10 | Pertikaian

388 13 0
                                    

⚠⚠21+⚠⚠
gue taruh di trakteer, bener-bener mature content dan no sensor. Mon maap🙏

.
.

𓃹 Friends With Benefits 𓃹

Hari ini gue berangkat ke kampus bersama Jendra. Karena Jendra semalaman menginap di apartemen gue dan kebetulan juga dia ada kuliah pagi, jadinya sekalian berangkat bareng.


...

Author;sss POV

Jendra mengantarkan Heya tepat di depan fakultasnya, kemudian ia pamit seraya memeluk Heya singkat. Tak lupa ia mengusak surai Heya dengan gemas. Lalu mobil Jendra ia lajukan ke arah fakultasnya sendiri.

"Gue nggak mandang gender. Mau lo cewek, cowok, atau banci sekalipun, gue bakal bikin lo mati ketika lo nyentuh cewek gue meskipun cuma seujung rambut."

Ya, benar. Itu Jendra.

"Gue laporin lo ke fakultas kalo lo melakukan kekerasan ke cewek." Titah Sasil sembari bangkit dari posisi tengkurapnya. Ia sedikit kesulitan karena tangannya memegangi punggungnya yang sakit akibat tendangan dari Jendra.

"Gue nggak peduli."

"Lihat aja! Habis ini cewek jalang kesayangan lo bakal dimusuhi seisi kampus! Gue bakal nyebarin kalo dia tidur sama mantan kahim legendaris, yang mana itu adalah cowok gue! Dia tidur sama cowok yang udah punya pacar!" Seru Sasil dengan menggebu.

Jendra maju selangkah seraya menatap Sasil nyalang, "Berani ngelakuin, gue pastiin lo tinggal nama besok."

"Gue nggak takut." Tanpa mereka sadari, keadaan trotoar saat ini tengah ramai dan mereka sudah dikerumuni oleh banyak orang. 

Jendra menatap ke sekeliling, kemudian ia tersenyum remeh. "Jangan sok polos anjing. Lo juga tidur sama temen gue. Inget ya, lo dengerin gue baik-baik. Heya, nggak pernah sekalipun tidur sama cowok lo. Shit! Gue pacar Heya, dan cowok yang lo maksud bukan Dimas kesayangan lo, tapi itu gue sendiri. Gue yang tidur sama Heya. Apa salahnya tidur sama pacarnya sendiri? Daripada lo, lo tidur sama temen gue padahal lo punya cowok yang sangat legendaris, Dimas."

Sontak semua orang di sana, yang menyaksikan atau sekedar berlalu lalang kaget seketika. Ada beberapa yang mulai menghujani Sasil dengan cemooh, dan ada pula yang masih setia untuk membelanya.

Heya?

Ia tengah berdiri di belakang Jendra sembari memegang pipi kanannya yang masih terasa sakit. Ia tak memikirkan untuk membalas Sasil. Karena yang ia pikirkan adalah malu. Malu karena mukanya sudah seperti ter-stempel telapak tangan.

Awalnya Heya malu ketika Sasil membeberkannya di depan Jendra atau mahasiswa lainnya yang berkerumun. Namun rasa malu itu tergantikan rasa kaget yang luar biasa.

Heya bahkan tau, bagaimana sayangnya Dimas ke Sasil.

"Sejak kapan?" Tanpa diduga dari segala pertikaian yang terjadi, sosok Dimas menerobos kerumunan itu dan saat ini bertatapan dengan Sasil.

"Kak...Aku..."



𓃹 Friends With Benefits 𓃹

"Nangis aja nggak apa-apa. Aku bawa baju ganti kok, babe." Ujar Jendra menenangkan Heya di dalam mobilnya.

"Maafin aku, Je. Maaf. Maaf." 

Jendra mengeratkan dekapannya seraya mengusap punggung Heya dengan lembut, "Hssstt.. Yang salah aku, babe. Harusnya aku yang minta maaf atas sikap aku yang dulu. Maaf. Maaf, babe. Maaf udah nyia-nyain kamu."

Heya terus menangis dalam dekapannya, "tapi, Je... Yang diomongin Sasil itu bener. Aku tidur samaㅡ"

"ㅡHsssst, udah ya? Aku nggak mau bahas ini lagi."



...

𓃹 Friends With Benefits 𓃹
.
.

💚FULL CHAPTER ADA DI TRAKTEER YA. LINKNYA ADA DI BIO. THANKIES!💚

[3] FWBDonde viven las historias. Descúbrelo ahora