Pria itu pun berdehem, membuat Galang menoleh ke arahnya.

"Ayahh," panggil Galang

Ayah nya tersenyum dan berjalan menghampiri Galang.

"Kayak ada yang lagi dipikirin nih," ucap ayah

Galang menghela nafasnya, "Semenjak nikah, Sava terlihat berbeda yah. Padahal aku gak ngelarangnya menjadi model,"

Ayah nya pun mengelus punggung Galang, "Jika suatu saat dia berani mempermalukan kamu, ayah akan buat keluarga nya merasakan apa yang kamu rasakan."

"Tapi yah, apa yang membuat Sava seperti ini? Perasaan aku selalu menuruti permintaannya" gumam Galang

"Dia tidak bersyukur sudah mendapatkan pria seperti mu, suatu saat dia akan merasa kehilangan kamu." ujar ayah

Galang terdiam mendengar ucapan dari ayah nya. "Ayah kesini ada apa?" tanya Galang

"Ayah dengar kamu buka cabang lagi didaerah sini, apakah itu benar?" tanya ayah

"Benar yah, tapi Galang nyuruh Arka buat megang yang disana." bales Galang

"Bagus deh, jangan kasih tau istri mu tentang ini semua." ucap ayah

"Loh kenapa yah?" tanya Galang

"Tak apa," jawab ayah

Galang terdiam

"Kalo gitu ayah pamit dulu, kalo ada kendala tanya sama ayah." kata ayah lalu pergi dari ruang kerja Galang

Galang memandang kepergian ayah nya. Apa ada yang disembunyiin dari ayah?-batin galang bertanya-tanya. Dia pun kembali beraktivitas.

Disatu sisi, Savana dan Andrew sedang bermesraan dikamar hotel. Mereka bermesraan layak nya seperti suami istri. Savana sesekali mencium pipi milik Andrew dan di bales cubitan gemas oleh andrew.

"Sayang, kapan kita nikah?" tanya Savana

"Apa tidak takut karir mu hancur?" tanya Andrew balik

Savana terdiam sejenak, "Aku tidak mempermasalahkan karir ku."

"Kita akan nikah secepatnya," ucap Andrew sambil memejamkan matanya

Savana menyunggingkan senyumannya dan memeluk erat tubuh Andrew.

**

Jam menunjukkan pukul 15.00
Galang yang awalnya sibuk dengan laptop didepannya, kini terhenti. Dia pun merapikan barang-barang dan beranjak keluar dari perusahaannya.

Galang berjalan menuju parkiran mobil nya, namun saat diparkiran. Dirinya bertemu oleh bunda dan mertuanya yang kebetulan ingin bertemu Galang.

"Bunda mau ngapain?" tanya Galang ke bundanya

"Galang, bunda mau main kerumah kamu." ucap bunda

Galang terdiam sejenak lalu menganggukkan kepalanya. Dia pun masuk kedalam mobil diikuti oleh bunda dan mertuanya, semoga Savana tidak dirumah bersama andrew-batin Galang. Padahal dirinya tau jika Savana lembur, cuman firasat dia sedang tidak baik dan takut yang dia bayangkan terjadi.

Galang melajukan mobil nya keluar dari halaman perusahaan menuju rumahnya. Selama perjalanan, mereka bertiga hanya diam dan saling sibuk dengan pikiriannya masing-masing.

GalRan || Istri keduaWhere stories live. Discover now