Hiraeth || A SHAKA [END]

04||icekrimfy(?)

Hallo ...

Selmat datang di cerita Hiraeth||A SHAKA

⚠️Follow sebelum membaca⚠️

Kalian apa kabar?

Spam emot fav kalian di sini🔥

Ramein setiap paragraf ya🦋

●●●

__________

|HAPPY READING|

🪐🪐🪐

Shaka menyeka darah yang keluar dari hidungnya, kemudian membaringkan tubuhnya di samping Yoga yang sudah tak berdaya.

"Lo lembek." Ucap Shaka tanpa melihat ke arah Yoga.

Yoga hanya terkekeh mendengar itu, kemudian terbatuk.

"Lo mulai duluan. Kalau lo mati gue gak tanggung jawab." Ucap Shaka.

"Gue jamin tidur lo nyenyak kali ini shak." Ucap Yoga.

Shaka hanya diam, menatap langit, perlahan memejamkan matanya, menikmati angin malam dan beberapa luka di bagian tubuh Shaka. Shaka menikmati rasa sakit itu.

"Jemput gue." Ucap Yoga pada seseorang di sebrang sana.

Yoga yakin bahwa Shaka dan dirinya tidak akan bisa mengendarai sepeda motornya masing-masing.

🪐🪐🪐

"Mereka berdua kenapa si? Udah gede tapi kaya bocah." Ucap seseorang di sebrang sana.

Felix yang mendengar orang itu terus mengomel menjauhkan handphone dari telinganya, "lo ke sini aja deh pra, ngomel mulu." Ucap Felix pada Prana yang sejak tadi terus mengomel.

Tanpa menunggu sepatah kata keluar dari Prana, Felix langsung mematikan sambungan telpon secara sepihak. Felix memghela nafas lega.

Saat ini Felix tengah berada di ruangan Shaka, sedangkan Gilang berada di ruangan Yoga, karena tadi pagi, tepatnya pukul 1 pagi, Yoga menghubungi Gilang untuk menjemputnya dalam keadaan babak belur.

Setelah melihat keadaan ke-dua temannya, Gilang langsung menghubungi Felix, tapi tidak dengan Prana, karena Prana akan terus mengomel dan Gilang tak mau mendengar itu.

"Lo berdua kaya bocah." Ucap Felix pelan melihat Shaka dengan wajah babak belurnya.

"Malu-maluin pingsan di tepi jalan." Lanjut Felix.