›› Sakasaki Natsume-OC ❜

142 16 38
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.


(Warning : Blood scene)


Aku membuka mataku perlahan, menatap jam weker yang masih menunjukkan pukul 09.59 pagi, "Selamat pagi dunia... Saatnya tidur lagi."

Namun belum sempat aku menutup kembali mataku, jam weker sialan itu berbunyi sangat keras sampai telingaku pengang karenanya.

KRIIINGGGG!!

BUGH!

"DIEM LU JAM WEKER SIALAN!! LIBUR LIBUR GINI JANGAN BANGUNIN GUA DONG!!" Dengan emosi, aku melempar jam weker sialan itu ke dinding sampai rusak.

"Hah... Hah.........."

Sejenak aku terdiam, menatap jam weker di lantai yang sepertinya sudah tidak bisa berbunyi lagi itu.

".... Oiya, aku kan lagi bokek. Mana besok sekolah lagi..." aku mengusap wajahku dengan kasar, sekarang bagaimana caranya aku bangun pagi besok...

Ku garuk legerku yang terasa gatal, "hm? Kupikir pita ini akan lepas ketika aku tidur?"

Ding dong..

"Hm? Siapa itu?" Aku beranjak turun dari kasur dan mendekati jendela, ada seorang pengantar pos diluar..

Siapa orang yang masih memakai kartu pos di jaman modern ini? Bahkan pengantarnya sangat mencurigakan!

Ah sudahlah.

Aku berjalan keluar dari kamar kemudian mengambil sebuah pisau yang kusembunyikan di belakang tubuhku. Ku langkahkan kakiku menuju ke depan pintu, dengan waspada ku buka pintu rumahku.

Brak!

Aku mengerjapkan mataku, tidak ada siapapun. Padahal tadi ada seorang laki laki yang memakai pakaian orang kuil dengan kain penutup di wajahnya.

Aku menghela nafasku kemudian ku tutup pintu rumah sebelum terjadi suatu hal, namun atensi ku tertuju pada sebuah surat di lantai depan pintu rumahku. Karena penasaran, ku ambil surat tersebut barulah ku tutup pintu rumahku.

"Surat apa ini? Ini bukan surat tagihan utang atau listrik yang belum kubayar kan...?" Aku merinding mengingat utangku yang lumayan menumpuk sejak seminggu yang lalu.

Perlahan ku buka surat tersebut kemudian mengambil sebuah kertas yang ada didalamnya, "datanglah ke kuil Honjouji, ada seseorang yang ingin membunuhmu jika tidak datang."

".... Hah?" Aku curiga ini hanya jebakan untuk memancingku datang ke kuil Honjouji kemudian dibunuh, lagipula.. SALAHKU APA KOK AKU MAU DIBUNUH?!! PERASAAN AKU ANAK BAIK!!

Ga beres nih orang--tapi mari kesampingkan itu dulu, ada kemungkinan surat ini benar tapi juga hanya prank kalau aku akan dibunuh. Memangnya siapa sih pengirimnya..?

『 𝕃𝕖𝕥𝕥𝕖𝕣 𝕗𝕣𝕠𝕞 𝕥𝕙𝕖 ℙ𝕒𝕤𝕥 || BleυNσιɾ 』Where stories live. Discover now