09. Those Who Are Oppressed

1.5K 285 17
                                    

Happy New Year 2022!!
Semoga Apapun yang menjadi target kita kedepan akan segera tercapai^●^
Ini adalah Pergantin Tahun jadi kupikir wajib untuk menghibur kalian ;)
Happy Reading All ♡•♡
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

      Aku hanya ingin segera menyelesaikan perjamuan ini dan cepat-cepat pergi berlatih!

       Valerie tiap detiknya slalu mengeluh dan mengutuk dalam batinnya walau wajahnya begitu polos bagai giok murni tak tersentuh.

     Dia benar-benar mengutuk Zeus dan siapa pun yang menulis buku Knory.

"Apa maksudmu Heiro?" Tanya Sia dengan keringat dinginnya.

"Tenanglah, kita bisa bicarakan ini baik-baik. Mari duduk dengan tenang." Ucap Valerie berusaha memadamkan emosi semua orang.

     Dia memang ingin menggunakan kalimat senjata makan tuan pada Sia tapi tidak lebih dari ini. Akhirnya mereka semua duduk sesuai intruksi Valerie.

     Vera menghela nafas.

"Aku kecewa karena perkataanmu tadi Sia. Aku hanya mengingatkanmu untuk jangan sampai mempermalukan Akademi kita. Ahli Waris Florencia pernah menjadi murid Academi Shire Fox walau hanya beberapa tahun, tentu saja dia mengenal baik bagaimana pengaturan studi disana. Menurutmu, apa yang kau lakukan tadi?" Jelas Vera dengan nada pelan namun penuh penekanan.

      Raut muka Sia menggelap.

"Apa maksudmu aku mempermalukan Akademi kita? Harusnya kau membelaku atau setidaknya mengalihkan perhatian, namun yang kau lakukan malah sebaliknya! Seperti yang kau bilang! Tuan Ivanno adalah mantan murid Akademi, tidak mungkin kan dia bermulut besar?" Sentak Sia mengepalkan kedua tangannya diatas meja.

     Ekspresi setiap orang berubah semakin gelap.

"Kau berani memanggil Ahli Waris Florencia dengan namanya? Apa kau tak waras?" Seru Ernent.

"Sia! Ingatlah, kedudukan Vera lebih tinggi darimu yang hanya anak dari seorang Baron. Sungguh lancang dirimu memperlakukannya secara tidak hormat." Kemarahan Sia semakin memuncak mendengar teguran kedua teman lelakinya.

"Heiro! Kupikir hubungan kita semua sudah mendalam hingga tak perlu kau ungkit tentang status kedudukan! Ternyata aku salah! Lagipula, aku sudah diterima dikeluarga Florencia sebagai anak perempuan mereka!"

"Sia... tenanglah. Kita semua memang berteman, dan, wajib bagi kita untuk saling mengingatkan satu sama lain. Dari sebelumnya kita semua sudah mengingatkan akan hal ini, beruntunglah kamu karena tidak ada satupun yang mengadu dan membuatmu menderita." Tegur Geisya.

"Dan apa maksudmu dengan menjadi anak perempuan keluarga Florencia? Tidak bertanya pada Nona Utama Florencia pun kita semua sudah mengetahui bahwa kau memiliki omong kosong besar! Bagaimana mungkin Nona Utama kesayangan wilayah Florencia dapat berteman dengan sosok hati busuk sepertimu?" Ernent mungkin awalnya tampak seperti lelaki berhati lembut dan berwibawa, tapi yakinlah bahwa lidahnya setajam pisau yang baru diasah.

"Te-tenanglah semua... mungkin kondisi Sia sedang tidak stabil." Bela Zou yang sedari tadi diam.

"Lebih baik kau tidak membelanya Zou! Dia hampir membuat pertikaian antara keluarga kita dengan Duke Florencia. Jika ini benar-benar terjadi kau pasti tahu apa yang terjadi." Sahut Ernent.

       Wajah Zou memerah memikirkan kemungkinan kehancuran dari keluarganya, akhirnya dia lebih memilih membungkam mulutnya.

     Vera menatap Valerie penuh arti.

Môøň Ğőďđęśš, Ťhę Åņťăģøņïśť !Where stories live. Discover now