Chapter 7

271 9 1
                                    

"David? senang bisa bertemu denganmu lagi," Ucap seorang wanita bergaun merah serasi dengan minuman yang berada digenggamanannya. "Ms. Valli?" tebak David.

"Yeah, aku sangat menyesal mengingat perpisahan kita lima tahun lalu, aku merasa masih sangat...labil? haha aku lebih senang menyebutnya seperti itu," wanita itu tertawa ringan mengingat dirinya pernah berdebat hebat dengan David, Valli yang notabenenya adalah anak rekan kerja Harry tentu sangat akrab dulunya dengan keluarga Geoffrey.

"Ya, kuharap kita bisa melupakan hal itu." Sahut David dengan datar, seingat David perkelahiannya dulu dengan Valli hanya pertengkaran anak kecil pada umumnya dan bahkan David sudah tidak mengingatnya.

"Siapakah gadis cantik disebelahmu ini? apa kau tidak berniat memperkenalkannya padaku?" Perhatian Valli teralihkan pada Revina, "Revina, senang bertemu denganmu." Ucap Revina sambil mengulurkan tangannya. "Valli, sahabat Tuan David," balas Valli sambil menjabat tangan Revina. Entahlah Revina sedikit tidak suka David memiliki sabahat perempuan.

"Kita tidak sedekat itu." Ucap David sambil memutar malas bola matanya membuat Valli terkekeh,

"Kau tidak berubah sejak dulu. Tidak ada sesuatu yang lebih tinggi dari pada gengsimu, Tuan David." Balas Valli sambil menepuk pelan bahu David. Revina sedikit terkejut, berani sekali wanita ini menyentuh suaminya.

"Ku anggap itu sebuah pujian."

Perasaan Revina benar-benar buruk sekarang, sangat-sangat tidak suka melihat David berinteraksi dengan lawan jenis, Revina memilih meminta izin mengambil minuman daripada harus menyaksikan acara reuni suaminya.

"Astagaa, kapan acara ini selesai," gumam Revina sambil menyaksikan beberapa orang yang menari dilantai dansaa, sangat indah menurutnya. Hanya saja rasa cemburu masih menguasainya membuat dirinya tidak terlalu exited memilih sesuatu yang sangat inidah. Revina memilih menjauhi tempat keramaian dan memilih berada dioutdor.

Dunia seperti apa yang tengah dijalaninya sekarang? apakah negeri dongeng seperti yang Althan bilang itu nyata? Revina memang sering menonton film Disney dan tentu tau beberapa Princess berasal dari rakyat biasa awalnya. Apakah dirinya sekarang sedang berada disalah satu cerita fiksi itu?

"Apakah ada tuan putri yang suka makan sepertiku?"

"Revina! Apa yang kau lakukan disini?! kau tau bagaimana paniknya aku mencarimu?!" Teriakan David tentu sangat mengagetkannya, muka pria itu benar-benar memerah, entah dikarenakan menahan emosi atau kelelahan sehabis menelusuri penjuru pesta.

"Kau tahu seberapa bahaya tempat ini? Semua yang ada disini tidak ada yang berhati manusia! sengaja membuatku khawatir huh?" Marah David membuat Revina hanya menundukkan pandangannya, Tuan pemarah telah kembali.

"Tidak bisakah kau berdiam dan mengikutiku saja? berapa kali harusku jelaskan agar tidak keluar dari jangkauanku ketika sedang diluar!" Revina tidak dapat membendung air matanya mendengar omelan David dengan nada tinggi menurutnya, untunglah outdoor ini sedang sepi. Revina mengaku dirinya salah karena sudah pergi tanpa izin David, tapi tidakkah pria itu tahu kalau dirinya tengah cemburu? Jika David ada diposisinya pasti pria itu tidak akan segan-segan memarahinya juga, tapi apalah daya Revina yang hanya bisa memendam semuanya.

"Kita pergi sekarang." David menggandeng tangan Revina menuju atap hotel ini, dirinya memang memerintahkan anak buahnya agar menyiapkan pesawat pribadi karena mereka akan langsung terbang ke Brazil malam ini.

Revina memilih bungkam dengan banyak pertanyaan dikepalanya, menurut saja ketika David membawanya masuk kedalam pesawat, Revina sudah tahu kalau pesawat ini adalah milik suaminya sebab sudah beberapa kali mereka melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara ini.

David membawanya masuk kesebuah kamar yang sangat besar bernuansa hitam putih, tempat ini yang akan membantu mereka untuk menghilangkan penat sampai besok pagi. David melihat Revina yang sedaritadi hanya menunduk, dirinya salah telah memarahi wanita itu.

"Aku khawatir," ucap David mendekati istrinya itu. "Sorry." Revina masih diam ditempat tanpa melakukan pergerakan sedikitpun, membuat David menghela nafasnya pelan.

"Bisakah kau sedikit lebih santai saat berbicara denganku?" cicit Revina.

"Kenapa kau senang sekali menjadi gadis nakal hm? kau bukan lagi orang biasa yang bisa pergi kemana saja tanpa mengawalan." Balas David.

"Aku tidak mau mengganggu waktumu dengan teman wanitamu itu, kalian terlihat sangat saling mengenal,"

"Dia hanya orang asing, kami tidak sedekat itu." Ucap David berjongkok di hadapan Revina yang tengah duduk di tepi kasur. "Aku akan pergi mandi sekarang," Balas Revina sambil tersenyum yang enggan memperpanjang masalah.








***









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Rich Husband (R.A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang