Pagi ini, Kesya sudah berkutat di dapur. Ia sengaja bangun pagi pagi sekali untuk membuat sarapan, mengingat Willie menginap, jadi ia membuat lumayan banyak. Ini kali pertama ia memasak di rumah kakaknya, jadi sedikit kesulitan mencari barang barang di sana karena dia belum terbiasa.
"Wangi apa nih?" Suara itu berasal dari Reza yang baru selesai bersiap siap.
"Pagi bang, ayok sarapan. Gue udah masak nih," ajak Kesya.
"Rajin amat sih Adek gue," puji Reza sambil mengelus lembut rambut adiknya.
Kesya tersenyum malu, "Abang mau yang mana? Biar gue ambilin."
"Semua deh," ujar Reza.
"Hehe bisa aja bang."
Kesya menaruh beberapa lauk di atas piring Reza. Saat Reza mencoba masakannya, ia sedikit parno.
"Gimana bang? Enak ga?" tanyanya.
"Hmm, enak kok. Jago juga lo masak," puji pria itu lagi.
"Hehe makasih bang. Hari hari sebelumnya, biasanya siapa yang bikin sarapan bang?"
"Arleea, kadang juga Abang tapi lebih seringan dia sih," jelas Reza masih memakan sarapannya.
"Masakan siapa lebih enak?"
"Enak dua duanya, apalagi yang masak Adek Adek Abang."
Kesya tersenyum kecil mendengar jawaban abangnya, ada sedikit penyesalan kenapa dia baru pindah ke Indonesia sekarang.
"Panggil Lia gih, ajak sarapan," perintah Reza. Kesya mengangguk dan pergi menuju kamar kakak perempuannya.
Ternyata, Arleea sudah bersiap siap dengan seragamnya berjalan menuju dapur.
"Pagi, yok sarapan udah ditunggu bang Reza dibawah," ajak Kesya.
"Cepet bener," gumam Arleea. "Ayok lah."
Saat mereka kembali, Willie sudah ada di sana ikut sarapan bersama Reza lengkap dengan seragamnya. Ada beberapa potong baju milik Willie di rumah Arleea, jadi ia tak khawatir jika menginap. Mereka pun menikmati sarapan bersama dengan tenang.
Selesai sarapan, mereka berangkat ke sekolah bersama, kecuali Reza yang tinggal di rumah karena tak memiliki kelas hari ini. Willie juga harus kembali ke rumah terlebih dahulu untuk mengambil buku bukunya.
***
Di kelas Arleea sedang jam kosong. Tentu hal itu membuat satu kelas merasa bahagia. Saat saat yang memiliki banyak kenangan di sekolah adalah saat jam kosong, benar kan?
Tapi kali ini berbeda, biasanya Arleea ikut membuat kerusuhan saat ia kosong. Tapi sekarang tidak, gadis itu malah tertidur di mejanya. Efek berdiam di depan laptop semalaman membuat matanya lelah.
Sedangkan Kesya sedang ngobrol ngobrol dengan teman sekelasku. Ia cukup mudah dalam hal beradaptasi dengan dunia baru. Sikapnya yang ramah membuat banyak yang suka berteman dengannya.
"Ternyata sikap lo sama kakak lo beda banget ya," ujar salah satu siswa yang sedang bersama Kesya.
"Beda gimana?" heran Kesya.
YOU ARE READING
Alone but Not Lonely (TERBIT)
Teen Fiction"Tetap jadi sandaranku saat aku ingin menangis. Peluk aku saat aku rapuh. Jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut kalian pergi." Gadis yang bertahan bukan untuk dirinya saja, tapi untuk mereka yang selalu ada untuknya. Siapa mereka? Gadis yang menc...
