Part 5

123 11 33
                                        

“oh iya gue lupa, Kenalkan gue David dan gue tunangan ara” kata orang itu dan memperkenalkan namanya sekaligus statusnya, mata aldi terbelalak saat mendengar status david
“Ara apa maksudnya ini?” tanya aldi menatap ara dengan kebingungan
“aldi…  aldi, aku kan udah bilang kalau hubungan kita berakhir dan alasannya itu karena david dan sekarang udah jelaskan”
“Jadi… jadi kamu……”
“iya aldi, dan satu lagi al, aku punya informasi ternyata istri yang selama ini kamu siksa itu mencintai kamu, dia sangat menyayangi kamu walaupun kamu sering memukulinya, aku juga aneh dengan salsha, kamu udah berulang kali menyiksa dia  tapi dia hanya membalasnya dengan cintanya ke kamu, setega itukah kamu aldi, yaudah deh aku pergi dulu ya, makasih buat masa lalunya” jelas ara dan sekarang meninggalkan aldi yang seperti orang bodoh berdiam diri disana.

Lima tahun kemudian…

Saat ini salsha sedang berada dirumahnya, bukan dirumah aldi melainkan dirumah peninggalan orang tuanya, dia sangat bahagia walaupun tanpa aldi, kebahagiaan itu muncul saat ia melihat senyum dari putrinya.

“Nda… Bunda kayla mau jalan jalan nda.. ke taman eh gak deng, ke… hmm jauh aja deh nda, boleh kan nda” suara si kecil itu adalah penyemangat salsha, setelah bertahun tahun ia belajar bahasa akhirnya ia mulai lancar berbicara dengan bahasa yang sewajarnya.
“di taman depan aja ya sayang, kan dari kemarin hujan nah kalau nanti hujan gimana, kalau kamu sakit gimana? Apa kamu mau buat bunda sedih karena lihat kamu sakit, enggak kan sayang” Ujar salsha yang mengelus rambut ikal anaknya
“Ah nda, gak asik.. nda bawel, kayla malah sama nda.. kayla ngambek” ambek kayla dengan melipat kedua tangannya didada
“jangan ngambek dong, iya deh kita pergi jalan jalan, tapi kayla jangan ngambek lagi ya sayang” Sejak kejadian 5 tahun lalu salsha hanya membesarkan anaknya seorang diri, ia ingin sekali meminta aldi untuk sama-sama membesarkan kayla, tapi sepertinya ia kembali mengurungkan keinginannya untuk hal itu, karena tidak mungkin baginya untuk dapat membuat aldi menerima kayla.

Sejak kejadian saat itu, salsha tidak pernah kembali lagi ke rumahnya dengan aldi, dan semuanya menjadi berantakan, mulai dari rumah, kamar serta aldi menjadi berantakan karena memang tidak ada yang mengurusnya. Aldi ingin pergi kerumah mama dan papanya dan menjelaskan perihal rumah tangganya, namun sepertinya itu tidak mungkin, karena bisa-bisa papanya menggantung aldi hidup-hidup karena mendengar pengakuan aldi.
Salsha sendiri sering menjenguk aldi dirumahnya, tapi itu hanya sampai 5 meter dari gerbang aldi, ia masih trauma dengan kejadian dulu yang membuat darah ditubuhnya selalu keluar begitu saja akibat perlakuan aldi, salsha hanya memandang rumah besar itu dari kejauhan, pernah seketika ia melihat aldi keluar dari rumah, dan disana tampak perubahan pada aldi yang menurutnya semakin tampan.

Sesampainya mereka disuatu tempat yang dituju kayla.
“bunda disini aja nda, lihat banyak teman teman, banyak pelmainannya juga” Kata kayla dengan logatnya menyuruh salsha memberhentikan mobil.
“disini? Lah ditaman dekat rumah kan juga ada taman kayak gini sayang” salsha menatap anaknya dengan penuh kebingungan, pasalnya anaknya meminta ke taman yang sama seperti taman didekat rumahnya, namun taman ini lumayan besar dan lumayan banyak fasilitas permainannya.
“kayla pingin disini nda, boleh ya nda.. plis nda” bujuk kayla mengatupkan kedua tangannya dengan sebelah matanya yang sengaja disipitkannya dan memasang tampang imutnya
“iya boleh kok sayang, tapi kayla janji jangan nakal ya sayang” Kata salsha, kayla tersenyum gembira
“iya nda bawel, kayla janji gak akan nakal kok” ucap kayla, salsha hanya menggeleng geleng melihat tingkah anaknya

ALDI

Bosan, gue sangat bosan berada dikamar yang berantakan seperti ini, malas lagi gue ngebersihinnya, coba aja ada salsha, pasti gue gak perlu melihat pemandangan seperti ini. Gue harap ada salsha disini, gue mengaku salah dan gue menyesal membuat dia menderita seperti itu, karena ucapan ara dan karena buku itu sekarang gue percaya akan hadirnya kebahagiaan buat gue, Udah lima tahun gue mencari keberadaan salsha namun sampai sekarang gue belum juga dipertemukan dengan dia, gimana kabar kamu sal, apa anak kita sudah mulai tumbuh besar, maaf kalau aku selalu menyakitimu, gak sepantasnya aku melukaimu, aku benar benar menyesal sal, mungkin kata maaf gak cukup untuk membalaskan luka yang sudah aku berikan kepada kamu.

