Northwest City

2K 252 9
                                    

"aneh" ujar Sanemi tiba-tiba

"Apa lagi?" Sahut perempuan yang berjalan di sampingnya itu

"Kalau iblis itu mengeluarkan racun, kenapa kau tidak terhirup sama sekali? Apa kau tidak menggunakan pernapasan saat bertarung?" Walau pun agak tabu, cara bicara Sanemi yang sekarang cukup enak didengar. Kali ini dia berterima kasih kepada (name)

"Yah. Aku tidak pernah bernapas saat bertarung" ungkap (name) santai

"Ha?! Uso, kalau begitu bagaimana kau menggunakan teknik pernapasan huh?"

Perempuan itu menarik keluar nichirin nya yang sama sekali tidak berubah warna. Itu cukup membuktikan bahwa ia sama sekali tidak menguasai teknik pernapasan. Jujur saja, jika bukan karena (name) dapat memaksimalkan kelebihannya, ia tidak akan setara dengan peringkat terbawah pemburu iblis pada umumnya

Efektivitas gerakan, prediksi dan pengambilan keputusan yang tepat harus lebih tajam dibandingkan mereka yang dapat menggunakan teknik pernapasan. Perbandingan kemungkinan hidup mereka juga berbeda

Itulah mengapa (name) selalu menggunakan topengnya saat pertarungan. Dalam dua tahun di putaran kedua hidupnya, gadis ini sudah hampir mati setidaknya dua ratu kali

Memberikan topengnya untuk menyembuhkan kutukan Ubuyashiki adalah keputusan yang besar. Ini menandakan bahwa ia akan mempercayakan hidupnya pada organisasi ini

"Yang benar saja?! Tch. Sulit dipercaya. Aku akan mengakui kemampuan mu" ucap Sanemi

"Tidak diperlukan"

"Bocah ini!"

***

Dua tahun berlalu dengan cepat. Tes pemburu iblis baru saja selesai kemarin. Gadis itu mengikat surai silvernya lalu berjalan ke arah dapur, memasak seperti biasa

Menu hari ini adalah kari. Sejak pertama kali mencoba masakan (name), Muichiro selalu datang ke kediamannya untuk sarapan sampai makan malam. Tentu saja dia tidak akan menolaknya. Anak itu sangat menggemaskan saat makan! Rasanya (name) mendapatkan kelebihan gula setiap harinya

Karena hari ini dia sedang bersemangat, (name) juga menyiapkan beberapa makanan ringan sebagai penutup.

"Ohayou (name)-san" orang yang ditunggu sudah tiba

"Ohayou Mui-chan, silahkan duduk dulu. Makanannya akan segera siap" ucap (name) dari arah dapur

"(name)-chan, ohayou~" terdengar suara yang tak asing di telinga (name)

"Mitsuri-chan? Kau juga datang rupanya"

"Hehe~ Iguro-san juga di sini"

"Hm" pria itu hanya sedikit bersuara untuk memberitahukan keberadaan

Petir di siang bolong. Terkutuk lah! Dua orang ini boleh bersama di mana pun asalkan jangan di rumahnya! Tidak sopan bermesraan di hadapan seseorang yang masih sendiri selama 26 tahun total hidup!

[17 tahun di dunia asal, 5 tahun di putaran pertama dan 4 tahun di kehidupan sekarang. Fyi; saat berpindah, (name) kembali ke usia 15 tahun. Jadi, usia (name) yang sekarang adalah 19 tahun]

"Ara~ silahkan duduk"

"Sebenarnya kalian berdua mengganggu"

Kesadaran dan batinnya tengah berperan sekarang. Apa boleh buat. Ia membawa makanan-makanan itu ke meja makan. Terlihat wajah berbinar dari Muichiro dan Mitsuri saat semua menu dihidangkan. Tampak juga wajah pria ular itu yang terpaku pada perempuan bersurai merah muda-hijau di depannya

 [End] A Journey (Demon Slayer x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang