Jaemin yang mendesain didalam kamar mereka terdapat pintu untuk masuk. Jadi chenle dapat dengan mudah masuk kedalam kamar minhee maupun minhee masuk ke kamar chenle.








--------








Hari sudah menjelang malam, chenle dan minhee masih saja berada didalam kamar, mereka belum mendapati tanda tanda jaemin dan renjun pulang.

Chenle yang sedang membaca buku di kamarnya tidak dapat fokus dengan buku yang ia baca, pikirannya memikirkan apa yang akan terjadi nanti, ia memiliki rasa bersalah dihatinya.

Akhirnya chenle memilih untuk ke kamar minhee. Ia berjalan ke rak buku untuk menaruh buku yang ia baca lalu berjalan ke arah pintu yang menyambungkan kamar mereka.

Chenle membuka pintu itu dan berjalan masuk. Ia melihat minhee yang sedang bermain dengan ponselnya.

"Minhee" panggil chenle

"Hmm?" Balas minhee tanpa menoleh ke arah chnele

"Apa mama dan papa belum pulang?" Tanya chenle

"Aku tak tau, memangnya ada apa? Kau takut?" Ucap minhee, dia tau saja apa yang di rasakan chenle

"Ya, aku juga merasa bersalah" timpal chenle

"Seharusnya aku yang berbicara seperti itu, aku yang membuat salah dan kau hanya direpotkan karena kesalahan ku" ucap minhee mematikan ponselnya

"Apa wali kelas kita memberitahu mama jika kau berkelahi?"

"Aku tak tau, jarang sekali wali kelas kita memberitahu mama jika aku berkelahi"

"Ayo menunggu di ruang keluarga" ajak chenle

"Hmm? Ay-"





Tok... tok... tok




Ucapan minhee terpotong oleh suara ketukan pintu kamar minhee, chenle dan minhee menoleh ke arah pintu menunggu siapa yang membuka pintu

Chenle menatap minhee dengan tatapan bertanya siapa yang mengetuk pintu. Minhee juga membalas tatapan chenle dengan tatapan tidak tau.

"Boleh mama masuk?" Suara terdengar dari balik pintu

"Itu mama" bisik chenle

"Yasudah, mau bagaimana lagi"

"Minhee?" Panggil renjun dari balik pintu

"Masuk saja, ma!" Ucap minhee

Pintu terbuka dan menampakan renjun seorang diri tanpa ditemani jaemin.

Renjun berjalan mendekat ke arah chenle dan minhee.

"Mama, diberitahu oleh wali kelas kalian jika minhee berkelahi, benar?" Tanya renjun bersidekap dada dan melayangkan tatapan bertanya

Chenle yang mendapat tatapan dari renjun menundukan kepalanya dengan posisinya yang berdiri di sebelah minhee.

"Maaf ma, minhee salah. Tapi bukan minhee yang memulai" ucap minhee

"Wajah mu jadi luka, dan mama diberitahu jika luka murid yang kau pukul lebih parah dari mu?"

"Benar"

"Bagaimana bisa? Kau memukulnya hingga memiliki luka lebih banyak dari mu"

"Minhee tau minhee salah. Tapi minhee seperti itu karena minhee tidak suka dengan apa yang mereka ucapkan"

"Hhh, kalau begitu. Motor sport mu atau kau tetap di mansion selama 2 hari?" Tanya renjun

Minhee sedikit melebarkan matanya, di kurung di mansion tanpa boleh pergi keluar itu sangat minhee benci.

"Minhee lebih memilih motor, minhee tak mau kebosanan di mansion ini"

"Baiklah, mama akan mengambil kunci moto mu" ucap renjun berjalan ke nakas dan mengambil kunci motor milik minhee.

Minhee ikut menunduk seperti chenle, mereka tidak berani untuk menatap renjun. Rasa bersalah mereka membuat mereka enggan menatap renjun.

Sedangkan renjun, ia berjalan kearah kedua putranya itu dan memeluk mereka.

"Jangan menunduk seperti itu, mama tidak marah. Mama hanya tidak suka kalian berkelahi" ucap renjun

"Maaf, minhee salah" ucap minhee

"Maaf, chenle tidak bisa menghentikan minhee" ucap chenle

"Tak apa, yasudah mama akan menyiapkan makan malam" ucap renjun melepaskan pelukannya dan mengecup kedua kening putranya

Minhee dan chenle hanya mengangguk, dan menatap renjun yang keluar dari kamar minhee.

"Sebenarnya kenapa kau berkelahi" tanya chenle

"Mereka merendahkan mama. Mama tidak pantas direndahkan mereka" ucap minhee geram saat mengingat bagaimana mudahnya orang lain merendahkan renjun

"Jika itu alasannya, aku suka dengan sikap mu. Mungkin kau harus meminta paman rendy untuk mengajari mu bela diri"

"Aku akan memintanya"

"Seharusnya kau memberitahu ku, dan aku juga akan menghajar mereka"

"Kau tidak bertanya dan langsung saja mengoceh" acuh minhee

"Yak! Seharusnya kau langsung memberitahu ku saja, bodoh" sinis chenle

"Kau yang bodoh" ucap minhee

"Kau yang bodoh, sialan!" Kesal chenle

















Sementara itu, renjun tengah menyiapkan makan malam dengan yoona dan dibantu oleh maid yang bekerja mengurus dapur.

Jaemin juga ada di dapur. Ia hanya menatap renjun dan ibunya.

"Jadi bagaimana dengan si kembar?" Tanya yoona yang tengah memotong sayuran

"Ya seperti yang ibu tau, kali ini aku menyita motor minhee" balas renjun

"Tak apa. Mungkin minhee tak ingin terkurung di mansion ini" ucap jaemin

"Tapi injunie tak suka minhee ataupun chenle berkelahi. Itu hanya membuat mereka terluka"

"Aku tau, sayang. Aku akan berbicara dengan si kembar nanti"

"Beritahu si kembar, untuk tidak berkelahi atau membuat masalah. Injunie hanya khawatir dengan mereka"

































---------



Maaf kalo ada typo~~

Sebenarnya tadi pagi tinggal up bab ini tapi tiba tiba drafnya ilang jadi buat ulang lagi.  #bagong

MY BOSS, MY LOVES - ENDWhere stories live. Discover now