8 | Girls Talk

378 13 0
                                    

Double up niiiihh.. Di trakteer udah ada juga, full chap😍💚
0
Linknya di bio ya!

.
.

𓃹 Friends With Benefits 𓃹


"Buset, persediaan lo. Bisa sampe sebulan ini mah." Celetuk Laura yang ternyata nyusul gue ke dapur.

"Jendra yang beliin. Nih bawa kesana. Buat bekal cerita."

Laura membeo kemudian jalan ke arah sofa.

"Jadi, gue ada slek sama Dimas. Dia marah. Terus sukses ngebuat gue nggak bisa jalan. Paginya sih masih becandaan gitu. Terus dia ditelpon sama Sasil, yaudah dia mandi kan... Terus habis mandi, giliran gue yang mandi. Pas gue selesai, dia udah pergi. Ya gapapa sih, orang dia tujuannya mandi karena mau nyamper Sasil. Yaudah kan? Sampai akhirnya gue ngerasa mual, pusing, meriang, kek masuk angin gitu. Nah, secara kebetulan ada yang bertamu di apart gue. Gue kira Dimas balik, taunya Jendra. Terus gue ambruk di depan Jendra, terus ya gitu deh. Lo bisa bayangin sendiri dah."

"Kok lo nggak nelpon gue sih???? Huhu sori... Gue gatau lo sakit..."

Gue tersenyum, "ya nggak salah lo sih. Lagian lo kan bangunnya siang."

Laura nyengir, "jadi seharian lo dijagain Jendra?"

"Ya gimana ya, gue lemes banget. Beneran nggak bisa nolak pertolongan dia. Jadinya gue nurut aja."


"Terus? Slek sama Dimas dimananya?"



𓃹 Friends With Benefits 𓃹

"Ada kelas, Ya?" Sapa salah satu anak yang ada di sekre. Gue yang hendak melepas sepatu pun urung dan ikut mengambil duduk di sebelahnya. 

"Nggak ada. Gabut aja sih gue di apart ngapain."

"Lah, lo tinggal di apart?"

Gue menatapnya heran, "iya, emang kenapa?"

"Gue kira ngekos. Anjir tajir juga lu."

Gue terkekeh sumbang, "Gue juga awalnya ngekos kali. terus pengen hidup yang bagus aja. Jadinya gue kerja biar dapet duit, terus duitnya gue pake buat bayar apart. Intinya mah mau hidup bagus atau kata lo tajir ya harus kerja. Gimana mau tinggal di apartemen coba, kalo lu aja nggak mau kerja. Mau bayar pake apa? kecuali sih lo anak orang kaya."

Anak itu terdiam seraya menatap gue tak percaya, "eh sori-sori. Lo cuma ngomong sekalimat, gue balasnya separagraf."

Kemudian kita berdua sama-sama tertawa, "santai aja kali, Ya. Gue tadi takjub sama opini lo. Nggak menampik sih kalo gue seratus persen setuju sama lo. Btw, lo tadi kesini naik apa?"

"Gojek." Sahut gue cuek.

"Lah, gue kira pake mobil sendiri."

"Lo cowok tapi mulut lo naudzubillah deh."

"Gue rada kepo aja sih, Ya. Selagi mantan lo Jendra."

"Nggak nyambung bego. Dah ah gue mau masuk."


"Gue Johan, temennya Jendra kalo lo lupa."

Gue berdecak, "Iye tau ah. Stop nggak usah bahas Jendra lagi, ok?"



𓃹 Friends With Benefits 𓃹





"Lah, Ya? masih disini lo?" Itu Johan, alias Johan lagi Johan lagi.

"Masih. Lo juga masih disini. Ngapain deh..."

"Nunggu Jendra. Habis ini gue juga balik. Lo gimana?"


Gue sedikit terkejut karena mendengar Jendra akan kesini. Buru-buru gue segera masuk ke dalam dan bersiap akan pulang saat ini juga.

"HEY BRO YO WASAP!" Tapi gagal. Nyatanya Jendra sudah tiba disini. Di hadapan gue dan Johan.



𓃹 Friends With Benefits 𓃹

Author;sss POV


"Fuck! Kenapa nggak bisa sih?" Keluh Dimas sembari mencoba memasukkan password yang sangat ia ingat dengan betul.

"Kak Dimas?"

Sial sial sial! Lagi-lagi Dimas dalam masalah lagi.

Itu Sasil yang baru saja keluar dari unit tak jauh beberapa darinya, dengan cewek yang ada di sampingnya.


...
𓃹 Friends With Benefits 𓃹
.
.

💚FULL PART ADA DI BIO, KLIK LINK TRAKTEER!
THANKIES💚

[3] FWBDove le storie prendono vita. Scoprilo ora