadis itu, membuat Leon berniat menjahili. Leon mengambil sayap ayam yang ada di piring Freya dan langsung melahapnya dengan cepat dan meninggalkan tulang belulangnya saja. Freya yang melihat akan hal itu pun terkejut, hingga membuat mulutnya menganga tidak percaya.

"Leon, itu sayapku!" teriak Freya tidak terima.

"Sudah terlanjur masuk, ini enak, Frey! Benar-benar sedap!" Leon bicara dengan mulut penuh.

Freya menekan tengkuk leher Leon, terlihat tampak sedang mencekik, meminta agar pemuda itu mengembalikan sayap ayam miliknya. Leon yang mendapat perlakuan dari Freya, langsung cepat-cepat menelan apa yang sudah masuk ke mulut.

"Leon, balikin nggak! Itu punyaku!" teriak Freya yang tidak terima.

"Frey! Frey, aku tidak bisa bernapas!" Leon berusaha menahan tangan Freya agar tidak semakin menekan lehernya.

"Bodo amat! Pokoknya aku mau sayapku!" teriak Freya geram.

Hingga akhirnya Leon jatuh ke samping dengan posisi Freya di atasnya, pemuda itu menahan tawa melihat ekspresi Freya yang benar-benar kesal.

"Aku bunuh kamu kalau nggak balikin sayapku! Leon anak durhaka!" umpat Freya semakin gemas.

Leon terkekeh, masih mencoba menyingkirkan tangan Freya dari lehernya.

Hingga suara derap sepatu terdengar menggema mendekat ke arah mereka. Leon dan Freya menoleh bersama, masih dengan posisi mereka saat ini.

"Kak Nana!" Keduanya terkejut bersamaan.

"Eh, kalian sedang apa?" tanya Nana yang merasa datang di waktu tidak tepat, terlebih ketika melihat posisi keduanya yang benar-benar membuat orang salah paham.

Nana adalah kakak Leon, wanita berumur 35 tahun dengan satu orang putra, juga pemimpin perusahaan milik keluarga Leon.

Leon dan Freya saling tatap, kemudian mereka baru sadar akan posisi yang membuat salah paham. Freya langsung bangkit dari atas tubuh Leon, duduk dengan benar seraya merapikan rambutnya. Leon sendiri masih menahan tawa, duduk dengan benar dan langsung melanjutkan sarapan.

Nana menatap kedua orang yang duduk di hadapannya, merasa ada sesuatu, meski itu hanya pemikiran dari pandangan pribadi mama muda satu anak itu. Nana duduk di sofa sebelah Leon, masih memperhatikan teman kecil sang adik.

"Oh ya, Kak! Kenapa pagi-pagi ke sini?" tanya Leon mencoba memecah keheningan.

"Oh iya, sampai lupa!" Nana menaruh tas di sampingnya, lantas menatap pada adiknya yang begitu bandel. "Nanti malam mami sama papi minta kamu pulang untuk makan malam keluarga."

"Oh, oke!" Leon kembali fokus dengan sarapannya, tanpa bertanya atau protes karena orangtuanya tiba-tiba meminta dirinya pulang.

Freya sendiri tidak bicara apa-apa, hanya sesekali menginjak kaki Leon untuk meluapkan kekesalan karena sayap ayamnya dicuri. Leon masih menahan tawa, sesekali melirik wajah Freya yang kesal.

Nana yang menyadari hal itu pun melirik ke bawah kaki Leon dan Freya, kemudian sedikit berdeham. "Kamu nanti malam ikut juga, Frey!" ajak Nana

Freya tersedak mendengar ajakan Nana. Ia pun mengambil gelas berisi air dan menenggak hingga tandas. Kemudian Freya menoleh pada Nana dengan senyum canggung.

"Tidak perlu, Kak! Nanti malam aku harus mengawasi klub," tolak Freya halus.

"Kamu harus datang, kedua orangtuamu juga akan datang. Bukan makan malam spesial, hanya sekedar berkumpul karena sudah lama mereka tidak makan bersama juga. Jadi, para orangtua ingin anak-anak juga ikut," ujar Nana yang tidak menerima penolakan Freya.

Orangtua Freya dan Leon memang sudah berteman lama dan sangat dekat sejak dulu, karena itulah Freya dan Leon pun sangat dekat.

"Oh, oke!" Akhirnya Freya mengiakan ajakan Nana.

Nana tersenyum senang karena dua anak muda di hadapannya itu begitu penurut. Nana masih memperhatikan keduanya, di mana Leon dan Freya masih saling senggol kaki meski tangan dan mata mereka tertuju pada sarapan.

***

Leon mengantar Freya ke apartemen sebelum pergi ke kantor. Freya memang membawa mobil Leon dan meninggalkan mobilnya di klub.

"Nanti malam aku jemput," ucap Leon seraya melongok dari jendela mobil karena Freya sudah turun.

"Oke," jawab Freya. "Le, jangan lupa hutangmu! Sayap ayamku, aku masih tidak rela!" Freya memperingatkan seraya menunjuk pada Leon.

Leon tertawa karena sudah benar-benar bisa membuat Freya kesal, lantas berkata, "Iya, ya Miss bawel! Mau minta berapa pun aku belikan!"

Freya tersenyum lebar, akhirnya melambaikan tangan ke arah Leon yang mulai memacu mobil meninggalkan halaman apartemen miliknya.

Antara Persahabatan dan Cinta (TERBIT)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα