9 | Hurts

376 15 0
                                    

Yeayyy triple upp, full chap di link yang ada di bio ya💚

.
.

𓃹 Friends With Benefits 𓃹

"Aku tuh kurang apa sih, Kak? Sampe kakak harus ngelakuin itu sama orang lain? Aku tuh suka bertanya-tanya sama diri aku sendiri, aku tuh kurang apa sampe kakak nggak pernah mau melakukan itu sama aku? Aku hampir iri sama temen-temen aku yang udah pernah ngelakuin bareng pacarnya, bareng orang tercintanya. Tapi aku?"

"Aku nggak mau ngerusak kamu sayang." Sasil tertawa sangat keras mendengar respon dari Dimas.

"Nggak mau ngerusak? Apa katamu, kak? Kakak nggak mau ngerusak aku? Hah! Denger ya, Kak. Kalo brengsek mah brengsek aja. Jangan bilang nggak mau ngerusak aku. Terus dengan nggak mau ngerusak aku, kakak bisa ngerusak cewek lain gitu? Enggak kak."

"Maafin aku, sayang."

"Aku kecewa sama kakak."

"Aku kecewa. Kecewa banget sama kakak. Cowok yang selalu aku banggakan di depan orang-orang tega ngelakuin ini sama aku. Enak main sama dia? Ketagihan ya? Kok bisa sampe pagi gitu."

"Sayang..."

"Stop panggil aku sayang. Kakak bayar dia berapa? Murahan banget. Udah tau yang jadi partnernya udah punya cewek, masih aja diterusin."

"Jaga bicara kamu."

Sasil maju satu langkah mendekat ke arah Dimas, "apa? buktinya bener kan? aku yakin dia sebenarnya udah tau kalau kakak itu pacar aku, tapi dia tetap mau ngelakuin itu karena suka sama kakak. dasar cewek jalang! Kakak dipuasin sama dia berapa ronde, hah? Jawab!"

"Kamu nggak pantes ngomong gitu. Dia bukan jalang. dia bahkan nggak pernah main sama siapapun."

"Oh belain? siapa namanya? Heya ya kalo nggak salah?"

"Jangan macem-macemin dia."

"Oh sama-sama pertama kali ya? pertama kali buat kakak dan juga pertama kali buat dia?"

"Cukup, Sasil!"

"Kita selesai, Kak." Titah Sasil sebelum ia benar-benar pergi dari hadapan Dimas.

"Tungguㅡ" Dimas segera mengejar Sasil dengan langkah lebarnya.

𓃹 Friends With Benefits 𓃹


Pintu terbuka setengah dan wajah Jendra muncul dibaliknya menatap perempuan di depannya dengan bingung, "ada apa ya?"

"Mana jalang lo itu. Minggir!"


"Oh, lo mau main ya? Enak ya, abis nyicip cowok gue, sekarang nyicip adik tingkat. nggak malu lo?" 



Author;;;s pov end


Gue mengernyitkan dahi karena tiba-tiba pergelangan kaki gue bertambah sakitnya.

"Maksud lo apa ya?"

"Jangan pura-pura polos ya lo. Anjing! dasar cewek murahan. mau-mau aja dijadiin FWB. inget goblok, partner FWB lo itu udah punya cewek. Lo tuh cewek, harusnya ngerti."

Plak!

"Murahan lo jadi kakak tingkat, anjing!"

"Jendra... jangan..." Pinta gue untuk segera melepaskan cengkramannya pada lengan Sasil.

"Jangan seenaknya lo sama cewek gue. sekali lagi lo kasar sama cewek gue, habis lo sama cowok lo yang ada di belakang. Gue nggak mandang gender. berani ke cewek gue, lo mati."

"Aku janji, nggak boleh ada yang nyakitin kamu lagi. Aku pastiin hidup kamu bahagia. Selalu, Kak Heya."



...
𓃹 Friends With Benefits 𓃹
.
.

💚FULL PART ADA DI BIO, KLIK LINK TRAKTEER!
THANKIES💚

[3] FWBWhere stories live. Discover now