19. Menyusup

2.9K 1K 208
                                    

.
.
.

    Malam hingga keesokan paginya, Yohan dan Yeonjun tidak juga kembali. Jelas semua orang khawatir setengah mati karena itu. Changbin tak berhenti mondar-mandir di depan Wooyoung dan San yang juga sama khawatirnya.

  "Gimana kalau mereka ketangkep?" Tanya San.

  "Aku sebenernya nggak mau shuudzon, tapi kayaknya mereka beneran ketangkep nggak, sih?" Balas Wooyoung.

  "Ini antara ketangkep atau Yohan sengaja bikin mereka ketangkep. Tertangkap sama pingin ditangkap itu udah beda arti  soalnya." Kata Changbin.

  "Kalo beneran gitu," Serim bersuara, "nggak salah lagi kita harus menyelamatkan mereka."

  "Emang harusnya gitu, tapi aku beneran nggak mau bikin kalian bertiga ikut turut serta jadi korban di masalah ini." Kata Changbin.

  "Koreksi. Aku, Yunho ama Serim udah terlanjur jadi korban." Kata Yeosang.

  "Maaf buat itu. Tapi beneran, kalo urusan nyelametin mereka di laboratorium yang bahkan belum kita tau dimana, aku nggak mau nyeret kalian buat bantuin." Kata Changbin.

  "Kenapa? Bukankah pas masalah sekte sesat pas itu kita juga bantuin Klub kalian?" Tanya Yunho.

    Changbin berdecak kesal, "itu mah, beda.."

  "Beda bagian mananya?" Tanya Serim. "Aku merasa bertanggung jawab sama anggota kelasku, kalopun kamu bilang aku nggak boleh ikut karena kakiku rusak segala macem, aku nggak peduli, aku bakal tetap ikut nyelametin mereka. Aku yang bikin Yeonjun harus jadi ketua OSIS alias tumbal proyek dari Pradana dan calon OSIS sosiopat itu, aku juga yang secara khusus minta bantuan ke Yohan, jadi aku merasa bertanggung jawab ama keadaan mereka. Baik mati ataupun hidup."

    Changbin menoleh pada Wooyoung dan San, keduanya tersenyum pasrah sambil mengangguk padanya.

  "Oke, deh.. kamu bisa lakuin apa aja yang kamu mau. Tapi ingat, keutuhan tubuhmu, kesehatanmu setelah ini, itu diluar tanggung jawab kami." Kata Changbin.

    Serim mengangguk, menyanggupi omongan Changbin.

  "Kalian berdua bagaimana?" Tanya Changbin pada Yunho dan Yeosang setelahnya.

  "Aku rasa aku juga akan ikut." Kata Yeosang.

  "Tanpa alasan?" Tanya San.

    Yeosang menoleh dengan tatapan tajam dan San langsung meminta maaf karena merinding ditatap setajam itu oleh Yeosang.

  "Aku ingin melihat laboratorium itu. Alasan kenapa mereka kembali menghidupkan lampu disana, aku ingin tau apa yang sedang mereka buat." Balas Yeosang, "lagipula, kita juga belum mendapat jawaban darimana bius itu masuk ke dalam tubuh dan mempengaruhi otak untuk melihat setan itu."

  "Aku sependapat dengan Yeosang. Lagipula, tidak ada salahnya menolong seorang teman, kan?" Kata Yunho.

  "Baiklah, kita berenam akan berangkat malam ini. Untuk rencana aku masih belum kepikiran. Jadi untuk sekarang, apa yang bisa kita lakukan adalah saling bertukar ide, bagaimana sebaiknya kita menyusup masuk tanpa diketahui." Kata Changbin.

  "Namanya laboratorium pasti banyak CCTV sama penjaganya, kan? Kayaknya masuk tanpa diketahui itu mustahil banget." Kata Wooyoung.

  "Ada satu cara." Kata Yeosang.

    Yunho melebarkan mata dan menoleh pada kawannya itu, "tunggu, kau tak bermaksud—"

  "Walau ini beresiko tinggi kita bakal ketangkep semua, kita bisa masuk ke dalam sana." Kata Yeosang.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