Part 2

125 16 6
                                        

Lama salsha tidak sadarkan diri disana dengan baju yang masih basah akibat terkena air tadi, sudut bibirnya berdarah akibat perbuatan kasar aldi, menurut salsha ini adalah hal biasa untuknya karena ada yang lebih sakit lagi perbuatan aldi untuknya, berulang kali aldi ingin mengarahkan kekasarannya ke perut salsha namun dengan cepat salsha melindungi perutnya yang diisi satu nyawa disana, betapa sayangnya ia kepada anak didalam kandungannya itu, dimana seharusnya kalau suami seperti ini istrinya langsung membunuh anak yang didalam kandungan itu atau tidak dia memilih bunuh diri, tapi tidak dengan salsha, biarlah dirinya tersiksa asalkan anaknya tetap bertahan. Sudah banyak luka lebam ditubuhnya akibat perlakuan aldi yang suka memukulinya dengan benda-benda berat, aldi sedang emosi sasarannya selalu salsha, bagi aldi salsha itu hanyalah boneka yang diberikan orang tuanya untuk dijadikan mainan dan disiksa, bukan untuk disayang.
“yaudah aku pulang dulu ya sayang, Byeee” Ujar aldi dan melambaikan tangannya kearah Ara yang sedang berada diambang gerbang rumahnya, ara tersenyum dan membalas lambaian aldi yang kini telah menjauh.

***

Aldi memasuki pekarangan rumahnya, ia melihat rumahnya seperti tak ada orang karena begitu sunyi dan gelap, ia tersenyum sinis lalu mengambil sebuah kayu baseball didekat tanaman bunga milik salsha, lalu aldi masuk kedalam rumah.

“Heh, Cewek aneh dimana lo! Kenapa nih rumah gak lo urus, apa lo udah mati, Hah!” Teriak aldi lalu menghidupkan semua lampu itu, aldi membanting pintu rumahnya dan berlari kecil menuju kamarnya dan salsha.
“Oh jadi ini kerjaan lo, malas-malasan, iya!” bentak aldi yang melihat salsha tergeletak lemas diatas ranjang mereka
“Bangun Lo!” aldi menarik selimut tebal yang menutupi salsha dan menarik lengan salsha untuk beridiri. BUG aldi memukuli tubuh salsha dengan kayu baseball tersebut.
“al ampun al sakitt..”
“Sakit ya, baguslah emang itu niat gue nyakitin elo!” pekik aldi

Terdengar suara gemuruh petir yang sangat kuat, dengan cepat salsha memeluk aldi dan dengan cepat pula aldi melepas kasar pelukan salsha.
“aldi aku takut..” lirih salsha
“oh jadi lo takut ya? Lo lihat ini” ucap aldi menarik salsha keluar rumah
“lo disini aja, awas aja kalau lo kemana kemana, gue gak segan-segan untuk membunuh anak itu!” ucap aldi
“tapi al aku takut..” kata salsha yang kini menangis
“gue bilang disini aja, yaa disini aja, jangan kemana-mana!” bentak aldi lalu pergi meninggalkan salsha, salsha tertunduk dan hujan pun turun dengan derasnya membasahi tubuh salsha yang lagi sakit itu.

***
Kini usia kandungan salsha memasuki ke 8 bulan, rasa pahit sudah dilewatinya dengan anaknya sendiri, aldi? Dia semakin menjadi-jadi menyakiti salsha, dan kini hari sudah larut dan mereka sedang berada dikamar, sedari tadi salsha enggan menutup matanya, ia sudah mengantuk tapi sepertinya ada sesuatu yang mengganjal yang dirasakannya, ia seperti menginginkan sesuatu.

“ya Tuhan, sepertinya anakku meminta sesuatu, tapi harus gimana, aku gak mungkin membiarkannya” batin salsha yang mengelus elus perutnya yang membuncit, dengan hati hati ia mulai mencoba membangunkan aldi.

“al, aldi bangun” katanya lembut sambil menggoyang goyangkan tubuh aldi
“Apaan sih lo! Ganggu tidur gue aja!” bentak aldi yang menepis kasar tangan salsha
“al aku.. aku ngidam, dan aku mau……” belum sempat salsha berbicara apa yang ingin dia minta, aldi sudah bangkit dari tidurnya dan menatap tajam kearah salsha
“itu bukan urusan gue, kalo mau minta lo minta aja sana sama nyokap lo dikuburan, gue capek mau tidur dan sekarang gue lagi malas nyiksa lo, jadi mendingan lo diam, kalo gak lo pergi!” kata aldi yang sedikit meninggikan suaranya lalu kembali tidur, salsha kembali mengelus perutnya itu.
“yaudah mintanya sama bunda aja ya, kamu pengen makan sate ya, sabar ya bunda beli dulu” batinnya, lalu beranjak dari tempat tidurnya sambil terus mengelus perutnya.

Salsha terus menyusuri jalan-jalan di komplekny dengan cuaca yang sangat sejuk, ia memakai mantel dan melindungi perutnya dengan sambil terus berjalan mencari tukang sate disekitar pekarangan komplek tersebut, salsha tersenyum saat melihat warung sate yang tak jauh dari rumahnya.
“mas, satenya satu bungkus ya” pesannya
“eh iya neng, pasti lagi ngidam yaa neng, Hehe” ucap tukang sate itu sambil terus membakar satenya, salsha hanya membalasnya dengan senyuman
“tapi kok neng sendiri kok bukan suami neng yang beli, suaminya mana?” tanyanya, seketika salsha terbungkam
“suami saya lagi tidur, gak tega ngebanguninnya” kata salsha
“wah neng istri yang pengertian ya, jarang loh ada istri yang kayak neng” pujinya dan memberikan satu kantong plastik berisi sate tersebut, salsha kembali tersenyum dan memberikan uang kepada tukang sate itu lalu kembali pulang.

“Enak lo ya, keluyuran malam malam gini..” tiba tiba seseorang dihadapan salsha mengagetkannya yang sedang asik memakan sate sambil berjalan sanking kepinginnya.
“Al.. aldi”

Bersambung.....

🌸🌸🌸🌸

Kamis, 03 Juni 2021

FEAR (END)Where stories live. Discover now