Sayonara

2.6K 255 24
                                    

Hutan itu lagi. Napasnya terasa sesak. Tidak mungkin kan? Rasanya ingin menangis

"Selamat datang kembali, (name)-san"

"Tidak... TIDAK!"

Manik merah itu terbuka. Ia mulai mengatur napas. Ruang perawatan. Dia tidak kembali ke masa lalu

"Aku... Berhasil?" Gumamnya

"(Name)-san! Kau sadar!" Seru Muichiro dengan tatapan penuh syukur

Ia tidak dapat menahan air matanya. Penghujung cerita. Dia sudah menemukannya

"Syukurlah kau sudah sadar, (name)-san" Kagaya juga ada di sana

"(Name)-san... Kita berhasil" ucap Tanjiro yang terbaring di kasur sampingnya

"Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya perempuan itu

"Banyak pemburu iblis yang kehilangan nyawa... Tapi kesembilan pilar, semuanya masih hidup" ungkap Kagaya

"Kau tidak sedang berharap kalau aku mati, kan?" Ujar pria bermanik ungu itu

"Sanemi-san, kau masih hidup. Sayang sekali" balas gadis itu yang mengundang gelak tawa mereka yang berada di ruangan itu

***

Pertemuan pilar terakhir sudah terlaksana. Ubuyashiki Amane dalam kondisi yang baik. Semua sudah memutuskan tujuan hidupnya masing-masing setelah ini

Iguro dan Mitsuri akan mengadakan pernikahan dalam waktu dekat. Bukan hal mengejutkan, tapi (name) senang mendengarnya. Jangan lupakan Tengen yang memberikan kelas khusus untuk Iguro mengenai dunia setelah pernikahan. Ekspresi laki-laki ular itu sangat lucu saat mendengar semuanya

Shinobu dan Giyu pun tampaknya mulai serius dengan perasaan masing-masing. Pasangan yang menggemaskan. Tanjiro dan kawan-kawan juga kembali ke rumah mereka

(Name) sangat ingin menyaksikan semuanya secara langsung. Bagaimana mereka akan tumbuh dan memiliki anak. Lalu anak-anak mereka tumbuh dan memberi mereka cucu. Sayangnya, ia tidak bisa. Sesuatu yang sudah sangat ia rindukan menantunya

"Kau sudah siap?"

"Satu hal lagi" gadis itu kembali berjalan menuju kediaman Ubuyashiki

"Kalau itu keputusan mu, (name)-san, tidak ada yang bisa menghalangi mu" ucap pria itu

(Name) tersenyum. Memberikan dua buah nichirin miliknya

"Nichirin ini adalah milikku, (full name) lalu yang berkarat itu, milik Takata Fumiko. Tolong, jangan lupakan kami" terangnya dengan garis melengkung di bibirnya

"Tentu, nama kalian akan tercatat dalam sejarah kami. Senjata kalian akan menjadi harta turun temurun. Jasa kalian akan dikenang terus terkenang. Terima kasih untuk semuanya, (full name)-san, Takata Fumiko-san"

(Name) sedikit membungkuk sebagai penghormatan terakhirnya

"Terima kasih banyak. Tolong jangan katakan pada siapapun tentang kepergian ku"

***

"Ku rasa kau bukan tamu yang diharapkan, Shinazugawa-san" ucap Muichiro tajam

"Bocah ini terlalu banyak bicara"

Halaman rumah (name) seperti menjadi medan perang dingin. Keduanya membawa sesuatu yang sama. Kotak cincin dan bunga. Melemparkan tatapan tajam masing-masing sampai akhirnya berlomba masuk ke dalam rumah

 [End] A Journey (Demon Slayer x Reader)Where stories live. Discover now