❇ Es Krim 🍉 ❇

36 14 48
                                    


Kelasku baru selesai dan aku berencana akan pergi makan malam bersama mas pacar. Iya Mark Li, siapa lagi kalau bukan dia?. Mana berani aku selingkuh, yang ada si bayi singa itu bisa saja berubah jadi maung atau paling ngga ya kerasukan reog di tengah jalan.

Aku sedang mengetikkan sesuatu, memastikan apakah Mark sudah sampai di parkiran kampus atau belum.

Kebetulan si mas pacar cuman ada jadwal satu kelas doang, jadi setelah selesai kelas jam 10 pagi, dia pergi. Pamitnya sih nongkrong ke kafe biasanya sama anak-anak lain, entah ada urusan apa.


"Byung! Aku duluan ya! Hati-hati di jalan!!"

Aku menoleh ke sumber suara yang memanggil namaku. "Oh! Ya, kamu juga hati-hati ya!!" ku lambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.

Kuketik kembali pesan yang sempat terhenti karena panggilan temanku tadi.

Baby Lion 🐯

By, kamu udah sampek di
parkiran kampus kan?
Read

Yes baby, where r u?

Okay, wait me luv 😙
Read

Control your emoticon beb 👿

💏
Read

Geez
Me too 😚

Aku hanya tertawa membaca balasan terakhir dari mas pacar.

Aku tidak langsung ke parkiran, melainkan berbelok sebentar kearah kantin untuk membeli minum.

Aku tiba-tiba merasa dehidrasi mengingat soal-soal kuis dadakan dari dosen saat jadwal kuliah terakhir tadi.

Saat kuedarkan pandangan disekitar parkiran kampus, aku menemukan satu mobil yang amat-amat kukenal.

"Hai mas pacar" sapaku sembari menutup pintu mobil.

"Hai princess" dia menoleh padaku setelah berkutat dengan ponselnya dan selanjutnya seperti biasa, dia memberikan ponselnya padaku untuk kemasukkan dalam tas kuliahku.

"Kamu haus ngga?" tanyaku

"Kamu ada air minum ngga? Mulutku agak lengket habis makan es krim tadi"

Aku menyerahkan air minum yang kubeli di kantin tadi padanya. "Kamu makan es krim? Dalam rangka apa?"

"Oh, tadi di kafe ada es krim semangka, jadi ya aku beli deh"

"Es krim rasa semangka? Beneran nih? Kamu ngadi-ngadi ya?"

Setelah dia menghabiskan air minumku, dia meremas botol plastik itu dan meletakkannya disamping tempat duduknya.

"Ck, beneran, enak lho by rasanya. Sini deh" dia menarik tanganku untuk mendekat padanya.

Aku mendekat, dan wajahnya maju didepanku. Menyesuaikan agar hidungku mencium bau es krim semangka yang masih tersisa di bibirnya.

Setelah kucium dan memastikan ternyata benar ada bau khas semangka, akhirnya aku mengangguk.

Aku hendak menarik wajahku kembali, namun dia mencegahnya dan cup! Dia mencium keningku sekilas.

Absurd | MARK LEEWhere stories live. Discover now