─ • Day 1 : Sperare; hope

431 16 0
                                    

Angst Week Day 1
Prompt : Illness

Sakuma Ritsu x Isara Mao
Ensemble Stars!! © Happy Elements

Words : 309

· ─────── ·♪· ─────── ·

"Kenapa sekarang aku yang harus selalu menggendong Maa-kun? Ini melelahkan~!"

"Yah, itu juga bukan kemauanku sendiri. Tapi jangan khawatir, Ritsu. Aku akan menggendongmu lagi ke mana pun kau mau suatu hari nanti."

"Hmm~ Bahkan ke ujung dunia?"

"... Itu terlalu berlebihan, kau tahu ...."

· ─────── ·♪· ─────── ·

Netra semerah delima milik Ritsu melembut; menatap wajah teman masa kecilnya yang kini berwarna lebih pucat dari miliknya. Jemari diulurkan; mengelus figur sang empu yang tetap rupawan kendati daksanya tak lagi sehat. Mulai dari pipi, dahi, kemudian hidung kecilnya─iseng mencubitnya pula, timbulkan kerutan di wajah si pemuda Isara.

"Hnnnhh ...."

Ritsu terkekeh mendengar erangan kecil yang dikeluarkannya. Kalau diingat-ingat, ia dulu juga sering melakukan hal tersebut kepada Mao tatkala menemukannya tertidur lelap─berakhir dimarahi tentu saja. Niat hati ingin kembali mengusili, namun berhenti sebab netra hijau yang tadinya bersembunyi kini telah menampakkan diri.

"Ritsu ...." Mao menggerutu. Bibirnya mengerucut lucu; kesal karena waktu tidurnya diganggu. Biasanya ini merupakan kebiasaan Ritsu, namun semenjak Mao diketahui mengidap kanker hati, semuanya tak lagi begitu.

"Maaf, maaf," Si pemuda Sakuma kembali keluarkan kekehan. Tangan kini beralih mengelus surai merah yang mulai menipis si empu perlahan, sembari melanjutkan, "tidur saja lagi, Maa-kun. Besok ada jadwal terapi, bukan?"

Ritsu memperhatikan bagaimana raut wajah Mao berubah menjadi sendu. Ia tahu dan mengerti, betapa besar harapan Mao untuk segera sembuh kembali. Banyak perawatan yang telah ia lalui, namun semua itu tak kunjung memberikan sedikit pun efek positif; membuat semangat Mao perlahan terkikis.

Menggenggam erat tangan yang tak dihiasi oleh jarum infus, Ritsu lukiskan senyum; berusaha bangkitkan kembali asa yang mulai mepupus. Berujar, "Tidak apa-apa. Maa-kun pasti bisa melewatinya," lantas, diangkatnya tangan ringkih tersebut selembut mungkin, kemudian dikecupnya pelan sembari melanjutkan, "karena aku akan selalu berada di samping Maa-kun tidak peduli apa yang terjadi."

· ─────── ·fin· ─────── ·

ANGST WEEK | RRA COLLABWhere stories live. Discover now