Ichi

8.8K 859 365
                                    

Luffy POV.

Aku memandangi wajah (Namamu) yang berada di pangkuan-ku sambil terus memakan nasi goreng buatan Sanji.

"Chopper, (Namamu) sungguh baik-baik saja, kan?"Tanyaku pada Chopper untuk kesekian kalinya.

"Kau itu sudah menanyakan pertanyaan yang sama sebanyak lima kali pada Chopper."Ucap Nami sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Datte, kalau (Namamu) benar baik-baik saja, kenapa aku menemukan dia tidak sadarkan diri saat Sanji mau membuatkan makanan untuk kita?! Lalu kenapa juga dia sampai saat ini masih belum sadar?!"Pekikku.

Tadi saat perut-ku berbunyi, Sanji menawarkan untuk membuatkan kami semua makanan. Tentu saja aku, Carrot, Chopper, dan Brook langsung memekik senang dan memeluk Sanji karena rasanya sudah sangat begitu lama tidak memakan masakan Sanji.

Shikashi, saat aku menjemput (Namamu) yang berada sendirian di bagian belakang kapal, aku menemukannya tergeletak tak sadarkan diri dan tentu saja hal itu membuat aku langsung begitu sangat panik.

Aku langsung meminta Chopper untuk memeriksa keadaan (Namamu), tapi ternyata kata Chopper, (Namamu) baik-baik saja. Tidak ada satu hal apapun yang bisa membuatnya jatuh pingsan. Itu kan aneh.

"Uhm. Memang sangat aneh. Dia tidak kelelahan atau terluka parah ataupun tekanan darahnya begitu rendah sehingga membuat dia tiba-tiba tak sadarkan diri, tapi (Namamu) tiba-tiba tak sadarkan diri. Aku pun juga tak mengerti kenapa (Namamu) seperti ini."Ucap Chopper.

Aku merenggut mendengar itu sambil terus memandangi wajah partner-ku.

"(Namamu), cepatlah tersadar! Kan aku yang sedang terluka parah! Dan aku ingin beristirahat di pangkuan-mu! Kenapa malah kau yang seperti ini?!"Pekikku sebal.

"Kau mau (Namamu) cepat sadar hanya karena itu?!"Pekik Nami garang.

"Luffy, berhentilah egois! (Namamu)-chan pasti pingsan karena kelelahan mengurus-mu yang manja padanya!"Pekik Sanji garang.

"Tidak! Aku Kaptennya, dan dia partner-ku! Jadi dia gak mungkin kelelahan!"Pekikku.

"Luffy-san, mungkin memang lebih baik kita membiarkan (Namamu)-san istirahat terlebih dahulu. Ayo kita bawa dia ke kamar perempuan."Ucap Brook.

"Aku tak mau! Aku mau setelah (Namamu) sadar, (Namamu) akan langsung aku jadikan bantal buat aku istirahat!"Pekikku.

"Berhentilah egois!"Pekik Nami garang.

"Kau jangan membuat aku iri terus ya, Luffy!"Pekik Sanji garang.

"Tapi berada di pangkuan (Namamu) memang sangatlah nyaman."Ucap Chopper.

"Aku setuju. Karena (Namamu) akan mengelus kepala kita dengan begitu lembut seperti elusan seorang ibu."Ucap Carrot dengan kedua pipinya yang bersemu kemerahan.

"Kalian berdua jangan menambah keirian-ku! Hiks... (Namamu)-chan lebih sering menolak-ku sehingga aku tidak bisa bermanja juga di pangkuan (Namamu)-chan."Ucap Sanji pundung.

"Aku pun. (Namamu)-san juga begitu kejam pada-ku."Ucap Brook pundung.

"Yah, itu karena (Namamu) risih bersama makhluk mesum seperti kalian berdua, di tambah (Namamu) hanya menyukai Zoro dan para makhluk yang imut."Ucap Nami yang membuat hati Sanji remuk hancur seketika.

"Nami-san, bisakah tidak perlu menyebut marimo sialan itu?"Ucap Sanji pundung dengan berlinangan air mata.

"Oh, lihat! Sepertinya (Namamu) mau membuka matanya!"Pekikku saat menyadari kalau (Namamu) akan membuka matanya.

One Piece 2Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu