32

5.6K 566 16
                                    

Setelah beberapa jam berlalu, renjunpun terbangun dari tidurnya lalu melihat jaemin yang tidur dengan nyenyak seperti baru saja melakukan sesuatu pekerjaan yang sangat berat. Dia menatapnya dan membawa tangannya untuk mengelus pipi suaminya itu lalu tersenyum manis dan mulai mendekatkan tubuhnya pada jaemin.

Saat tubuh mereka tidak berjarak. Renjunpun mencium bibir suaminya itu. Sebenarnya dia bingung kenapa berubah menjadi sedikit binal dan lebih intim dengan jaemin saat hamil. Tapi, untuk apa pusing-pusing memikirkan hal itu, orang dia melakukannya dengan suaminya bukan suami orang lain juga.

Renjun terus melumat lembut bibir jaemin yang masih tertidur sangat nyenyak. Hingga jaemin merasa ada yang aneh dan membuka matanya secara perlahan lalu melihat suami mungilnya tengah mencium bibirnya. Jaemin hanya diam saja membiarkan suami mungilnya memimpin ciuman itu tanpa menutup matanya sendiri. Karena dia ingin memastikan setelah ini tidak ada lagi gurat kesedihan dari wajah suaminya itu.

Setelah beberapa menit, renjunpun melepaskan ciumannya dengan wajah merah Semerah tomat dan kaget melihat jaemin membuka matanya hingga dia merasa sangat malu dan menyembunyikan kepalanya pada dada bidang jaemin. Jaemin terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan suami mungilnya itu lalu membalas pelukannya dan menidurkannya dengan posisi yang nyaman kasihan nanti anak mereka malah terimpit.

"Kenapa hmm?" Ucap jaemin sembari mengelus pipi chubby renjun.

"A...aku malu." Cicit renjun.

"Tidak perlu malu. Akukan suamimu. Kenapa tiba-tiba menciumku?" Ucap jaemin tersenyum lebar.

"Ha...hanya..t.... tiba-tiba mau saja." Ucap renjun gugup hingga mengalihkan pandangannya dari jaemin.

"Sekarang sudah? Tidak mau lagi?" Ucap jaemin sembari menggoda.

"H..huh?" Renjun menatap jaemin dengan bingung dan bibir yang terbuka. Jaemin benar-benar sudah tidak sanggup menahan kegemasan nya pada renjun dan diapun langsung mencium bibir manis yang menjadi candunya itu. Renjun yang mendapatkan ciuman itu langsung menutup matanya dan membalas ciuman jaemin sebisa mungkin. Bahkan jaemin sampai mengukung tubuh mungil suaminya itu disertai ciuman yang semakin intens.

"Mhhh..." Desahan renjun keluar saat jaemin mencium leher putihnya dan memberikan tanda pada leher itu. Lalu setelahnya diapun mengakhiri ciuman itu dan kembali tidur di samping renjun dengan memeluknya dan jangan lupakan tangan jaemin yang mengelus perut renjun.

"Sudah. Kita akhiri disana saja. Aku masih mengantuk. Dan kau juga harus tidur lagi agar tidak kelelahan. Kasihan anak kita." Ucap jaemin.

"Hmm. Saranghe." Ucap renjun tersenyum.

"Nado." Ucap jaemin sembari mengecup pipi chubby itu dan mereka kembali tertidur.  Dengan harapan jaemin agar dia, renjun dan anak mereka hidup bahagia setelah hari ini.



































________________




























Hari sudah menunjukkan pukul 08:00kst dan haechan bangun dari tidurnya lalu kaget karena dia sudah tidur dengan jeno bukan dengan renjun. Tapi, dia tidak ambil pusing paling tadi malam jeno mengangkatnya ke kamar tamu ini. Lalu haechanpun turun dan membuatkan sarapan untuk mereka berempat, karena hari ini weekend jadi para maid diliburkan oleh jaemin, hanya bodyguard yang berjaga di mansion besar itu.

Haechan yang sedang asyik memasak untuk sarapan di kejutkan oleh tangan yang melingkar di pinggangnya dan dapat dipastikan itu adalah jeno, kekasihnya yang baru saja bangun.

