chapter 14

7K 784 52
                                    

Dua orang yang memiliki perbedaan tinggi yang sangat besar itu kini tengah duduk di dalam kedai Dango yang berada di Desa Konoha dan sambil memakan Dango keduanya memperhatikan para ninja yang berkeliaran tak terkecuali Hatake Kakashi yang berdiri...

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Dua orang yang memiliki perbedaan tinggi yang sangat besar itu kini tengah duduk di dalam kedai Dango yang berada di Desa Konoha dan sambil memakan Dango keduanya memperhatikan para ninja yang berkeliaran tak terkecuali Hatake Kakashi yang berdiri menyandar di depan kedai Dango sambil fokus pada bukunya.

Itachi yang menghadap keluar memperhatikan dengan saksama dengan Naruto di depannya yang lahap memakan Dango. Setelah kekacauan yang dilakukan oleh Orochimaru, keduanya kini tengah bersantai sejenak sebelum mengejar Namikaze Menma yang keluar Desa bersama Jiraiya untuk mencari Tsunade.

Selain itu, keadaan Minato yang kini menjabat sebagai Hokage ke-empat tengah terluka parah dan dalam keadaan koma setelah bertarung dengan Orochimaru dan Edo Tensei Hokage pertama dan Hokage kedua.

Kembali ke tempat semula, Kakashi yang berada diluar kedai melirik ke arah Asuma dan Kurenai yang berjalan bersama dan menyapanya. "Hei, kalian! Tampaknya kalian sangat serasi."

Kurenai merona dan mengalihkan pandangannya mendengar ucapan Kakashi yang tiba-tiba. "Bodoh, Anko memintaku untuk membeli Dango, itu saja."

"Sedang apa kau disini?"

"Membeli persembahan dan berencana bertemu Sasuke disini." Ia memberi lirikan kecil ke arah kedai Dango membuat kedua orang lainnya mengerti. "Kakashi, tak biasanya kau sampai lebih awal."

Sasuke datang menyapa namun pandangannya beralih ke arah kedai Dango yang hanya terdapat dua gelas Ocha dan dua piring Dango, alisnya mengerut kecil. Asuma dan Kurenai mengangguk singkat kepada Kakashi dan menghilang dengan cepat membuat ekspresi wajah Sasuke tak terbaca.

"Kalian bukan dari Desa ini, untuk apa kalian kemari?"

Dua orang yang berjalan dengan kepala tertutup topi bambu dan memakai jubah hitam berpola awan merah itu berhenti dan berdiri berhadapan dengan dua orang yang kini tengah memotong jalan.

"Ahahaha, Asuma-Sensei sangat lucu. Apakah kami tidak bisa masuk ke Desa Konoha yang kami cintai ini?" Sahut Naruto membuka topi bambunya tertawa dengan wajah merona disertai senyum lebar yang terasa mengintimidasi.

"Naruto..."

Gumam Asuma dan Kurenai dengan bersamaan yang merasa terkejut membuat Naruto menumpu dagunya menggunakan tangan kanan menatap dua orang di depannya dengan senyuman yang semakin melebar. "Hm? Ada apa dengan ekspresi jelek kalian itu?"

"Sudah lama tidak bertemu, Asuma-san, Kurenai-san."

"Jika kau mengenal kami, apakah kau mantan Shinobi Konoha?"

Itachi melepaskan topi bambunya dan membuka beberapa kancing jubah didepannya berpose dengan aura dingin dan angkuh juga sebelah tangannya yang terulur keluar.

"Kau—tak salah lagi. Uchiha Itachi."

"Nii-chan, kau mengenal mereka juga?"

Itachi mengangguk singkat menatap Naruto dan tersenyum kecil. "Ya, aku mengenal mereka."

Ignored - SasunaruOnde histórias criam vida. Descubra agora