POV OFF

Aldi meraih kunci mobilnya dan mengambil buku kecil yang diketahui buku diary salsha, buku itu sudah hancur karena air mata dan air mata itu bukan dari salsha melainkan air mata aldi, saat ia membaca buku itu air matanya selalu terjatuh dan mengenai kertas yang sudah dinodai oleh tinta hitam tersebut, ia menangis membaca isi dari hati salsha yang selama ini menceritakan tentang kebaikan aldi bukan keburukan aldi, salsha menuliskan semua tentang aldi disana, sedikit saja perhatian aldi untuk salsha maka salsha menulis kebaikan itu dengan sangat banyak, ya walau kebaikan itu hanyalah kebohongan seperti yang lalu lalu. Rasa menyesal sudah menghantui aldi, sekarang dia tau rasa sakit yang dialami salsha, rasa sakit di fisik maupun di hati.

Mobilnya menuju kesebuah taman yang jauh dari rumahnya, entah kenapa sedari tadi hatinya terus menariknya untuk pergi ke taman yang hanya disinggahi oleh orang orang yang penuh dengan kasih dan sayang.
“Ngapain gue kesini?” pikirnya lalu keluar dari mobil dan melepas kaca mata hitam yang dipakainya tadi. aldi melihat sekelilingnya yang dipenuhi dengan senyuman, betapa bahagianya mereka dengan keluarga mereka masing masing, tidak ada yang terluka disana, disana hanya dihiasi dengan senyuman dan canda tawa, ia terhenti saat melihat keluarga yang tengah tertawa bahagia dengan satu anak perempuan mereka yang masih terlalu kecil.
“salsha menulis kalau dibuku itu dia mengandung anak perempuan, apa gue juga akan mempunyai anak perempuan secantik anak kecil itu” batin aldi memandang anak kecil yang sedang belari larian disana, saat aldi terus berjalan tiba tiba seorang anak kecil menabraknya dan akhirnya anak itu terjatuh.
“ya ampun, maaf ya sayang.. om gak sengaja, kamu gak apa-apa kan?” entah kenapa sejak lima tahun lalu sifatnya yang begitu cuek akan perihal anak-anak kini berubah menjadi sangat perhatian, aldi segera menolong anak kecil itu.
“huaa nda sakitt, kaki kayla sakit nda” tangisnya, tidak salah lagi anak ini adalah anak perempuan bernama kayla.
“mana yang sakit sayang, sini biar om obatin” kata aldi yang mengusap usap lembut kaki gadis kecil itu
“ya Tuhan, kayla, kamu kenapa sayang, kan udah bunda bilang jangan lari, maafin anak saya ya mas, dia gak sengaja” Kata ibunya dan masih meniup luka yang ada dilutut anaknya, aldi memandang heran ibu dari anak itu, entah kenapa tangannya langsung memegang pundak seorang yang diketahui ibu dari anak yang tak sengaja ditabrak aldi tadi.
“Sal… salsha” lirihnya yang sekarang sudah berhadapan dengan perempuan itu, perempuan yang dipanggilnya dengan sebutan salsha tadi menoleh dan langsung membolakan matanya.

“kayla… kayla ayo kita pulang” Gugupnya yang ternyata benar salsha, salsha kembali menatap anaknya dan menggendong kayla dan ingin beranjak pergi darihadapan aldi.
“Sal tunggu” tahan aldi memegang lembut tangan salsha
“maaf al, aku.. aku mau pulang, aku janji gak akan ganggu hidup kamu lagi, sekarang izinkan aku pulang ya al, maaf kalau dulu aku pergi begitu saja” kata salsha tertunduk, salsha masih takut dengan aldi, dia masih trauma dengan masa lalunya itu.
aldi mendekat.
“al aku mohon jangan……” ucapan salsha tergantung, salsha mengira kalau aldi mau menyiksanya lagi tapi dia salah kini aldi sedang memeluknya, ia benar benar tertegun saat itu juga, baru kali ini dia merasakan pelukan hangat dari seorang aldi.
“sulit memang memaafkan orang yang sudah berulang kali menyakitimu, tapi aku mohon kamu kembali, kita buka lembaran baru ya sal, aku minta maaf” Lirih aldi, salsha meneteskan air matanya, dia memejamkan matanya dan mengingat masa lalu itu lagi.
“maaf al, aku gak bisa, aku harus pergi” tepis salsha dan segera pergi dari hadapan aldi, gak sampai disitu aldi terus mengejar salsha, bahkan kini salsha sudah berada didalam mobil.
“salsha aku mohon, aku menyesal dengan perbuatanku dulu, aku ingin mengubah kesedihan itu sal, aku mohon sal” aldi terus mengetuk ngetuk kaca mobil salsha namun salsha masih bungkam dan terus menjalankan mobilnya.
“Maafkan aku aldi, aku terima kekasaran kamu sama aku, tapi aku gak terima kamu gak mengakui anak kamu sendiri” Batin salsha menatap aldi dari pantulan kaca spionnya.
“nda, om itu siapa nda? Kok om itu nangis sih nda, dan kenapa nda juga nangis?” tanya anaknya, ya benar saat aldi memeluk salsha tadi tak sengaja air mata aldi terjatuh dan tepat mengenai pipi kayla.
“dia, dia ayah kamu sayang” jawab salsha berterus terang
“ayah? Wah ayah ganteng ya nda, kayla beluntung punya ayah, kayla mau ketemu ayah boleh nda?” tanya kayla
“iya, nanti ya sayang, mungkin belum saatnya kamu ketemu ayah” Ucap salsha

Bersambung.....

🌸🌸🌸🌸🌸

Minggu, 05 Desember 2021

FEAR (END)Where stories live. Discover now