Vernon and Kaye 2

26 6 11
                                    

"Cape ya lari? Wah aku jadi kangen rasanya cape."

"Cape kok kangen. Cape ya lupain."

"Uppsieee." Kaye nyengir menanggapi kata-kata Vernon.

---

"Btw, Vernon... Kamu disakiti 'kah sama mantan kamu?" Kaye bertanya kepada Vernon sembari menatap langit-langit kamar Vernon.

Vernon menarik napas.

"Kaye, lo kenapa sih nanyain mantan mulu?" Vernon balik nanya.

"Hmm... Aku cuma penasaran sih..." Kaye terlihat bersedih lagi.

"Kaye? Lo mau cerita sesuatu?" Vernon mulai perhatian dan kepo dengan Kaye.

Kaye terdiam sejenak.

"Ya udah lah ya, aku cerita aja. Aku udah mati juga ehehehe."

"Coba lo cerita." Pinta Vernon kepada Kaye.

"Aku dari kecil tinggal di New York. Daddy itu orang NY, Momma itu orang Indonesia. Jadi aku dirumah biasanya Ngomong Bahasa Indonesia, dan di sekolah bahasa Inggris. That's why aku lancar dua bahasa itu."

Vernon menyimak dengan anggukan.

"Dari kecil aku sering ditinggal sendirian di rumah. Daddy and Momma selalu sibuk kerja."

"Setiap aku sendirian, aku biasanya belajar belajar dan belajar. Karena dulu aku belum dikasih handphone."

"Disini kesalahanku, aku maksa Momma untuk carikan aku guru privat. Aku pengen les privat gitu dirumah. Aku pikir itu bakal mengobati kesepian aku dirumah sendiri."

"Wait, sorry gue potong. Kenapa lo gak minta adek aja?" Vernon tersenyum seolah ia pintar.

"Momma udah gak bisa hamil lagi. Kalau bisa juga aku lebih pilih adik."

"Oh, oke lanjutkan." Vernon memasang muka datar. Ia merasa menyesal berkata seperti itu.

"Oke, jadi dapatlah guru privat. Dia cowok, umur sekitar 20an waktu itu. Kalau aku masih 11 tahun saat itu."

"Setiap hari dia datang kerumah, jam 2 sampai jam 4 sore. Dia baik, perhatian, dan ngasih aku kebahagiaan everyday."

Vernon mulai tau jalan ceritanya.

"Sekitar dua minggu begitu terus, aku luluh. I love him. Kita akhirnya pacaran."

"Aku pikir, kalau kita pacaran dia bakal dua kali lipat lebih baik dari sebelumnya. Aku haus kasih sayang saat itu. You know... Lonely girl."

"Dia ajak aku ngelakuin hal yang seharusnya gak aku lakuin. I know that. I refuse."

"Tapi suatu hari, tanpa aku tau minumanku dikasih obat tidur. Aku ketiduran dan saat bangun I'm naked. I'm shock. My phiw phiw is also hurt."

"Saat itu, I know that I'm not virgin anymore."

"Aku marah sama dia, kenapa dia kasih obat tidur ke aku dan lakuin hal yang seharusnya gak dilakuin sebelum kami nikah."

"Ternyata dia lebih kasar. Dia nampar aku saat itu. I'm speechless."

"Dia berubah 180 derajat. Dia bukan lagi sosok yang aku kenal. Aku kecewa."

"Bahkan di hari dia nampar aku dia mencuri cash mama, sekitar $20.000 dan pergi gitu aja."

"Dia beneran cuma make aku, Vernon. Setelah dia dapat apa yang dia mau, dia tinggalin aku gitu aja. Saat itu aku trauma. Aku gak berani cerita ke siapa-siapa."

"But, Momma sadar ada yang berubah dari aku sejak itu guru pergi. Akhirnya Momma tau sebabnya. Momma adalah wanita paling peka yang aku pernah kenal."

POISON || VERNON CHWEWhere stories live. Discover now