finally

1.6K 135 9
                                    

pekerjaan yg menumpuk membuatnya melupakan rasa mual nya.

Anya kembali menekuni gambar yg sedang di rancang untuk fashion show  bulan depan. Ia meregangkan lehernya sampai terdengar berbunyi.

" pegel An ?" suara Rio terdengar. setelah ber jam-jam akhirnya mahkluk satu itu menampakan giginya.

" lumayan. " jawab Anya malas.

" ya, begitulah ibu hamil. mood nya psti naik turun. belum lagi sensi minta ampun. haaah.." gerutu Rio yg sudah di hadiahi tatapan heran dari Anya. Rio masih tenang menatap layar laptopnya. Karena kesal akhirnya Anya melempar Rio dengan penggaris yg terbuat dari kayu.

" aw, kenapa sih An ?" keluh Rio sambil mengelus kepalanya.

" maksud nya apa ngomong kaya gitu ?" sungut Anya. Hingga semua orang di ruangan itu menatapnya.

Rio yg belum sadar masih memegangi kepalanya." apaan sih An ?"

" maksud kamu apa bilang kalo aku sensi ?"

karena baru sadar, Rio menepuk jidatnya sambil meringis. Ia sudah salah bicara tadi, dan hasilnnya benar. mood ibu hamil bisa naik turun, dan sangat sensitif. " i-itu, gini An. maksud aku, gak semua ibu hamil kaya gitu . itu cuman pengalaman aku aja." Rio berusaha beralasan agar Anya tidak semakin marah dan akhirnya ngegas tanpa tahu kapan akan berhenti.

Anya berdiri, memicingkan matanya untuk meng intimidasi Rio yg sudah keringat dingin. " awas kamu ya." ancam Anya sambil pergi meninggalkan ruangan yg terasa sangat pengap.

Rio mengelus dadanya, akhirnya ia bernafas ega setelah Anya pergi.

Semenjak hamil, Anya jadi semakin sensitif dan mood nya sering naik turun dengan tiba-tiba. membuat Rio dan temannya yg lain sedikit kewalahan jika berhadapan dengannya. terlebih lagi menyangkut masalah pekerjaan ia akan menjadi sangat serius, galak dan sensitif dalam waktu yg bersamaan.

Semenjak kejadian beberapa minggu lalu, Anya memutuskan untuk kembali tinggal di rumahnya. Meski Miranda melarangnya, bahkan Alvin juga mencegahnya untuk tinggal sendirian di rumahnya. tapi Anya tetap pergi dan memilih untuk tinggal sendirian.

Baginya ini hal yang paling melegak kan . Selain demi ketenangan Alvin, ia juga tidak ingin melihat Alvin dan ibu mertuanya terus bertengkar mempermasalahkannya. Akan lebih baik jika semua berjalan di tempatnya masing-masing.

Dan yang terpenting tidak akan menambah beban untuknya.

Kehamilan pertama tanpa seorang pendamping sangat berat baginya. Namun Anya meng-enyah-kan pemikiran itu dan menjalani semuanya seperti biasanya.

ia berusaha untuk menikmati hidup seperti biasanya. Menikmati setiap momen kehamilan yg ia lalui dengan tenang.

" kok ngelamun?" Rita menyapa Anya yg sedang menatap pemandangan di luar jendela sana.

" gak juga." Anya membenarkan duduknya menghadap Rita." Ada apa ?"

" cuacanya lagi cerah. kayanya mendukung banget buat jalan-jalan." Rita tersenyum menatap Anya." bagus banget buat ibu hamil."

" iya juga, udah lama aku gak jalan-jalan."

mereka pun kembali menikmati pemandangan indah di luar jendela sana dengan penuh rencana indah untuk nanti.

==================================================================

" sayang, kamu yakin ? apa benar itu keputusan Anya ?" Sela bertanya saat Alvin menceritakan keputusan Anya yg pada  akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan wasiat Aldo.

" iya tentu saja. emang kenapa ?"

" gak apa-apa, aku masih gak percaya kalau Anya menolak wasiat suaminya itu ?"

" iya. Dan kamu tau artinya apa ?" Alvin menjeda ucapannya." itu Artinya kita bisa nikah secepatnya."

senyum bahagia terlihat indah di wajah cantiknya. " aku bener-bener gak percaya. semua ini kayak mimpi."

" mimpi yang jadi kenyataan." timpal Alvin yg di hadiahi dengan pelukan manja dari Sela.

" makasih kamu udah perjuangin aku sayang."

" ini perjuangan kita. Aku gak akan bertahan tanpa kamu."

=================================
" An lucu ya, nanti kalo baby kamu yg make pasti gemesin banget." Rita memperlihatkan sebuah bju bayi pad Anya.  baju setelan kodok dengan topi hewan.

Anya sampai membayangkan, betapa lucunya nanti bayinya jika memakai baju itu.

" An , bagus gak ? aku seneng liat baju ini." Seru Rita sambil terus memilih berbagai macam baju.

" bagus. Tapi, kata orang jaman dulu. Pamali, kalau beli baju bayi sebelum usia kandungan tujuh bulan."

" loo ? emang kenapa ? mitos kali. Zaman modern kaya gini masih pake mitos begituan."

" gak tau juga sih. Tapi apa salahnya. Kita ikutin aja dulu. kan Orang tua juga yang ngasih tahu."

" hadeeh, cape deh." Rita menepuk jidat nya.

Anya memang hidup di zaman modern yg penuh dengan tekhnologi. Tapi ia juga tipe gadis penurut apa kata orang tua. Seperti sekarang ini contohnya. Rita tidak menyangka. Anya memiliki seorang ibu yang sangat modern dan terbilang golongan sosialita. Tapi dia memiliki anak seperti Anya. Jauh dari kata golongan sosialita. Bahkan Anya terlihat seperti gadis biasa pada umumnya.

Rendah hati dan sering tersenyum adalah hal yang sangat mencolok dari sifat Anya. Mungkin karena hal itu juga  banyak laki-laki yang menyukainya. Termasuk Rio, teman satu kerjanya. Selama ini diam-diam Rio menyukai Anya karena status mereka JAnda dan duda. TApi Anya tidak pernah menanggapinya dan malah lebih sering berinteraksi dengan Vero.

Jika di ingat-ingat. Semenjak pulang dari Bali, Anya tidak pernah lagi bertemu dengan Vero. BAhkan ia tidak pernah menelponnya. Dan Anya sendiri tidak pernah lagi menghubungi Vero.

Entah kemana lelaki itu. Menghilang begitu saja bagai di telan bumi. Jangankan menemui Anya seperti yang selalu ia lakukan, memberi kabar saja tidak pernah.  Dia benar-benar hilang.

Bukannya Anya tidak ingin menghubungi Vero lebih dulu, hanya saja, Dia merasa malas untuk berdebat dengannya nanti. Ada banyak kata-kata yang ingin katakan pada Vero. Tapi ia berusaha menahannya sampai saatnya tiba nanti.

==================================================================
yeeeeiiii, akhirnya up juga.

seelah sekian minggu gak ada kabar, akhirnya di lanjut juga.
di bab ini gak banyak konflik dan interaksi ya. slow dulu. nanti pasti bikin geregetan. hhahhahha

seneng banget liat kalian masih setia nunggu kelanjutan cerita ku ini, makasih buat semua dukungannya.  semua votenya, dan juga semuanya yang membuat aku semakin percaya diri buat lanjutin cerita ini.

jujur, dukungan dari kalian tuh bikin mood booster aku tuh jadi langsung fulll buat berhari-hari, dan kayanya gak akan abis-abis deh.

nanti aku bakal adain pilihan buat next part nya.

tapi nanti ya, bab yg ini masih agak panjang. jadi sabar dulu... semoga aku konsisten ya up nya.

see you next time ,
i love you all

Turun RanjangWhere stories live. Discover now