Cemburu

264 44 23
                                    

Sejak kejadian beberapa minggu yang lalu mengenai kecelaan kecil yang diakibatkan oleh kedua sahabat dari si manis, membuat Javier semakin berada disekitarnya. Bahkan dimana Yoshi berada, pasti Javier juga tak jauh dari keberadaan Yoshi. Entah kenapa pemuda itu selalu ada dalam jarak yang begitu dekat dengan dirinya. Tapi Yoshi bersikap biasa saja karena keberadaan pemuda itu tidak membuat dirinya risih atau terganggu.

Seperti saat ini, Yoshi sedang berada di perpustakaan untuk membaca pustaka dan jurnal untuk penelitiannya. Ekskulnya meminta semua anggota untuk melakukan satu penelitian yang ringan untuk dibahas dan disinilah Yoshi memanfaatkan jam kosong akibat rapat dadakan dari kepala sekolahnya. Tapi ia tidak sendiri, Javier pun berada disana tapi tidak untuk membaca melainkan untuk membawanya ke alam mimpi.

Sebenarnya pertemuan antara Yoshi dan Javier tidak di sengaja, karena sudah terbiasa bagi Javier untuk tidur dipojok ruang perpustakaan. Itu adalah tempat ternyaman dan teraman dari penjaga perpustakaan. Apalagi ditemani dinginnya Air Conditioner yang menyala di sudut ruangan, membuat siapapun akan betah dan memilih untuk tidur disana.

Sementara Yoshi, ia sudah menemukan Javier yang tertidur disana dengan menelungkupkan kepalanya diantara kedua tangannya. Ia hanya menggeleng pelan melihat kelakuan Javier tetapi ia tidak membangunkan pemuda itu, biarkan saja Javier mengarungi mimpi indahnya. Sementara dirinya akan membaca jurnal dan pustaka dengan damai tanpa direcoki oleh ocehan si tampan.

Yoshi melihat beberapa deretan jurnal-jurnal terkenal dari universitas terkenal di Indonesia. Ia pun mengambil beberapa jurnal tersebut untuk ia riset pada penelitiannya nanti. Ketika sudah terkumpul semua, Yoshi mendudukkan dirinya disebelah Javier yang masih tertidur. Entahlah, Yoshi hanya ingin duduk disana karena tempatnya memang sangat strategis untuk berkonsentrasi.

Ia pun memulai membaca dan menuliskan beberapa kalimat penting dari jurnal yang ia dapatkan. Selama 45 menit menulis dan membaca jurnal dengan tebal yang tidak main-main, ia pun memutuskan untuk rehat sejenak. Meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku akibat terlalu lama membungkuk. Setelah merasa enakan, ia pun menoleh ke arah Javier yang masih tertidur pulas tanpa terganggu sedikitpun. Yoshi pun memutuskan untuk menatap Javier dengan menopang dagunya.

Bagaimana wajah itu begitu damai dalam tidurnya. Wajah tampan dengan perpaduan bulu mata yang lentik, hidung bangir, bibir tipis, dan juga jangan lupakan kulitnya yang seputih susu. Begitu sempurna. Javier memang berbeda dari laki-laki lain karena meskipun dirinya panas-panas pun tidak akan membuat kulit tubuh seputih susunya menghitam. Berbeda dengan Geri atau dirinya, baru terkena sinar matahari selama beberapa menit saja sudah menghasilkan belangan hitam layaknya zebra. Kulit Yasha memang sangat sensitif.

Tanpa sadar Yoshi melamun, Javier sebenarnya sudah membuka matanya. Ia pun juga turut menatap Yoshi yang melamun menatap dirinya dengan wajah polos yang menggemaskan. Javier tersenyum kecil. Ingin rasanya mencubit pipi semi gembil milik Yoshi, mungkin ia ingin mengigitnya. Ahh menggemaskan sekali makhluk satu ini.

"Yoshi"

Lamunan itu telah buyar akibat panggilan dari seseorang. Yoshi menoleh dan mendapati kakak kelasnya sekaligus ketua ekskul KIR nya. Ia tersenyum ramah menatap pemuda berwajah kalem dan berkacamata itu, terlihat tampan dan berwibawa. Pemuda itu pun menghampiri meja Yoshi dan Javier, tanpa mereka sadari Javier memperhatikan interaksi mereka berdua secara diam-diam.

"Aku boleh duduk sini?"

"Eh boleh kak. Duduk aja disini, mumpung kosong bangkunya"

Pemuda tampan dan kalem itu berterima kasih sersys duduk dihadapan si manis. Javier yang melihatnya langsung merengut kesal dan juga dalam hatinya menggerutu jengkel. Apa-apaan tadi itu? Aku-kamu, cih, batinnya.

Cotton Candy [JAEMYANG] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang