"Bagaimana tadi malam?" tanya ayah menggoda

Galang menundukkan kepalanya, membuat mereka bingung dengan tingkah Galang.

"Ada apa nak? Apa kamu berantem dengan Savana?" tanya bunda

Galang menggelengkan kepalanya

"Terus kenapa?" kini ayah yang bertanya

Galang pun menatap kedua orang tuanya, "Kayak nya Savana lebih mementingkan karir nya dari pada keturunan." ucap Galang

"Jadi, Savana tidak mau punya anak?" tanya bunda

"Iya bun, bahkan semalam aja kita tidur pisah kamar. Aku kira Sava bakal nyamperin aku, ternyata enggak." kata Galang lalu menyenderkan badannya disofa dan memejamkan mata nya sejenak

"Bang, gua sudah pernah bilang. Jangan menikahi wanita seperti dia, sama gua aja dia tidak perduli bagaimana dengan abang." saut Nidya

"Abang gak tau kalo jadinya begini Nidya," ucap Galang dengan mata terpejam

"Mungkin dia masih mau bebas bang," kata Arkasa, anak kedua dari keluarga Kagendra

Galang tidak membalas perkataan Arkasa, dia pun memandang langit-langit ruang tamu.

"Mungkin, belum waktunya bang. Nanti juga dia akan meminta terlebih dahulu," ujar ayah

"Sekarang kamu kekantor gih, bukan kah ada rapat jam 10 nanti?" tanya bunda

Galang pun bangkit dari duduk nya, lalu menyalimi tangan kedua orang tuanya. "Galang berangkat," ucap nya lalu pergi menuju mobil nya

Dia pun bergegas menuju kantornya, yang tidak jauh dari rumah keluarganya dan rumah dia. Hanya dalam 20 menit, Galang pun sampai di kantornya.

Galang berjalan menuju ruangannya yang berada dilantai 9. Sesampai di ruangannya, terdapat Cakra dan Bima tengah memainkan game diponselnya masing-masing. Galang pun berdehem  membuat kedua sahabatnya menoleh ke arah Galang.

"Eh pak bos sudah datang, mari duduk." ucap Cakra lalu menepuk sofa disebelahnya

Galang pun berjalan menuju sofa yang ditepuk oleh Cakra dan duduk dengan kaki yang naik ke atas meja.

"Gimana malam pertamanya bos?" Tanya Bima

"Enggak ada malam pertama," saut Galang

Cakra dan Bima pun memberhentikan game nya lalu menatap Galang secara bersamaan.

"Maksudnya?" tanya Cakra

"Dia belum mau disentuh dan punya anak," ucap Galang

"Loh ada apa emangnya?" tanya Bima penasaran

"Masih fokus dengan karir nya itu," ketus Galang

"Heran sama bini lu, padahal lu kan udah banyak duit. Kenapa dia harus kerja coba, mending dirumah bocan." kata Bima

"Jadi model gak gampang dongo, lu kira masuk langsung diterima. Bahkan dia rela ninggalin Galang 5 tahun demi karir nya itu" saut Cakra

"Ya gua tau, emang jadi model itu gak gampang. Harus memenuhi syarat yang berlaku di agensi nya. Tapi apa salah nya?" bales Bima

"Masih mau bebas," gumam Galang

"Gak usah nikah kalo gitu," ketus Cakra

Galang mengangkat bahunya tidak peduli. Dia pun berjalan menuju meja kerjanya dan mulai mengamati berkas-berkas yang terdapat dimejanya.

"Rapat dengan beliau jadi apa tidak?" tanya Galang ke dua sahabat

"Jadi," saut mereka kompak sambil melanjutkan game nya

GalRan || Istri keduaWhere stories live. Discover now