10. Kalimat Asing

Start from the beginning
                                    

  "Untuk itu aku nggak tau, panitia pelaksana yang bakal ngurus itu, mulai dari keamanan dan lainnya. OSIS cuma sebagai penyalur informasi." Jawab Yeonjun agak kesal. Yohan suka bener bikin Yeonjun keliatan kayak terdakwa pembunuhan di depan kelas.

  "Usahakan untuk mengikuti karena untuk kemaslahatan nilai kita bersama." Lanjut Yeonjun.

  "Kalo nggak ikut—"

  "Kamu bakal aku blacklist dari anggota kelas ini." Yeonjun menyela ucapan Yohan. Soalnya kalo ditanggepi bakal tambah kesurupan Yohan.

  "Karena aku nggak mempersilahkan siapapun bertanya sekarang, aku akhiri, Wassalamu'alaikum." Lanjut Yeonjun.

    Yeonjun berjalan lurus ke bangkunya dan mendudukkan diri, setelahnya dia menghela nafas panjang yang menarik perhatian Changbin buat ngetawain dia. Changbin tau banget kalo Yeonjun lagi bad mood, tapi secara bersamaan, Changbin pingin banget gangguin Yeonjun.
 
    Jadi, tanpa adab Changbin bilang, "Astagfirullah, Yeonjun.. tanda tanda penuaan mu kok udah muncul sih? Mau aku beliin Ponds Age Miracle nggak?"

    Yeonjun udah misuh dalem ati, tapi masih dia tahan. Dia nggak boleh hilang wibawa—

  "ASTAGFIRULLAH YEONJUN! KAMU KOK UDAH UBANAN?!" Changbin makin menjadi dan dengan sengaja mencabut sehelai rambut Yeonjun yang sebenarnya hitam, "KAMU MAU AKU BELIIN SEMIR RAMBUT MIRANDA?! AKU BAIK HATI BANGET LOH, INI!"

   Lupakan wibawa yang tadinya mau Yeonjun jaga karena dia udah sampai batasnya. Dengan kesal dia melepas sepatunya. Changbin yang udah hafal langsung berlari ke sudut kelas sambil ketawa.

  "Mbah Yeonjun ga boleh lari lari, ntar encok." Sama Changbin masih dilanjutin. "Nggak boleh marah marah juga, nanti lekas mati."

    Yeonjun mengambil penggaris besi dari kotak pensilnya dan berjalan menuju Changbin. Tak ingin ada pertumpahan darah di kelas itu, San menahan lengan Yeonjun.

  "Sabar, Yeon—"

  "NGGAK, NGGAK ADA KATA SABAR KALO YANG BIKIN GARA GARA SI KURCACI PERANAKAN IBLIS ITU! AKU MAU POTONG LIDAHNYA!" Emosi Yeonjun akhirnya meledak.

  "Astagfirullahalazim, Yeonjun! Istighfar, Yeon, Istighfar! Baca Syahadat seratus kali! Kamu ga boleh kesurupan Reog!" Wooyoung ikutan nahan Yeonjun karena kekuatan San nggak cukup buat nahan anak bongsor itu.

    Yohan dengan bangga melihat anak anaknya itu tumbuh dewasa dan mencoba saling membunuh.

  "Nggak mau kamu lerai itu? Ntar anakmu ada yang mati." Tanya Hangyul agak ngeri liat mukanya Yeonjun.

  "Kalo Changbin yang bikin gara gara ke Yeonjun, dia kayaknya punya alasan." Jawab Yohan.
 
 
  "Nah!" Changbin teriak, "kalo mukamu gitu kan, ganteng, kayak Yeonjun beneran, sebelumnya persis orangutan, asli beneran. Nggak usah sering sering masang muka jutek, nanti Neng Arin kadi galau. Jangan salah, aku cuma nggak tega kalo ada cewek cantik galau gara gara manusia nggak ada akhlak kayak kamu."

    Yeonjun berhenti meronta, terus dia menghela nafas panjang. Wooyoung ketawa denger omongannya Changbin, begitupula San yang senyum lebar banget. Walau nggak ada hari tanpa gelut, sebenernya Changbin itu peduli sama Yeonjun.
 
 
  "Kan?" Yohan berucap sambil menoleh ke Hangyul, "mereka anak anakku, jadi aku tau betul soal mereka."

    Hyewon yang denger langsung menyahut, "nggak deh, kemarin lusa Yeonjun bilang ke aku kalo dia mending jadi anaknya Popo sama Jenglot daripada jadi anakmu."

  "Apa bedanya? Jenglot kan setan, tuh? Sama aja, Yohan juga setan, cuma covernya rada mulus." Kata Yunho.

  "Mentang mentang ganteng belagu kamu, Yun." Kata Yohan.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.2 : Jejak Kaki SetanWhere stories live. Discover now