"Kenapa jeno?" Ucap haechan sembari mengelus tangan jeno yang ada di perutnya.

"Kenapa kau meninggalkanku tidur sendirian. Akukan tidak bisa tidur tanpamu." Ucap jeno manja.

"Aku hanya membuat sarapan. Lagian aku tidak tega membangunkanmu karena sepertinya kau sangat lelah." Ucap haechan.

"Iya aku memang lelah, tapi juga senang karena telah berhasil membasmi hama menyebalkan itu." Batin jeno.

"Kenapa diam?" Ucap haechan lalu melepaskan pelukan jeno dan berbalik untuk menatap kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

"Aku hanya marah, karena kau tidak memberikanku morning kiss." Ucap jeno cemberut.

Haechan terkekeh lalu mencium sekilas bibir kekasihnya itu.






Cup.






"Sudahkan? Sekarang tunggu saja di meja makan." Ucap haechan tanpa mereka berdua sadari kalau kelakuan mereka telah di lihat oleh pemilik rumah.

"Wah, apa kami nyamuk sekarang?" Ucap jaemin.

"Jaemin? Kau mengagetkan saja." Ucap jeno sedangkan hacehan telah menunduk karena malu bahkan wajahnya telah memerah seperti tomat.

"Haechan tidak perlu malu. Lagian, ini masih biasa saja. Jaemin lebih parah." Ucap renjun yang ntah kenapa ingin menjelek-jelekkan suaminya itu. Memang mood orang hamil mengerikan.

"Sayang." Rengek jaemin sembari menggerakkan lengan renjun bahkan dengan wajah yang membuat haechan ingin muntah seketika.

Tepat saat itu, perhatian keempat orang itu teralihkan dengan suara televisi yang tadi di nyalakan oleh renjun karena ingin menonton kartun tapi di tinggalkan oleh sang empu.




Breaking news...




Tadi malam lebih tepatnya pukul 04:00kst, telah terjadi kecelakaan tunggal dan menewaskan pemilik mobil yang diketahui adalah anak dari pengusaha Kim Suho dan Kim Irene, Kim heejin. Polisi mengatakan ada korsleting listrik pada mobil itu ditambah lagi heejin, sang pengendara mengemudi sambil mabuk. Sekarang mayatnya akan segera di kuburkan dan kasus nya di tutup. Sekian informasi dari kami.

"Baguslah. Ternyata pengacara Jung benar-benar bisa menutup semuanya dengan jaksa Moon." Batin jaemin.

"Gak sia-sia punya anak buah yang bagus." Batin jeno.

"Itu heejin? Kasihan sekali nasibnya. Itu balasan karena dia membuat renjun menderita." Ucap haechan.

"Malang sekali wanita itu. Hidupnya sangat tragis sekali." Ucap renjun. Jaemin langsung membawa suami mungilnya kedalam pelukan hangatnya lalu mengecupi kepala suami mungilnya itu dan mengelus perut berisi janin yang baru berusia 2 bulan itu.

"Sudahlah. Tidak perlu bersedih untuk orang jahat sepertinya. Sekarang yang terpenting adalah kebahagiaan kita, dan anak kita." Ucap jaemin, renjun hanya mengangguk sebagai tanda mengerti pada ucapan suaminya itu.

"Sepertinya kita harus datang untuk mengatakan belasungkawa Na. Kalau tidak bahaya karena kita adalah kolega dari paman Kim. Dan kau adalah mantan tunangan heejin." Ucap jeno.

"Aku akan datang dengan renjun. Benarkan sayang?" Ucap jaemin.

"Hmm." Ucap renjun mengangguk dan terus merasa kasihan pada wanita itu. Dia memang membencinya tapi melihat wanita itu mati mengenaskan seperti itu dia juga turut sedih. Salahkan saja kenapa dia bisa memiliki hati sebaik itu. Mungkin dulu dia adalah seorang malaikat yang melakukan sebuah kesalahan hingga hidup sebagai manusia. Ntahlah. Yang pasti seperti kata jaemin, dia akan bahagia dengan jaemin dan calon anak mereka tanpa takut pada apapun sama sekali.


























---------

maaf kalo ada typo~~

MY BOSS, MY LOVES - ENDWhere stories live. Discover now