chapter 3

10.4K 1.1K 60
                                    

Keesokan harinya setelah bersiap-siap, Naruto pergi keluar kamarnya melewati tiga orang dalam satu keluarga bahagia tengah sarapan bersama dengan penuh canda tawa, yang ia sempat dengar dari percakapannya mereka tengah merayakan kepulangan Menma d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya setelah bersiap-siap, Naruto pergi keluar kamarnya melewati tiga orang dalam satu keluarga bahagia tengah sarapan bersama dengan penuh canda tawa, yang ia sempat dengar dari percakapannya mereka tengah merayakan kepulangan Menma dari rumah sakit.

Saat dirinya lewat, tidak satupun dari mereka bertiga menyapa, melirik ataupun mengajaknya untuk sarapan bersama. Naruto tidak berharap, ia sudah melupakan harapan kecilnya saat dirinya baru menginjak umur 8 tahun.

Kini ia berjalan menuju apartemen dimana Uchiha yang tersisa tinggal pasca pembantaian yang dilakukan oleh Itachi beberapa tahun yang lalu, menyisakan Sasuke dan ibunya—Mikoto.

Sesampainya disana, Naruto mengetuk pintu perlahan dan menunggu dengan sabar. Tidak lama, ada suara pintu yang terbuka menampakkan Sasuke yang tengah menatapnya dengan ekspresi wajah yang terkejut. "Naruto? Sedang apa disini?"

"Dimana Mikoto Kaa-chan?" Tanyanya menghiraukan pertanyaan Sasuke membuatnya terdiam sebentar lalu melebarkan pintunya, "Kaa-san sedang membuat sarapan, masuk saja."

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Naruto langsung masuk ke dalam dan mencari Mikoto yang tengah berada di dapur. "Kaa-chan!"

"Naru-chan! Ada apa pagi-pagi sekali sudah ada disini?"

"Aku ingin berbicara serius denganmu, hanya berdua." Mikoto menatap Naruto sebentar lalu tersenyum, ia mengangguk pelan. "Baiklah, Naru-chan sudah sarapan?"

Naruto terkekeh pelan dan melambaikan tangannya tidak peduli, "Kaa-chan seperti tidak tahu mereka bagaimana saja." Mikoto dan Sasuke yang ada disana terdiam, namun tidak lama Mikoto mendorong pelan tubuh Naruto untuk duduk dan sarapan bersama.

"Yasudah kalau begitu sarapan bersama kami saja, benarkan Sasu-kun?" Yang ditanya gelagapan dan hanya berdehem juga menganggukkan kepalanya pelan.

"Ayo duduk Sasu-kun nanti makanannya dingin."

Akhirnya mereka sarapan bersama dengan Naruto dan Mikoto yang asik mengobrol dan bercanda, sedangkan Sasuke hanya memperhatikan Naruto dengan diam-diam.

Ingin berbicara dengannya namun ia ragu setelah apa yang ia lakukan sebelumnya, juga dirinya penasaran dengan apa yang ingin Naruto bicarakan. Apakah sepenting itu hingga hanya mereka berdua saja yang berbicara tanpa orang ketiga?

Selesai sarapan Sasuke pamit keluar dan Naruto membantu Mikoto untuk mencuci piring bekas mereka bertiga makan, "Naru-chan, apa yang ingin kamu bicarakan? Sepertinya sangat penting."

Naruto terdiam sejenak lalu tersenyum menatap Mikoto, "Kita selesaikan ini dulu Kaa-chan." Jawabnya membuat Mikoto ikut tersenyum, tidak lama untuk mereka menyelesaikan urusannya lalu karena tidak ada siapapun lagi, mereka berbicara di ruang tamu.

"Jadi ada apa?"

Tangan Naruto bertautan dengan kepala menunduk, ia menghela nafas pelan lalu menatap Mikoto. "Kaa-chan, aku akan mengikuti jalan Itachi Nii-chan."

Ignored - SasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang