9/9

99 11 3
                                    

Kristian menatap Hani datar, yang ditatap merengut sedikit takut. keesokan harinya saat perempuan itu datang, Kristian langsung menariknya untuk duduk di hadapannya.

"k-kaak lo kenapa?" tanya Hani takut-takut.

"lo yang kenapa, demi Tuhan Arianti! ngapain lo ngelakuin itu lagi?" ujar Kristian terlihat marah.

Hani tersenyum bodoh "hehe...ya gimana kak enak"

"enak! astaga gue gak ngerti lagi sama kalian" Kristian terlihat frustasi. "lo mikir gak sih?"

"i know! tapi gue gak bisa nolak gak tau kenapa" jawab Hani. "gue gak ngerti kenapa tubuh gue  gak nolak saat dia nyentuh gue"

Kristian menghela nafasnya "pokoknya ini terakhir, gue peringatin lo yaa...kalau kejadian lagi gue bakalan bilang hal ini sama Sultan dan nyeret lo pergi dari apartement Kamindra" ujar pria itu "ngerti gak?"

Hani menyugar rambut panjangnya, "hmm"

"jangan salah paham, gue beneran lo gak mau nyesel nantinya dan terlalu dalam sama Kamindra." ujar Kristian "lo udah gue anggep adik gue sendiri, dan gue gak mau lo jauh-jauh ke sini cuma dapet sakit hati doang nantinya"

Hani menatap Kristian "iyaa gue paham, thanks kak..."


***



Hani masuk ke dalam mobil yang berhenti di depan kantornya. sebelum jam pulang kantor Kaminda mengabari perempuan itu jika ia akan menjemputnya.

"tumben jemput" ujar Hani setelah memasang setbelt.

"gakpapa pengen aja, lagian badan kamu masih sakit kan" jawab Kamindra mulai mengendarai mobilnya.

Hani mendengus merasakan wajahnya panas dan berubah warna menjadi kemerahan "ck! lagian juga gara-gara siapa?" 

Kamindra melirik sekilas kemudian tersenyum samar "ya abis salah sendiri"

perempuan itu menatap Kamindra sambil melotot "kok jadi aku?!"

"loh, siapa suruh kamu ngegoda terus" balas Kamindra tak mau kalah

Hani mendelik malas "itu emang kamu aja yang nafsuan! beneran deh aku heran, tenaga kamu gak habis-habis malah badan aku yang abis" 

tangan pria itu tiba-tiba mengelus paha Hani yang terbalut celana jeans kemudian mengelusnya pelan, membuat yang empunya sedikit terkejut hingga meremang.

"i'm sorry, semalam aku kelepasan" ujarnya lembut.

"hm, aku paham kamu baru pertama kali sama perempuan" sahut Hani. "tapi aku mau tanya satu hal boleh?" 

"itu kamu udah tanya"

"ihh!"

Kamindre terkekeh "tanya apa?" 

"kita udah tidur beberapa kali, mau kamu penuh kesadaran ataupun gak sadar" Hani menjeda membuat Kamindra meriliriknya sekilas "berarti kamu ini emang sebenarnya bukan gay?"

Kamindra diam, mencerna pertanyaan Hani tentang orientasi seksualnya. ia juga sebenarnya bingung, selama ini ia hanya tertarik pada laki-laki dan tidak begitu berniat dengan perempuan. tapi dengan Hani, Kamindra bisa merasakan suatu ketertarikan seperti saat ia bersama dengan Leo.

"kak...sorry kalo pertanya-"

"gak, gakpapa...aku sendiri juga bingung, baru sama kamu perempuan yang bisa menarik orientasi aku selakin sama laki-laki" jawab Kamindra. ada rasa bangga dari dalam diri Hani mendengar jawaban pria itu. 

Huonetoveri (Xiumim Kim)Onde histórias criam vida. Descubra agora