Special Bag 3

65 5 2
                                    

Title : Fruits Basket Another
Genre : Romance, School, Shoujo
Original Author : Natsuki Takaya

Note : Ini hanya fanfiction, semua nama, chara dan dll adalah milik Natsuki Takaya.

Hatori baru saja masuk ke dalam rumah dan mendengar beberapa perdebatan antara anak dan istrinya.

"Ibu.... aku bukan anak kecil lagi. Kenapa dari tadi ibu selalu menceramahiku?" Kinu yang duduk di depan Mayu terus membantah.

"Kinu, ibu paham. Tapi kamu ini perempuan harus tau apa yang kamu lakukan. Baju berserakan, masak tidak bisa, bersih-bersih malas, siapa yang kau contoh?" Mayu mulai membuat nada tinggi.

"Tentu saja ibu."

"Apa kau bilang??"

"Apa yang kalian bicarakan?" Hatori meletakan tasnya di atas kursi lalu menuju Mayu dan Kinu yang duduk di kursi makan dengan wajah yang serius.

"Oh, selamat datang sayang." Mayu menghampiri Hatori lalu melepas jasnya.

"Kinu, kau harus lebih sopan pada ibumu."

"Maaf ayah. Tapi, aku sudah besar. Kenapa ibu selalu protes dengan apa yang aku lakukan?" Kinu mengerucutkan bibirnya dan menoleh ke arah lain. Mayu yang agak kesal ingin menghampiri anaknya, tapi Hatori mencegah dan mengisyaratkan agar Mayu menyiapkan minum untuknya.

"Kau selalu memanjakan dia." Protes Mayu lirih dan menuruti perintah Hatori.

Hatori duduk menggantikan Mayu di depan Kinu. Lalu memperhatikan anaknya yang sedang kesal.

"Kinu..."

"Ayah, aku tau aku tidak terlalu pintar dalam hal mengurus rumah. Tapi, aku akan mencoba belajar jika memang nanti aku akan tinggal bersama Hajime dan Mutsuki. Tapi ibu menceramahiku macam-macam dan menjelekanku." Hatori menghela nafas, dia yang lupa melepas dasinya lalu melonggarkan dasi berwarna hitam itu.

"Aku akan bicara dengan ibumu. Tapi, Kinu ayah rasa kau memang harus belajar. Bagaimana mungkin jika Hajime atau Mutsuki nanti yang mengurusmu." Perkataan Hatori ada benarnya. Kinu tampak berpikir keras, tidak mungkin dia diam saja dan malah menyuruh Hajime mengurus rumah. Yah, walaupun Kinu tau kalau Hajime ahli dalam hal ini. Tapi, ini akan membuatnya lebih buruk di hadapan adik-adiknya.

"Ayah benar."

"Kenapa saat ayahmu yang bicara kau tidak pernah protes!" Mayu tiba-tiba muncul dan memarahi Kinu.

"Karena aku lebih menyayangi ayah dari pada ibu." Kinu lalu pergi meninggalkan mereka berdua dan berlari menuju kamarnya.

"Anak itu.....!"

"Sudah, sudah."

"Aku heran. Dia sangat menurutimu."

"Bukankah kau juga begitu?" Mayu diam sesaat dan tampak berpikir.

"Apa menu makan malam hari ini?" Tanya Hatori melihat sekitar.

"Sup ikan, aku akan memanaskanya untukmu." Mayu tersenyum lalu menuju ke dapur memanaskan masakanya.

Beberapa menit Mayu membawa makanan untuk Hatori yang sudah di panaskan. Mayu juga membawa nasi dan juga air minum untuk suaminya itu. Saat Mayu melihat betapa lahapnya Hatori makan tiba-tiba dia berkata, "Sayang, Kinu sudah besar. Bagaimana kalau kita membuatkan adik untuknya?"

Hatori yang menyeruput supnya itu langsung terbatuk kaget. Mayu langsung menyodorkan air pada Hatori.

"Hati-hati..."

Hatori menghabiskan air dalam gelas bening yang cukup besar itu. Merasa makanan dalam tubuhnya tercerna Hatori menghela nafas.

"Kau mengatakanya tiba-tiba dan membuatku terkejut." Ujar Hatori.

"Karena aku rasa malam ini adalah malam yang tepat mengatakanya. Lagi pula Kinu pasti akan senang." Mayu tersenyum lebar di depan Hatori.

"Huft..... tunggu saat aku ambil cuti."

"Jadi kau setuju? Sayang........" Mayu menghampiri Hatori lalu memeluknya erat. Sedangkan dari balik dinding yang punya telinga Kinu tersenyum sinis saat dia tau apa yang ibunya itu inginkan.

"Ternyata ini yang ibu mau. Kenapa aku yang di protes. Dasar...." Kinu memilih pergi ke kamar dan tidak menghiraukan kedua orang tuanya yang saat ini sedang kasmaran.

Kinu yang berada di dalam kamar membuka Handphone nya dan memulai chat dengan Hinata. Hinata cukup dekat dengan Kinu karena Kinu merasa Hinata adalah sosok kakak yang bisa di andalkan.

Kinu :
Hinata-nee? Aku barusan dengar kalau ibu ingin seorang anak lagi.

Hinata :
Itu bagus. Perempuan atau laki-laki?

Kinu :
Aku ingin laki-laki.

Hinata :
Pasti sangat tampan seperti, Hatori-san.

Kinu :
Tentu saja. Aku lebih setuju mirip dengan ayah dari pada ibu.

Hinata :
Kau selalu memihak ayahmu.

Kinu :
🤣🤣🤣🤣

Pagi-pagi Hatori yang berjalan menuju ruanganya bertemu dengan Shigure di tempat kerja.

"Kenapa kau kerja?" Tanya Shigure lalu merangkul Hatori.

"Apa yang kau bicarakan?" Hatori sinis.

"Bukankah. Kau ingin memberi adik pada Kinu?" Pertanyaan Shigure membulatkan mata Hatori. Dia kaget karena kabar itu menyebar dengan cepat. Wajah Hatori langsung memerah dan membuat Shigure tertawa lepas melihatnya.

END


Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Jan 20 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

(Fanfiction) Fruits Basket AnotherNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