Prolog

8 1 0
                                    

Cahaya matahari kota Tokyo tampak lembut dari jendela pesawat. Gadis berambut (y/h) tersenyum lembut, syukurlah perjalanan ku ke Tokyo lancar-lancar saja. Kamu merenggangkan badan, lalu berterimakasih kepada penumpang yang sempat membangunkan mu tadi.

"Hee hampir sepi rupanya." Gumam mu.

Dengan cepat kamu itu mengambil tas tentengan yang ada dibagasi atas, lalu berjalan cepat menuju gedung bandara. Kamu mengikuti langkah orang-orang yang sekira mu juga satu pesawat dengan mu. Sembari mengikuti jalan para penumpang, kamu juga sibuk dengan handphone untuk memberi kabar kepada seseorang.

Kamu tersenyum kecil. Menyimpan kembali handphone mu dan mengambil beberapa barang yang sudah datang dan langsung pergi ke halaman bandara untuk menunggu seseorang. Tanpa kamu sadari ada seseorang yang mengikuti mu sejak keluar dari dalam koridor bandara.

"BAA!" Orang itu memegang pundak mu.

"UWAH-!" Kaget mu- yang sedikit mengundang perhatian orang-orang sekitar. "Yu-Yuuki?!" Ucap mu setengah kesal mengetahui siapa orang itu. Dan dibalas kekehan oleh Yuuki. Sepupu mu.

"Osu~ nunggu lama ga?" Tanya Yuuki setelah puas terkekeh.

"Engga sih, baru keluar dari ambil barang juga." Jawab mu menunjuk beberapa barang yang kamu bawa pakai troli.

"Astaga sayang~ kau mau pindah ke Tokyo selama SMA atau menetap sih? Banyak banget barang mu." Ucap Yuuki dengan nada sedikit dilebaykan.

"Ya tidak bodoh. Mama menambahkan cukup banyak barang jadinya ya begini." Keluh mu sejenak. "Oh mana Bang Mori, ga keliatan dia rasanya." Tanya mu sembari mencari orang yang ku maksud, Yaku Morisuke.

"Nunggu di mobil, ayo pergi sekarang. Kasian ntar kelamaan nunggu dia." Ucap Yuuki yang langsung menyambar beberapa bawaan mu dan membawanya pergi ke mobil.

Kamu sempat ingin protes, tapi bagus juga jika dibantuin. Lalu kamu mendorong troli berisi koper dengan cepat, lalu menyesuaikan langkahu dengan langkah Yuuki. Tak sampai 2 menit berjalan menerobos kerumunan, kalian berdua sampai didepan mobil sedan berwarna silver. Pintu pengemudi terbuka, menampakkan cowo dengan tinggi 165 dengan baju kaos santainya. Cowo itu tersenyum menatap mu.

"Syukurlah kau sampai dengan selamat, (name)." Ucap cowo itu dengan senang.

"Tenang bang Mori, walaupun masih 15 tahun tapi aku juga punya nyali untuk pergi sendiri." Ucap mu dengan bangga.

"Ya~ terserahlah. Sini barang mu, biar ku taruh barang mu ke bagasi." Ucap Yaku merebut troli isi koper dan barang-barang mu.

"G-gausah bang, aku bisa sendiri kok." Ucap mu tak enakan.

"Udah gausah lu kaku banget. Tunggu aja didalam mobil." Celetuk Yuuki tiba-tiba, lalu menarik mu masuk ke dalam mobil meninggalkan Yaku sendirian.

Tak lama, Yaku kembali ke dalam mobil, menjalankan kembali mobilnya melintasi jalanan kota Tokyo yang cukup ramai ini. Selama diperjalanan, Yuuki lebih banyak bertanya soal kabar keluarga mu yang berada di Indonesia, sedangkan Yaku hanya fokus dengan menyetir mobilnya. Tak lama kemudian, mereka semua sampai dirumah kediaman Yaku. Kamu turut membantu membawa barang-barang sedangkan Yuuki hanya menonton dari pintu rumahnya.

"Yuuki, tolong jaga rumah sebentar. Aku lupa beli sesuatu tadi. Aku harap kalian berdua bisa akur kalau ku tinggal." Ucap Yaku setelah menurunkan barang-barang mu dan kembali pergi menggunakan mobilnya.

"Hah~ padahal mau nitip cemilan." Keluh Yuuki pelan.

"Yok masuk. Kamar lu ada diatas." Lanjut Yuuki lalu pergi ke atas dan meninggalkan kamu yang kesusahan mengangkat barang-barang yang banyak ini.

Aku atau Dia? [Readers x Sugawara & Kenma]Where stories live. Discover now