08

12.3K 1.4K 143
                                    


Setelah kepergian jaemin, renjun duduk disebelah bangsal ibunya sembari mengupas buah untuk sang ibu.

Tiffany melihat anaknya yang mengupaskan buah untuknya, dia benar-benar senang karena demi apapun yang ada di dunia ini, Tiffany merasa sangat beruntung memiliki anak setegar renjun, dia tidak ingin kehilangan renjun bahkan jika harus mempertahankan anaknya itu dengan nyawanya.

"Kenapa ibu melihatku seperti itu?" Ucap renjun bingung.

"Atasanmu sangat baik sekali. Apa jangan-jangan dia menyukaimu ya?" Ucap Tiffany tersenyum.

"Ibu kenapa bicara seperti itu. Itu tidak benar sama sekali ibu." Ucap renjun sembari memberikan sepotong apel untuk sang ibu.

"Ibu hanya mengatakan apa yang seorang ibu rasakan. Tidak lebih injunie." Ucap Tiffany tersenyum.

"Itu tidak mungkin injunie." Ucap renjun tersenyum kecil.

"Aku hanya merasa dia melakukan ini karena memiliki perasaan yang lebih padamu. Oh iya, yang menjaga di depan itu siapa?" Ucap Tiffany.

"Ah, itu kaki tangannya Presdir Na, namanya Huang Lucas. Ada apa ibu?" Ucap renjun bingung.

"Bisakah kau membelikan ibu hotpot di tempat biasa. Dan menyuruh Lucas masuk agar ibu ada temannya." Ucap Tiffany.

"Baiklah. Tapi, ibu tidak masalahkan kalau injunie tinggal?" Ucap renjun sedikit cemas.

"Hmm. Kau tenang saja." Ucap Tiffany tersenyum sembari mengelus kepala renjun.

"Baiklah. Aku akan pergi dulu. Aku juga akan menyuruh Lucas masuk kedalam menemani ibu." Ucap renjun lalu diapun tersenyum dan mencium sekilas pipi sang ibu dan pergi.

Setelah beberapa saat kepergian renjun, Lucas menemani Tiffany di ruang rawatnya.

"Lucas-ssi?"

"Iya nyonya." Ucap Lucas dengN sangat sopan.

"Tidak perlu memanggilku nyonya Lucas. Panggil saja ibu." Ucap Tiffany tersenyum.

"Baiklah nyo,ah tidak ibu. Apa ada yang bisa aku bantu?" Ucap Lucas tersenyum.

"Apa bisa aku minta tolong menghubungi atasanmu." Ucap Tiffany.

"Baik ibu. Saya akan menghubunginya sebentar." Ucap Lucas lalu diapun berdiri dan menghubungi jaemin.



































____________






















Beberapa menit kemudian, jaeminpun sampai dan langsung masuk kedalam ruang rawat Tiffany, Lucas juga langsung keluar karena dia tau kalau kedua orang itu akan bicara serius sekali.

"Ada apa ibu?" Ucap jaemin duduk disebelah bangsal ibu renjun.

"Kau sangat mirip dengan seorang adik yang sangat baik padaku." Ucap Tiffany tersenyum.

"Benarkah? Siapa namanya aku akan menemukannya untukmu." Ucap jaemin tersenyum.

"Kau memang sangat ramah sekali nak. Namanya Im Yoona." Ucap Tiffany tersenyum.

"Itu ibuku." Ucap jaemin.

"Benarkah? Pantas saja kau sangat mirip dengannya. Apa aku bisa berbicara serius denganmu?" Ucap Tiffany tersenyum.

"Tentu ibu. Aku juga akan membawa ibuku kemari." Ucap jaemin tersenyum.

"Apa kau menyukai anakku?" Ucap Tiffany dan seketika jaemin langsung menunduk dan gugup secara bersamaan.

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang