"HOW was your day , hermosa?" King menyoal sambil melabuhkan punggung di sisi Safira. Safira menoleh sekilas.

"Okay."

"Ya?" King lentokkan kepalanya pada bahu Safira. Mata dipejam rapat. Tangan melingkar pada pinggang Safira. Safira merengus.

"Lepaslah King," Dengan nada yang tertahan tahan Safira bersuara. Peristiwa petang tadi masih terpahat jelas diingatannya. Hati dihuni rasa ingin tahu. Siapa gadis itu? Apa hubungan King dan gadis itu.

Tapi kenapa dia perlu peduli?

"Few minutes hermosa , I miss you." Gumam King lembut. Pelukan pada tubuh Safira semakin dikemaskan. Sudahnya Safira hanya membiarkan.

"Safira."

"Hm.."

"I'm sorry." Safira berkerut sesaat sebelum wajah King dicari. King panggung wajah melihat seraut wajah cantik Safira. Pabila mata mereka bersabung. King senyum nipis. Nafas hangat King menampar tulang pipi Safira.

"Saya minta maaf,"

"For what?"

"Everything." Puncak hidung mancung King menggesel lembut pipi Safira. Safira masih membatu.

"King , kau kenapa?" Rahang King ditolak perlahan untuk melihat wajah tampan King dengan lebih jelas. King ketawa kecil.

"Kenapa apa? Salah ke saya minta maaf? Saya memang banyak salah pada awak , kan?" Safira terdiam. Ya memang betul pun.

"You being weird."

King ketawa lagi. Dua saat , King lorek senyum nipis buat Safira.

"Saya minta maaf dulu pernah buli awak." Ikhlas nadanya. Safira kerut kening , sejujurnya hairan.

"Saya ingat dulu , saya letak lipas dalam pencil case awak." King senyum kelat mengenangkan peristiwa lampau itu. Itu semua Thareq punya fasal! Ceh padahal dia pun dalangnya.. ye lah mana dia tahu bekas pensel itu milik Safira.

Safira tayang wajah bosan , mana mungkin dia lupa. Tapi.. sudahnya King juga yang datang hulur bantuan tika itu. Wajah pun pucat semacam. Berkali kali King pohon maaf.

"Tak payah lah ingat. Benda dah lepas.."

King cuma senyum nipis.

"Safira.." King labuhkan kepalanya semula pada bahu Safira.

"Do you love me?" Sepi.

"Kau tahu jawapan aku , King." Mendatar Safira menjawab. Jauh dalam hati , dia sendiri tidak pasti.

"You used to love me before," King donggak sedikit , mencuri melihat wajah putih Safira lama.

"Yes. Before." Sengaja Safira tekankan bicaranya. Tapi benarkah begitu? Bagaimana dengan perasaannya tika ini?

"Then you broke me , again and again." Safira senyum hambar. King diam.

"Safira.."

"Can we move to other chapter?" Safira menoleh. Wajah King diamati lama. Hujung bibir terjungkit sedikit , membentuk satu senyuman sinis. Kepala digeleng berkali kali. Semudah itu?

Kïng.Där berättelser lever. Upptäck nu