1. Litrary

2.9K 200 11
                                    

Litrary adalah sebuah perpustakaan yang terkenal di Oakland. Itu berada di pusat ibu kota, dekat dengan istana kerajaan. Oleh karena itu, kebanyakan pengunjungnya adalah para cendekiawan muda dan bangsawan yang haus akan ilmu.

Aroma buku yang khas akan menyapa siapapun yang masuk ke dalam bangunan Litrary. Tempat itu adalah surga bagi kutu buku. Segala macam buku tersedia, mulai dari buku tentang penemuan ilmiah, sejarah, fiksi, bahkan buku tentang sihir.

Akan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menghitung semua buku di sana. Semua buku tersebut tersimpan dengan rapih di rak buku yang terbuat dari kayu mahoni.

Rak buku itu menjulang sangat tinggi, jika ingin mengambil buku yang berada terlalu tinggi dari jangkauan tangga, pengunjung memerlukan bubuk bulan biru untuk terbang. Itu tentu saja tidak murah. Tetapi, kebanyakan pengunjung di sana adalah keluarga bangsawan yang tidak memiliki beban keuangan.

Dengan begitu, tidak sedikit para pengunjung yang beterbangan ke sana-kemari, mencari buku di rak atas. Buku-buku yang ditempatkan teratas adalah buku yang tidak boleh dipinjam sembarangan. Diantaranya adalah buku dewasa, buku tentang sejarah yang kelam, dan buku sihir terlarang.

"Enam puluh delapan, enam puluh sembilan..." Seorang lelaki muda terlihat sedang menghitung uangnya di depan seorang penjaga perpustakaan. "Nanny, sepertinya aku kehilangan satu koin perak, hanya ada enam puluh sembilan di kantongku"

Wanita paruh baya yang dipanggil Nanny itu mendesah lelah "Bahkan jika kau menemukan satu koin perakmu yang hilang, kau masih tidak bisa membeli satu kantong bubuk bulan biru, harganya adalah delapan puluh koin perak"

Lelaki muda bertubuh mungil itu terlihat begitu terkejut. "Harganya adalah tujuh puluh koin perak saat aku datang bulan lalu"

Penjaga perpustakaan yang lain terlihat sibuk melayani orang-orang yang datang, sedangkan Nanny yang satu ini masih belum selesai melayani satu pelanggan lelaki muda ini sejak lima belas menit yang lalu.

"Niel, kau sudah menghitung koin-koin kecilmu itu tiga kali, hasilnya tetap saja enam puluh sembilan" Ucap sang Nanny ketika melihat tangan lelaki muda itu mulai menumpuk koinnya kembali. "Mereka tidak akan berubah menjadi delapan puluh dengan tiba-tiba"

Lelaki itu, Nathaniel, menarik kembali tangannya yang hendak menghitung koin. Wajahnya tertekuk karena kecewa. Namun ia tidak segera membereskan koinnya yang bertebaran di atas meja. Ia terlihat berpikir dengan sangat keras, masih tidak mau menyerah.

Beberapa saat kemudian, ia mengangkat wajahnya dan menatap sang Nanny dengan penuh harap. "Nanny, bisakah kau berikan setengah kantong bubuk bulan biru saja? Jadi harganya empat puluh koin perak"

Lelaki ini cerdik, itulah yang Nanny pikirkan. Tapi ia tidak boleh membiarkan Niel lolos begitu saja.

"Tidak bisa, lagi pula kau masih terlalu muda untuk meminjam buku dewasa"

Niel adalah pengunjung setia di Litrary. Ia selalu datang delapan kali dalam satu bulan sejak usianya masih sepuluh tahun. Selama ini, Niel selalu meminjam buku fiksi fantasi yang ada di rak bawah.

Hal itu membuat Nanny paruh baya itu heran, sejak tiga bulan lalu, Niel selalu berusaha untuk membeli bubuk bulan biru, namun uang peraknya selalu tidak cukup. Apakah hormon mudanya begitu menggebu sampai ia bersikeras seperti itu?

"Bukannnn" Niel menggelengkan kepalanya dengan ribut. "Tentu saja aku tidak berencana mengambil buku semacam itu"

Nanny mengernyitkan dahinya dengan curiga. "Lalu? Kau ingin membaca tentang sihir terlarang?"

Tidak ada orang yang tertarik dengan buku tentang sejarah kelam, jadi jika bukan untuk buku dewasa, Niel pasti mengincar buku sihir terlarang.

"Ya ampun Nanny" Niel terlihat begitu terkejut. Mata kelereng coklatnya menatap Nanny dengan tidak percaya. "Apakah aku yang manis ini terlihat seperti bercita-cita menjadi penyihir jahat?"

Perseverance (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang