33.ponsel

6.5K 305 1
                                    

Sore ini jack sengaja datang kekontrakan sassy untuk mengajaknya makan malam setelah baru saja dia pulang kerja.

Tok..tok..

Tak ada sautan dari dalam.
Jack mencoba mengetuk beberapa kali, tapi tetap tidak bisa.
Kemana perginya sassy?' pikir jack

Ponsel sassy rusak. Dia kesulitan menghubunginya.

"Sas.."

"Sassy"

"Cindy" jack terus saja memanggil sassy dan cindy.

Tak lama kemudian ada ibu ibu lewat.

"Ah buk" jack menghentikan ibu itu

"Iya"

"Apa ibu warga disekitar sini?"

"Iya, ada apa ya"

"Ibu tau sassy kemana?" Tanya jack

"Mungkin kerja" jawab itu itu

"Tapi baru saja sassy pulang kerja dari tempat saya buk"

"Oh neng sassy mah kerja tambahan, buat bayar kontrakan" jelas ibu itu

"Apa?"

"Kemarin aja dia kasih ponselnya ke saya, buat DP bayar kontrakan. Udah nunggak soalnya"

Jack sejenak berpikir.
"Kalau boleh tau, berapa tunggakannya?"

**

Diperjalanan tak henti hentinya jack memikirkan nasib sassy.
Itu adalah ponsel satu satu nya milik sassy, bagaimana bisa dia mengorbankan ponselnya.

Jack mengusap wajahnya gusar.
Dia menuju pasar kecil disekitar kota itu.

"Ayo dibeli buahnya"

"Siapa lagi ayok... Laris manis, buah buah"

Dengan semangat sassy menawarkan buah dagangan seorang nenek didekatnya.
Nenek wiji, orang yang membantu sassy agar mendapat uang tambahan.

Sassy tersenyum ramah kala ada pembeli datang.
Dan yang pasti pemandangan ini tak luput dari jack.

Tanpa jack sadari, dia tersenyum, melihat senyum sassy.
Jack menunggu dipinggiran toko didekat pasar. Dan sesekali melirik jam yang bertengger ditangannya.

Sudah jam setengah enam, sassy mengemasi buah dan siap menyimpannya.
Saat dia berjalan menunduk, ada sepasang sepatu yang menghadangnya.

Dengan terpaksa sassy mendongak.
"Jack? Sedang apa kau disini?"
Tanya sassy sambil melihat sekitarnya.

Ya sassy terheran, bagaimana bisa jack datang ke pasar seperti ini

Tanpa aba aba, jack menggandeng tangan sassy.
"Ikut aku" ucap jack tegas

Sassy mengikuti arahan jack.
Sampai mereka tiba didalam mobil.

"Dimana kau menitipkan cindy?"

"Dipanti" jawab sassy lemah

"Apa kau tak kasian padanya? Bisa bisanya kau menitipkan anakmu. Hah?" Suara jack terdengar sangat keras.
Sassy ketakutan, dia menunduk dalam.

"Kenapa kau tak jujur padaku?" Tanya jack

"Apa kau masih bisa belum memaafkanku?"

"Apa kau tak mempercayaiku?" Sassy geleng kepala dengan cepat.

"Lalu kenapa? Kau bohong padaku?

"Maksud kamu" tanya sassy

"Lupakan" jawab jack final.

Sebelum kerumah, sassy dan jack menjemput cindy.
Memang benar cindy dititipkan di panti, hanya selama sassy bekerja.
Karna sassy bekerja hingga larut. Jadi takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Sassy kembali menunduk.
Jack menghela napasnya, mau bagaimanapun dia tidak berhak memarahi sassy, apalagi statusnya kini sudah berubah.

Jack memarkirkan mobilnya diparkiran mall. Segera jack menggandeng tangan sassy. Diajaknya sassy membeli ponsel baru, sebelum nantinya mereka menjemput cindy.

"Ah jack, tak apa, sebentar lagi ponselku sudah jadi" tolak sassy saat jack membelikannya ponsel.

Jack kembali menghela napasnya.
"Bisakah kau menerimanya? Aku sudah lelah, tak ingin berdebat denganmu" ucap jack datar

Karna takut jack marah, sassy segera menerima ponsel baru itu.
Setelahnya mereka melanjutkan perjalanan menjemput cindy.

Diperjalanan pulang, tak ada obrolan. Jack hanya fokus menyetir, sassy terus saja menunduk, sedangkan cindy sudah terlelap dimobil.

"Ehem" jack berdehem sejenak

"Apa suamimu tak memberimu nafkah, sehingga kau harus bekerja keras?"

Tbc

Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and coment

Thanks you

Sehat selalu untuk kita semua

Sassy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang