Waiting Again

2.6K 348 34
                                    

(name) sampai di sebuah penginapan. Ia menyewa salah satu kamar dan langsung merebahkan tubuhnya. Tubuhnya seperti remuk

Menggunakan sisa tenaganya secara paksa untuk menolong Kamado bersaudara memang tidak sia-sia. Namun, ia masih harus menunggu lagi setidaknya 2 tahun sampai Tanjiro menjadi pemburu iblis

"Baiklah... Aku punya dua tahun lagi, apa yang harus ku lakukan" perempuan itu bergumam sendiri

Pupil matanya menatap ke arah luar jendela. Hari mulai petang, malam akan tiba. Apa ia harus berburu iblis untuk menghilangkan rasa bosannya? Sungguh pemikiran yang enteng. Tidak sayang nyawa

Tapi sepertinya, malam itu akan diadakan festival. Suasana desa akan sangat ramai. Hal ini tidak bisa dilewatkan oleh (name)

Ia meraih topeng rubah miliknya. Sesaat setelah memakai topeng itu, tenaganya kembali pulih. (Name) kembali menyimpan topengnya. Untuk sekarang, gadis itu ingin menikmati festival. Ia mengambil jubahnya dan langsung pergi menuju lokasi festival

Lentera-lentera tergantung, berbagai jajanan di jajakan, beberapa juga menjual pernak-pernik. Suasana malam dengan bulan dan taburan bintang. (name) selalu menyukai perasaan ini

"Okaa-san lihat! Itu topeng rubah!" Seorang anak menunjuk salah satu barang dagangan

"Oh? Kau mau membelinya?" Tanya sang ibu dengan senyuman hangat diwajahnya

"Um! Aku mau jadi seperti Kitsunemasuku! Dia sangat keren!" Ujarnya menggebu

"Hee? Siapa itu Kitsunemasuku?" Tanya (name) yang tertarik untuk mendengarkan sejauh mana rumor tentangnya

"Otou-san bilang padaku kalau Kitsunemasuku bertarung dengan hebat melawan oni! Bukan kah itu keren?" Ia sedikit melompat saat menceritakan tentang tokoh favoritnya

"Haha, dia sangat menyukai sosok Kitsunemasuku yang diceritakan ayahnya" timpal wanita itu

Rumor tetaplah rumor. Sosok Kitsunemasuku hanya menjadi tokoh fiksi bagi orang yang tidak mempercayai keberadaan iblis. Mungkin nanti ia akan menjadi salah satu cerita rakyat?

"Yah! Kitsunemasuku adalah orang yang hebat. Dia juga tekun, jadi kalau kau menyukainya, kau juga harus rajin membantu orang tua mu" ucap (name) penuh kebanggaan

"Tentu! Aku akan jadi sehebat dia!" Wanita tadi dan (name) tertawa pelan melihat semangat bocah laki-laki itu

Ujung mata (name) menangkap sosok yang tidak asing. Wajah pucat, mata merah dan rambut yang agak keriting tertutup oleh topinya

"Kalau begitu selamat bersenang-senang. Aku harus pergi dulu. Bye bye" (name) melambaikan tangannya lalu berjalan menjauh dari kedua orang tadi

Ia berjalan mengikuti pria tadi. Keberadaannya membahayakan seluruh desa itu. Semakin lama, jalan yang ia lalui semakin sepi. Pria itu berbelok

"Ah, dia menyadarinya" batin (name) yang tetap berjalan lurus tanpa menoleh ke jalan sempit itu

Melihat bagaimana perempuan itu hanya lewat membuat Kibutsuji Muzan ragu dengan prasangka nya sendiri. Meski ia merasakan sesuatu yang aneh, Muzan masih memiliki urusan lain sehingga membiarkan hal yang membuatnya penasarannya berlalu

Kembali pada (name) yang melepaskan jubahnya dan mengenakan topengnya. Dia tidak akan membiarkan seseorang mati di saat ia ada di sana

10 meter dari desa adalah lokasi yang sunyi. Seorang laki-laki berusaha mati-matian untuk kabur dari sosok yang mengerikan. Baru beberapa saat lalu ia berjalan menuju gudang dan tanpa sengaja melihat Muzan yang membunuh salah satu bawahannya

 [End] A Journey (Demon Slayer x Reader)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon