🌺part 2

71 33 93
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya 😁😁

Happy reading

Ditengah gelapnya malam yang tak berhias bintang maupun bulan hanya dihiasi oleh rintik rintik hujan serta sapuan angin sepoi sepoi yang begitu menusuk kulit.
Seorang Gadis yang tengah duduk termenung menatap rintik rintik hujan lewat jendela kecil .

"Makasih udah ada buat aku."Gumamnya tersenyum mengulurkan tangan nya menyentuh rintik rintik hujan.

Cklek...

"Loh Raina kok belum tidur?"Ucap seorang Wanita tua berkisaran umur 50 tahunan.Dia adalah eyang Ratih ibu kandung dari Yuna yaitu mama Raina

"Raina belum ngantuk eyang."Ucap Raina tersenyum kepada eyang Ratih lalu kembali menatap rintikan hujan itu.

"Ya udah kalau gitu eyang balik kekamar dulu ya!!"Lanjut eyang Ratih mengelus rambut panjang Raina.

"Good night eyang."Ujar Raina mencium pipi keriput eyang Ratih.

"Night sayang."Balas eyang Ratih mencium pucuk kepala Raina kemudian pergi meninggalkan Raina.

"Huftt,"Hela Raina menjatuhkan tubuhnya dikasur kecil miliknya.

Ia tersenyum memandangi kamar kecilnya.
Sebenarnya tak pantas disebut dengan kamar sih.
Bagaimana tidak dengan ukuran yang sangat kecil,Diisi oleh kasur usang yang hanya bisa menampung satu orang saja dan satu lemari tua serta sebuah meja yang terbuat dari kayu.Walaupun begitu Raina tidak pernah mempermasalahkan itu semua baginya diberi tempat untuk berteduh saja itu sudah lebih dari cukup.

Pandangan Raina beralih ke sebuah foto kecil
Yang berada di meja kecil miliknya.
Di foto itu terlihat seorang wanita cantik yang sedang tertawa lepas.

"Mama cantik banget kalo senyum kayak gini!raina sayang banget sama mama."Gumam Raina tersenyum pilu mengusap pelan foto itu.

"Tapi kenapa mah?"

"Kenapa mama nggak pernah nganggap raina ada mah! "Lirih Raina menatap sendu foto itu.

"Raina pengen dipeluk sama mama,curhat sama mama,di perhatiin sama mama,kadang Raina iri ma sama mereka yang bisa ngerasain kasih sayang dari orang tua mereka,rasanya Raina pengen di posisi itu tapi Raina nggak bisa."Isak Raina tak mampu membendung air matanya.

🌇🌇🌇

Hari yang masih gelap ,hawa dingin yang begitu menusuk.Membuat kedua mata enggan
untuk terbuka.
Tapi tidak dengan Raina yang kini sudah sadar dari alam mimpinya.

Dengan senyum yang merekah Raina mengawali paginya dengan mengerjakan pekerjaan rumah.Mulai dari memasak,menyapu,mencuci dan banyak hal lainnya yang ia lakukan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.25 tampak Raina yang sudah siap dengan seragam dan kacamata tebal miliknya.

"Pagi eyang."Sapa Raina mencium pipi keriput Ratih.

"Pagi sayang."Balas Ratih memeluk tubuh mungil Raina.

"Pagi mah."Ucap Raina mengalihkan pandangannya kepada seorang Wanita paruh baya yang sedang menatap sinis kearahnya.
Ya dia Yuna ibu kandung Raina.Ralat,ibu yang tidak pernah menginginkan Raina.

Hening tak ada jawaban dari Yuna. Membuat Raina menatap sendu kearah Yuna.

"Ya udah Raina sarapan dulu ya."Ucap Ratih memecahkan keheningan dimeja makan.

STORY RAINAWhere stories live. Discover now