20

33 14 25
                                    

Doyoung mengajak hyera untuk melihat keadaan taeyong.

"Tenang saja, dia tak akan mengusirmu" Doyoung mengetahui bahwa hyera sedikit takut melihat jhonny yang sedang duduk di depan ruangan.

Setelah mendengar ucapan doyoung, hyera perlahan mulai mendekati sebuah pintu, dimana ada sosok taeyong yang sedang terbaring dengan kedua mata terpejam.
Taeyong dinyatakan koma dan jika ditanya kapan taeyong akan sadar, sang dokter hanya menjawab..

"Kita harus percaya keajaiban itu pasti ada"

Dokter tak bisa memastikan bagaimana taeyong kedepannya, melihat bagaimana parahnya keadaan taeyong saat ini.

Air mata hyera kembali menetes, kedua matanya yang basah tak berpaling sedikitpun dari taeyong.
Hatinya sangat hancur melihat pria yang dicintainya, pria yang selalu melindunginya saat ini terbaring tak sadarkan diri.

"Kita belum bisa menemuinya secara langsung" Ucap jhonny sambil bangkit dari duduknya.

"Lebih baik kau pulang dulu, biar aku dan jhonny yang menjaganya"ucap doyoung yang langsung mendapat gelengan dari hyera.

" Tidak... Biar aku saja yang menjaganya, kalian berdua pulanglah" Hyera menolak permintaan doyoung, yang menyuruhnya untuk pulang.

"Tapi kau juga harus istirahat "

"Istirahat? Apa dengan istirahat bisa menebus kesalahanku kepada taeyong? Tolong jangan paksa aku untuk meninggalkanya lagi" Hyera memotong ucapan jhonny.

Doyoung dan jhonny terdiam mendengar ucapan hyera.

***

Hari ini adalah hari kedua setelah taeyong mengalami kecelakaan.
Dan masih belum ada perkembangan lebih baik akan keadaan taeyong.
Semalaman hyera hanya berdiri melihat taeyong dari luar ruangan.Kedua matanya sangat bengkak karena terus menangis.
Sementara doyoung pergi mencari makanan dan jhonny baru saja pulang.
Iya, kedua pria itu sepakat untuk tetap di rumah sakit menemani hyera untuk menjaga taeyong.

"Kauu!!! Beraninya kau masih disini !!!! " Hyera sangat terkejut ada seseorang yang menarik tangannya agar menjauh dari ruangan taeyong.
Dari suaranya hyera sudah tahu jika orang itu adalah Haechan.

"Dasar wanita tak tahu diri!!"

" Lee Haechan!! " Teriak doyoung saat mengetahui haechan akan menyiramkan air mineral ke dalam hyera.

"Apa kau gila?!!!! " Doyoung merebut botol minuman yang ada di tangan haechan.

"Neeee, aku memang sudah gila hyung. Tapi lebih gila lagi wanita ini!!! " Jawab haechan enteng.

"Apa dengan emosimu bisa membuat keadaan taeyong lebih baik?!! " Satu pertanyaan yang membuat haechan diam membisu.

"Ini semua sudah terjadi, sekarang yang lebih penting adalah keadaan taeyong" Sambung doyoung

"mmm ...Ma'afkan aku " Haechan mengulurkan tanganya kepada hyera.

Hyera berniat membalas  uluran tangan haechan, Namun harus ia urungankan ketika dokter yang memeriksa taeyong keluar dari ruangan.
Dengan berjalan cepat hyera menghampiri dokter untuk memastikan keadaan taeyong.

"Bagaimana keadaanya ? " Tanya hyera dengan wajah penuh harap dan cemas.

"Semoga keadaanya segera membaik, Satu orang diperbolehkan masuk secara bergantian" Ucap dokter.

***

-Kim Hyera-

Sakit rasanya melihat pria yang sebelumnya selalu menjagaku, memperjuangkan cintanya untukku saat ini terbaring tak berdaya.
Ku berjalan mendekatinya seperti tak ada tenaga.
Ku pandangi satu-persatu alat yang menempel di tubuhnya.
Di ruangan yang  sunyi dan sepi, hanya terdengar suara monitor icu.

DestinyWhere stories live. Discover now