Episode 6: Abyss And ( Not ) Olympus

5 0 0
                                    

Maya Arrow yang dibuat oleh Sagara langsung melesat dan mengenai beberapa makhluk Abyss.

"Wah, mas jadi mas!" Seru Sagara ceria.

Deva tersenyum kecil. "Kayak aku tadi." Gumamnya.

Sagara terus berlanjut melepaskan beberapa maya Arrow buatannya.

Sementara Alsaki kini sudah membuka matanya dan merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya. Untuk membuktikan ia pun membuat satu bola berukuran kecil.

"Wah ..." Ucapnya dengan mata berbinar. Bola itu seperti air dan Alsaki yakin bahwa mayanya 100% adalah air.

Tak mau berlama-lama mengagumi, Alsaki pun langsung mendekat ke arah Deva dan Sagara yang sedang bersusah payah melawan musuh mereka.

"Biar mas bantu." Deva dan Sagara menoleh secara bersamaan ke arah Alsaki.

"Sudah bisa mas?" Tanya Deva.

"Sudah. Mas dapat air." Balas Alsaki cepat.

Devara berdecak kagum. "Keren, itu maya yang aku pengenin tapi malah dapat shadow."

"Itu bagus kok Dev. Keren warnanya hitam hitam." Balas Alsaki bermaksud menghibur Deva.

"Udah jangan kebanyakan ngomong. Lawan dulu mas!" Seru Sagara.

Devara dan Alsaki langsung tersadar dan mereka kembali fokus.

Alsaki membuat bola berukuran sedang dan ia arahkan bola maya itu pada salah satu makhluk yang bertubuh jangkung.

Bola maya itu tepat mengenai bagian atas dari makhluk itu

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Bola maya itu tepat mengenai bagian atas dari makhluk itu. Makhluk itu menggeram frustasi.

"Aaaa .. sial air ini seperti ingin membunuh ku." Ucapnya.

Alsaki tersenyum miring. Ia senang kekuatannya sangat manjur untuk melawan makhluk Abyss ini. Karena pada dasarnya makhluk Abyss diciptakan oleh api maka mudah mengalahkannya dengan air.

"Api tidak akan pernah bisa menang melawan air." Gumamnya.

Alsaki kembali menembakan beberapa mayanya namun kali ini dalam bentuk Spear.

"Water Spear. Water Spear. Water Spear." Ucapnya secara beruntun.

Sementara Sagara sudah mulai agak lelah. Makhluk makhluk ini bagai tak ada habisnya. Terhitung jumlah musuh mereka saat ini berkurang 40 % dari jumlahnya.

Sagara melirik sekilas ke arah Devara. Pemuda itu sudah terlihat lelah, Sagara yakin itu. Karena beberapa kali makhluk Abyss bisa meretakan barriernya walaupun barrier itu kembali beregenerasi dengan cepat.

Tak tega Sagara menepuk pundak Devara. "Mas kalau capek mundur kebelakang. Biar Sagara aja yang buat barrier."

Devara menggeleng. "Nggak usah. Kamu lanjut serang lagi aja. Mas gapapa."

SaveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin