›› Morisawa Chiaki-OC ❜

77 7 7
                                    

✩

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✩.・:。≻───── ⋆✉️⋆ ─────.•:。✩


Bulan mulai menampakkan dirinya, angin malam musim dingin yang menusuk, hanya berbekal jaket yang dikenakan dan syal yang dililitkan Ke leher, seorang gadis berdiri di depan pohon sakura, menggenggam sebuah sekop di tangan kanannya dan secarik kertas di tangan kirinya.

"Surat nya cuma ada satu, berarti chiacchi nii sudah mengambilnya, tapi kapan?" Lalu gadis itu membuka suratnya dan membaca isinya. "Tulisannya burik." Komentar sang gadis setelah membaca isi suratnya.

Gadis itu pergi meninggalkan pohon sakura itu menuju apartemen yang ia tinggali dan beristirahat untuk besok.

"Chiacchi nii! Kita buat surat yuk! Nanti saat dewasa, kita buka bersama!"

"HAHAHA ITU IDE YANG BAGUS, AYO!"


✩.・:。≻───── ⋆✉️⋆ ─────.•:。✩


Kring!!

Bunyi alarm yang berisik membuat seorang gadis yang sedang berada di dunia mimpi terbangun dan kembali pada dunia nyata. Gadis tersebut meregangkan badan dan beranjak dari duduk nya menuju kamar mandi.

Setelah mandi, gadis itu melakukan kegiatan yang sudah menjadi rutinitasnya di pagi hari. Mulai dari bersih bersih apartemen miliknya, membuat sarapan, mempersiapkan perlengkapan untuk kuliah atau bekerja dan sebagainya.

"Bangun pagi, gosok gigi, aku mandi, kuliah lagi." Asal nyanyi gadis itu sembari menyapu ruang tamu.

Shinabata Ruz namanya, seorang mahasiswi fakultas kedokteran semester terakhir sekaligus dokter magang dan akan menjadi pekerja tetap di salah satu rumah sakit terkenal di Tokyo. hebat bukan? Di umurnya yang terbilang muda, dia sudah dilirik oleh rumah sakit terkenal dan menjadi mahasiswa terbaik di tahun ini.

"Oke, sudah bersih, saatnya membuat sarapan lalu mandi." Ruz berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya dan setelahnya ia mandi.


✩.・:。≻───── ⋆✉️⋆ ─────.•:。✩


"Baiklah anak anak, pelajaran saya sudah selesai, silahkan kalian lanjutkan dengan mata kuliah yang selanjutnya, permisi." Setelah dosen itu keluar, seisi kelas mulai ricuh, ada yang lanjut dengan mata kuliah selanjutnya, ada yang nongkrong terlebih dahulu, ada yang mengobrol dan lain sebagainya.

"Hm... Sekarang ngapain?" Gumam Ruz. "Hari ini aku hanya mengambil dua matkul dan matkul ini yang terakhir." Ruz menopang dagu, memikirkan kegiatan apa yang seru untuk dilakukan.

『 𝕃𝕖𝕥𝕥𝕖𝕣 𝕗𝕣𝕠𝕞 𝕥𝕙𝕖 ℙ𝕒𝕤𝕥 || BleυNσιɾ 』Where stories live. Discover now